Abdi dan Yuri pergi bersama menuju lokasi syuting. Mereka sudah jarang bertengkar dan mulai berteman. Abdi berterima kasih kepada Yuri karena telah membuat Satria kembali tersenyum. Ia menceritakan masa kecil Satria yang harus kehilangan kedua orang tuanya. Abdi berharap yang terbaik untuk hubungan Yuri dan Satria meskipun Ia merasa cemburu. Yuri cukup kagum dengan Abdi karena Ia sangat perhatian dan menyayangi Satria.
Malam harinya Satria mengajak Yuri untuk makan malam bersama Abdi dan teman-temannya dirumah. Satria memperkenalkan Yuri sebagai kekasihnya, namun salah satu temannya bergurau tentang Yuri yang terlihat lebih tua dari Satria. Hal ini membuat Satria sangat marah dan memukul temannya. Yuri langsung menarik dan membawa Satria keluar.
“Kamu kenapa mukul dia, Satria?”, kata Yuri.
“Aku gak suka dia bilang kamu...”, kata Satria.
“Tua? Mereka gak salah Satria, aku memang lebih tua kan, atau mungkin... kamu malu ya”, kata Yuri.
“Nggak gitu Yuri, aku cuma kesel aja, kenapa dia harus bahas umur kamu. Maafin aku Yuri udah bikin kamu kecewa. Ini semua karena aku sayang sama kamu”, kata Satria.
“Aku pulang dulu Sat, terima kasih buat makan malamnya”, jawab Yuri dengan kesal dan kemudian pulang.
Saat berada di lokasi syuting, Abdi berbicara dengan Yuri untuk melupakan kejadian semalam. Ia meminta Yuri untuk memaafkan Satria dan tidak terlalu memikirkan masalah kecil yang bisa merusak hubungannya dengan Satria. Setelah berbicara dengan Abdi, Yuri cukup mengerti dengan sikap yang ditunjukkan Satria. Ia semakin kagum kepada Abdi karena Ia sangat peduli dengan Satria.
“Halo Yuri”, kata Satria ditelepon.
“Iya...”, jawab Yuri.
“Makasih udah jawab telepon aku ya. Yuri aku minta maaf buat kejadian semalem. Aku bener-bener gak bisa nahan emosi, maafin aku ya”, kata Satria.
“Iya aku maafin. Ini jadi pelajaran buat kita ya Satria”, kata Yuri.
“Hhhmm Yuri hari ini aku gak bisa jemput kamu ya, soalnya ada urusan mendadak banget. Kamu pulang sama bang Abdi aja ya biar aman”, kata Satria.
“Iya gak papa, kamu urus kerjaan kamu aja ya. Gak usah khawatirin aku”, kata Yuri.
Diperjalanan pulang, Abdi mengajak Yuri ke sebuah jembatan untuk melihat kunang-kunang. Sesampainya di jembatan, Yuri sangat takjub melihat puluhan kunang-kunang yang berkilauan. Abdi senang melihat senyum bahagia pada wajah Yuri. Mereka membicarakan beberapa hal termasuk penilaian terhadap satu sama lain.
“Abdi, kamu tahu gak dulu waktu pertama kali kita ketemu, aku pikir kamu itu nyebelin, sombong, terus kaku. Soalnya tiap kita ketemu kan pasti berantem”, kata Yuri.
“Oh ya? Aku juga dulu mikirnya kamu itu cuek, sombong, keras kepala”, kata Abdi.
“Hhmm, tapi setelah kenal ternyata kamu gak seburuk itu ya. Emang tampilannya aja yang sombong”, kata Yuri sambil tersenyum.
“Kamu juga ternyata baik, dewasa dan mandiri lagi. Satria beruntung banget nih jadi pacar kamu”, jawab Abdi.
“Ngomong-ngomong kok kita bisa jadi akur gini ya”, kata Yuri sambil tertawa.
Yuri dan Abdi makin deket nih, selanjutnya gimana yaa??
Yuk lanjutin di next part yaa 🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Masa Lalu
RomancePerasaan nyaman tak pernah memilih kepada siapa ia akan datang. Meski diawali dengan perselisihan, pada akhirnya kenyamananlah yang menjadi dasar terjalinnya hubungan. • • • Bercerita tentang seorang pria dan wanita yang terikat dengan masa lalu, d...