ENAM BELAS

9 2 0
                                    

Mobil alpard hitam itu meluncur dengan halus,sampai di depan rumah Imel. Rumah berlantai dua di kawasan Pondok Indah itu bernuansa klasik. Begitu melewati pagar,deretan pohon yang cukup rendah mengarahkan mobil ke pintu masuk utama. Tante Tiara yang pertama kali turun di susul dengan Charles dan Joan. Saat memasuki rumah itu,mereka di sambut oleh pelayan yang membukakan pintu ,dan mengarahkan mereka ke area kolam renang,tempat pesta itu berlangsung. Saat melewati ruang tengah,dari jendela besar yang menghadap kolam renang terlihat terlihat orang-orang yang cukup banyak sudah berkumpul . Tepian kolam renang menggunakan andesit hitam,dan kemudian di ikuti dengan susunan kayu ulin berwarna coklat tua.Di beberapa tepi kolam renang tampak hidangan yang disusun diatas meja bertaplak putih dengan hiasan bunga berwarna merah sebagai hiasan pemanis. Meja itu di bawah pergola dengan lampu-lampu bohlam yang menjuntai. Kolam renang itu terlihat menyala dengan lampu pada dinding kolam yang menyorot ke arah tengah kolam,memperlihatkan airnya yang jernih berwarna kebiruan. Joan masih menikmati pemandangan sekelilingnya itu, sampai Charles menyadarkannya dengan menyikut lemgannya. Baru saja Joan ingin membalas Charles,tante Tiara sudah memanggil mereka berdua. Dengan bersegera mereka menghampiri tempat Tante Tiara berada.

"Kenalkan mereka berdua ini keponakan saya,Charles dan Joan. Joan,Charles kenalin ini Tante Luna.Teman tante Tiara."Tante Tiara mengenalkan Joan dan Charles dengan seorang wanita cantik berbaju merah berumur sekitar 30 an.

"Hi Joan.Hi Charles." sapa perempuan itu dengan ramah."Kenalkan juga ini anak tante.Namanya Imelda." Tante Luna mengenalkan anak perempuan seumuran dengan Charles dan Joan. Perempuan yang disukai Charles. Imelda menjabat tangan Joan terlebih dahulu baru kemudian tangan Charles. Joan melirik ke arah Charles yang sedang memandang Imelda dengan mata berbinar. Sedangkan Imelda terlihat biasa saja, pertanda dia tidak tertarik. Setelah di kenalkan, Tante Tiara dan Tante Luna asyik sekali mengingat dan bercerita tentang teman-teman kuliah mereka, sampai Joan dan Charles terlupakan. Sekali lagi Charles menyenggol siku Joan,memberi isyarat untuk mulai pembicaraan dengan Imelda.

"Kamu sekolah di mana?" tanya Joan basa basi walau dia sebenarnya sudah tau dimana Imelda bersekolah.

"SMU Lancer -sekolah khusus perempuan-.Kamu?"

"SMU Pancasila."

"Kalian berdua satu sekolah?"

"Iya."jawab Charles.

"Kalian bersaudara?"tanya Imelda.

"Iya." jawab Charles lagi.

"Kok wajahnya ga mirip?"tanya Imelda sambil menyeruput jus jeruk dari gelas yang dipegangnya.

"Ga miriplah.Kita kan sepupu,bukan sodara kandung.Hehehe...Kamu hobby apa mel" Joan mengalihkan pembicaraan agar tidak semakin dicurigai.

"Aku hobby main piano. Tapi aku sekarang lagi bosan. Lagi pengen belajar masak ni."Imelda bercerita dengan lancar.

"Pengen belajar masak apa?" tanya Joan.

"Kamarin aku coba bikin bolu kukus, tapi ga bisa merekah.Bantet gitu."

"Kamu kasih sprite ga?" tanya Joan.

"Udah. Tapi ga tau kenapa masih bantat."curhat Imelda.

"Aku si bikin ga pernah bantat."ujar Joan.

"Masa si?Gimana caranya?"Imelda langsung tertarik mendengar ucapan Joan.

"Aku ga hapal. Kalo megang peralatan masaknya baru inget deh."Joan tersenyum manis,namun senyumnya iti membuat Imelda makin penasaran.

"Hahaha bisa otomatis gitu? Ya udah kapan kamu bisa ke rumahku? Kita bikin bareng aja."Ajak Imelda.

"Minggu pagi aku bisa."

 LOVE & HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang