5. Anastasia

10 2 0
                                    

Anastasia terkena lemparan telur. Para petugas segera mengamankannya ke belakang panggung.

Manager Anastasia bertanya keadaan Anastasia. Dia ameminta maaf kepada Anas dan berkata akan meminta sekali lagi agar Agensi mengklarifikasi rumor pacaran Anas dengan Arya. Sania merasa khawatir kejadian ini akan terjadi lagi. Anastasia cuma bisa tersenyum.

Abi pergi ke panggung untuk melihat pecahan telur itu. Dua orang wanita lewat dan berbicara mengenai Anas yang memiliki banyak anti fans padahal dia terlihat baik. Abi mendengarnya. Abi yang mendengar itupun terlihat marah dan merasa kasihan pada Anas.

Aaron pergi ke ruang ganti Anastasia dan menyapanya. Anas senang melihat ayahnya berada disini. Managernya, Sania pamit undur diri untuk berbicara dengan wartawan dan memberikan mereka waktu untuk bicara berdua.

Anas bertanya kepada ayahnya kapan ia pulang? Ayahnya memberitahu kalau dia kembali pagi ini, tetapi dia harus kembali lagi nanti malam karena pekerjaannya. Anas yang mendengar itu terlihat kecewa dan berkata ayahnya selalu seperti ini. Anas menasehati Ayahnya agar tidak terlalu banyak bekerja. Mr.Arron tersenyum dan menasehati balik Anastasia.

"Dengar, jika kamu lelah, kamu harus berisitrahat?" nasihat Ayah Anas. Anas mengerti.

Anas kemudian bertanya seandainya jika ibunya masih ada, apa yang akan dilakukan ibunya sekarang? Mr. Arron mengangkat tangan Anas lalu berdiri dan memeluknya. Arron memberitahu kalau ibunya Anas masih ada di dalam hati kita untuk selamanya dan ia pasti akan memeluk Anas dan membelai kepalanya sambil berkata : Segalanya akan baik-baik saja. Aku disini selalu.

Anas merasa sedih. Ayahnya menasehati Anastasia kalau ibunya sudah pergi dan dan tenang di sana. Anas harus membuat keputusannya sendiri. Tidak peduli apapun hasil dari keputusan Anas, ayahnya akan selalu berada disisi Anas. Ujar Arron Anas yang mendengar itu menangis sedih.

Dan Abi mendengarkan semuanya dari luar ruangan.

Abi mengantar pulang Anastasia. Mereka saling diam. Anas terlihat lelah dengan semua yang terjadi hari ini. Anas memenjamkan mata dan berusaha untuk tidur. Abi membelai kepalanya lembut.

Anas masih tertidur ketika sampai ke rumah. Abi yang melihat itu langsung saja menggendong naik ke kamarnya. Abi meletakkan Anas di kasur dan melihat sneakers yang diberikannya di letak di meja. Anas terbangun dan merasa canggung karena telah tertidur. Anas meminta maaf. Untuk segalanya. Anas juga menyesal membawa Abi ke acaranya dan membuat Abi melihat segalanya. Anas merasa malu.

"Tetapi itu tidak sepenuhnya buruk. Jika itu menjadi berita, movie-ku akan mendapat perhatian. Orang-orang akan pergi melihat movieku dan itu mungkin saja menjadi hits," ujar Anastasia berusaha tetap positif sambil tersenyum.

"Kenyataannya, kamu tidak perlu tersenyum," ujar Abi. "Itu bukan yang sebenarnya kamu rasakan."

"Aku tidak bisa. Aku tidak bisa mengontrol bibirku. Sebenarnya, mungkin aku takut jadi ini hal terbaik yang bisa kulakukan."

"Kamu salah."

"Ketika aku tidak tersenyum, orang-orang akan berpikir bahwa aku adalah orang yang sombong. Aku akan kalah. Dan orang-orang akan berpikir bahwa aku pantas mendapatkannya. Mereka akan meninggalkanku."

"Kamu tidak harus peduli tentang orang-orang yang ingin menjatuhkanmu. Tetapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu."

Anas tersentuh mendengar pernkataan Abi. Anas tersenyum senang apalagi ketika Abi memberitahu kalau dia sudah tidak merasa lelah lagi dengan dirinya. Anas masih sedikit ragu, tetapi Abi secara tiba-tiba mencium dahinya. Abi menyuruh Anas untuk beristirahat. Anas menurut. Abi memandanginya.

ANASTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang