Elsha #26

149 9 0
                                    

Resha turun dari mobil Vano hal itu membuat para siswi mulai membicarakan dirinya. Resha menghela napas dan menampakkan wajah datar.

"Ih ngapain si itu nerd deket deket Kak Vano?"

"Ngga sadar diri amat."

"Kecentilan banget si itu culun."

"Kok Kak Vano mau ya mobil mewahnya ditumpangi sama dia."

"Ngga ada cocok cocoknya anjir!"

Vano juga mendengarnya namun ia tetap terlihat santai ketika melihat Resha yang bahkan tak peduli dengan ocehan mereka. Dari arah berlawanan seseorang datang menabrak Resha.

"Sayang, ih kamu kemana aja aku kangen!" Suara manja dari Sofia membuat Resha ingin mencari kresek saat ini juga.

Vano terlihat risih lalu menatap tajam ke arah Sofia hal itu membuat nyalinya ciut seketika. Ia melihat ke arah Resha lalu menatapnya garang.

"Heh culun! Gue udah bilang lo jangan deketin cowok gue, lo budek apa gimana sih?!" Teriak Sofia.

"Gue ngga budek dan gue ngga peduli!"

Resha meninggalkan parkiran sekolah menuju kantin. Tentu saja ia harus sarapan karena hari ini ia belum sarapan. Resha merasa handphonenya bergetar.

"Hallo."

"..."

"Gue otw kantin. Lo pada kesana aja."

"..."

"Oke."

Resha tersenyum, ia kira teman temannya belum berangkat. Resha sampai di kantin terlebih dahulu ia menunggu teman temannya.

"Tumben lo langsung ke kantin?" Tanya Kyla.

"Iya, di rumah nggaada makanan. Keluarga gue ngga di rumah semua. Bunda sama papa pergi keluar kota seminggu ini. Dan Bang Devan juga ada acara mendaki selama seminggu. Jadilah gue sendirian." Jelas Resha.

"Sip! Kalo gitu kita nginep ke rumah lo." Seru Shila.

"Lo kalo disuruh nginep tuh emang paling seneng Shil." Cibir Dira.

"Haha, ini yang gue harapkan. Lo pada mau sarapan ngga?" Tanya Resha sembari mengambil ponselnya dari dalam saku.

"Yoi, kita semua berangkat pagi pagi banget cuma buat nyontek PR Fisika." Jelas Dira. Mereka mengeluarkan uangnya masing masing lalu dengan kompak memberikannya kepada Kyla.

"Lah gua yang pesen?" Bengong Kyla.

"Yaiyalah siapa lagi." Ucap ketiganya kompak.

Kyla mendengus lalu pergi memesannya. Ia tak sengaja melihat Gavin dan teman temannya juga datang ke kantin. Kyla membuang muka meski hanya melihatnya dari jauh jantungnya sudah berpacu.

"Gue yakin dia salting." Ucap Resha sembari tersenyum penuh arti.

"Gue yakin dia blushing." Ucap Shila.

"Gue yakin lo semua udah pada kecantol sama itu cowok cowok." Resha dan Shila kompak menoleh ke arah Dira yang melipat tangannya di depan dada.

"Lo juga dodol!"

"Lo juga pepsoden!"

Resha dan Shila menjitak kepala Dira dengan penuh kasih sayang. "Sakit bego!"

Dira mengelus elus kepalanya yang menjadi sasaran empuk kedua sahabatnya. "Lah lo kenapa Dir?" Tanya Kyla yang baru saja datang dengan membawa empat mangkuk bakso, 3 jus buah, dan satu air mineral.

Resha mengambil air mineral itu dan meneguknya sedikit. Hal itu tak luput dari pandangan Vano. Vano berpikir mengapa Resha tidak memesan jus buah? Mengapa hanya ia yang memesan air mineral?

"Cie yang tadi salting liat doi kesini." Sindir Resha.

"Cie yang tadi blushing liat doi kesini." Sindir Shila.

"Cie yang dari tadi kita diliatin mereka." Ucapan Dira sedikit lebih pelan dan hal itu membuat ketiga sahabatnya menghentikkan aktifitas mereka.

Resha yang sedang mengambil kecap dan masih di udara. Shila yang hendak memakan baksonya dan tangannya tepat di depan mulutnya beruntung mulutnya belum terbuka. Kyla yang mengambil sendok dan garpu juga terhenti.

"Lah kok jadi manekin semua?" Pertanyaan polos dari Dira membuat ketiga sahabatnya saling menatap.

"Aduh, iya iya ampun!" Dira disiksa oleh ketiga sahabatnya bahkan kini rambutnya berantakan dan kedua pipinya terasa sakit karena dicubit.

~~~~~

Resha ingin sekali memejamkan matanya untuk tidur, guru yang saat ini sedang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia membuatnya mengantuk.

Ia melihat ke arah jam tangannya waktu terasa begitu lambat. Kyla sudah sejak tadi tertidur di mejanya, Resha menggelengkan kepalanya pelan.

"Jadi apakah kalian mengerti?" Tanya guru itu.

"Mengerti bu." Seruan lesu dari para siswa di kelas ini menandakan bahwa mereka mengantuk dan bosan.

"Baiklah silakan kalian pelajari dan pahami, ibu keluar dulu."

Resha bersyukur akhirnya guru itu keluar dari kelas. Resha menenggelamkan wajahnya dibalik lipatan tangan. Ia memejamkan matanya dan mulai tertidur.

"Emang ya mereka berdua tuh kebo banget." Ucap Shila.

"Gue juga heran. Ternyata mereka ngga berubah." Dira menggelengkan kepalanya.

"Tapi tetep aja ni anak pinter banget meskipun dia tidur di jam pelajaran."

"Iya, emangnya elo yang tetep oon meskipun lo merhatiin guru berjam jam." Sindiran dari Dira membuat Shila memasang wajah datar.

~~~~~

Emangnya Dira itu mulutnya bikin orang pengen nampol😤

Tapi nggapapa Resha, Shila dan Kyla tetep sayang kok🥰

Sorry, I'm a NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang