1). Move

131 11 3
                                    

"Kamu yakin mau pindah? Ga disini aja?"

Dara mengangguk mantap, ia sudah bulat dengan keputusan nya untuk pindah.

Dara dan ibu nya sudah merencanakan akan pindah ke Jogja, tempat Nenek Dara tinggal.

Bukan apa-apa, Ibu hanya ingin lebih dekat dengan keluarga nya. Takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan saat diri nya dengan sang Ibu sedang jauh.

Ibu Dara ingin mengurus ibunya yang sudah tua, lagi pula di sana beliau hanya tinggal dengan 3 putera nya. Semua anak perempuan nya merantau keluar kota.

"Yaudah kalo gitu, Ayah juga gamau maksa. Tapi jangan nyesel kalo udah pindah" ucap Ayah mengingatkan.

"Iya" sahut Dara sekena nya.

°°°°

Jogja, kota yang masih mewariskan kebudayaan dari para leluhur nya hingga sekarang. Tiap sudut kota Jogja mengandung kesan yang romantis, Salah satu kota di Indonesia yang sering di kunjungi turis dalam negri maupun luar negri, sebagai tempat destinasi wisata.

Keluarga Dara tiba di bandara beberapa menit yang lalu, menunggu taksi online yang Ayah pesan untuk menjemput mereka menuju rumah yang baru saja selesai di bangun.

Tak lama menunggu, akhirnya taksi yang mereka pesan datang menjemput.

Di perjalanan tak henti mata Dara memandang jalanan kota Jogja dari dalam mobil, ramai. Tidak ada satu tempat yang nampak sepi, selalu di penuhi oleh orang orang yang ingin berwisata, berdagang, atau hanya ingin sekedar jalan jalan.

Dara rindu Jogja, sudah hampir lima tahun ia tidak pernah menginjakan kaki nya lagi di kota Istimewa ini, tidak ada yang berubah dari kota ini. Keaslian bangunan kuno dan antik selalu melekat di setiap bahu jalan.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, mobil memasuki area desa yang di penuhi pepohonan rindang dan asri, sawah yang menjuntai sejauh mata memandang. Dan bukit-bukit kecil yang memperindah pemandangan.

Mobil akhirnya berhenti di perkarangan rumah minimalis bercat putih, dengan hiasan pot pot bunga mawar di samping teras.

Dara dan keluarga nya pun turun, mengeluarkan koper dan barang bawaan mereka dari bagasi mobil ke dalam rumah.

Setelah selesai membayar jemputan, Dara membantu sang Ibu menata barang-barang.

"Itu depan siapa yang nata taneman nya bu?" Tanya Dara basa basi.

Ibu menghentikan aktivitas nya, ia melihat keluar jendela. Menatap tanaman hias yang mempercantik rumah nya, lalu kembali mengeluarkan beberapa pakaian nya dari koper.

"Oh itu, paling simbah kamu. Nanti habis ini, kamu kesana ya. Salim, kabar kabaran lah sama keluarga" Ibu menaruh pakaian nya ke dalam almari.

"Iya bu" sahut Dara.

Setelah usai membereskan barang barang, Dara berjalan menuju balkon. Ia menghirup dalam dalam udara sejuk yang tidak ada di kota, udara yang masih asri belum bercampur dengan polusi dan asap pembakaran pabrik.

Ia meraih ponsel nya dari dalam saku, meklik apk whatsapp. Lalu menekan tombol panggilan dengan 'Juna'.

"Hallo?"

Dara tersenyum senang, suara yang ia rindukan di beberapa hari terakhir sebelum ia benar benar pindah ke Jogja.

"Juna, gimana kabar mu?"

"Kok malah aku sih!, kamu gimana? Penerbangan nya lancar? Apa sekarang udah dirumah? Terus udah makan? Apa kamu udah selesai mandi atau apa?" Tanya Juna beruntun.

Meet you in JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang