hi-!!!
i'm back with hehe just one story btw:v
sorry babe~
just enjoy kkay???.
.Tired of all your lies and excuses now just get out my face
.
."sudah kubilang dia pembual,kau saja yang terlalu percaya padanya",pria jangkung bersurai legam itu berdecih melihat sosok lain yang sedang tertawa dengan seorang wanita yang eum...menjijikan?
"jadi bagaimana hyung?",pria mungil itu menatap kosong objek mereka,dibalas kekeh miris dari si teman. "kau tahu maksudku tanpa kukatakan,Yoon".
Lalu mereka pergi tanpa menegur si objek dengan wajah muak.
.
."pagi kucingku",sebuah kecupan singkat di dahi menjadi sapaan di pagi hari. "ya pagi",balasnya singkat tetap fokus dengan bukunya. "kau cuek sekali,apa ada masalah?". si mungil tertawa lalu menatap sinis sosok disampingnya,"aku?tidak tapi kau,kau letak permasalahannya Park".
"aku?",jari telunjuk mengarah ke diri sendiri dengan wajah terkejud yang bisa dibilang memuakan. "ya kau",balasan singkat menjadi penjeda,buku ditutup karena siempunya hilang mood lalu menatap pria disampingnya,pacar mungkin.
"aku memang dia yang cantik,sexy,menggoda,dada yang berisi,pantat sintal,tidak!",hela nafas jadi jeda lalu senyum tipis namun miris ia tampilkan.
"tapi aku punya perasaan,apa kau tak paham? apa diamku kau pikir aku tak tahu apapun apa yang kau lakukan dibelakangku?",tawa hampa terdengar sedangkan orang yang ia sindir hanya bungkam tak percaya. "aku tidak bermaksud,hey..dia tak sebanding denganmu sayang".
"cukup,mulutmu terlalu manis aku kasihan dengan tingkah lakumu yang tak sama manisnya dengan mulutmu,tak adil",ia berdiri lalu meninggalkan kekasihnya tanpa menoleh sedikit pun.
.
."sudah speak up? lega tidak?",si jangkung tertawa remeh lalu memberi sekaleng kopi pada si mungil. "lega btw thanks",senyum sebagai balasan lalu tepukan pelan di lengan terasa,"kenapa tidak kau putuskan saja dia?".
"entah,pikiranku kalut dan aku bukan tipe pemberi keputusan disaat seperti ini,kau tahu kan aku benci penyesalan". "ya kau memang kritis makanya aku suka saat kau mulai bersuara,hahaha jangan berbesar hati aku hanya jujur saja",tawa keras jdi pemutus percakapan mereka sampai dosen datang memulai kelas.
.
."aku duluan hyung",si mungil berjalan meninggalkan area kampus,lelah dia merindukan kasur kesayangannya,mungkin musik slow bisa menjadi teman juga agar ia tertidur. namun sebuah tangan menahannya,ia menoleh lalu memasang wajah muak. pria Park itu lagi pikirnya.
"maaf,aku tidak bermaksud sungguh,cuma kau dihatiku sayang",wajah yang entah dibuat melas atau memang benar adanya sedangkan sosok didepannya hanya menatal datar dan enggan membalas.
"sayang?"
"aku lelah,aku rindu kasur jadi bisa biarkan aku pergi?",genggaman itu terlepas dan senyum tipis menyambut dirinya. "baiklah,istirahatlah dan maafkan aku,aku tak bermaksud seperti itu padamu".
"hm,oh ya satu lagi Park..ayo kita rehat sejenak dari hubungan ini? mungkin sampai kau dan aku menyadari satu sama lain apakah ini layak diteruskan atau tidak",lalu ia berbalik berjalan cepat tanpa ingin mendengar balasan dari sang kekasih.
tidak,ia tidak menangis justru ia lelah menangis karena itu sia-sia saja.
mari kita tunggu sampai mana masa rehat mereka.
mungkin sampai si author bangkit dari masa hiatusnya? bercanda.end.
cihi-
haiii ku kembali dengan cerita tunggal,maaf ga sampai beribu word tapi ini,ff yang pure dari perasaanku sekarang.
oh ya omong-omong,sudah lama ku tak nongol
maaf,mood lagi naik turun bahkan untuk mengetik cerita hehe
dan karena ini sedang karantina,it's okey ku obati kerinduan kalian yang menunggu work ku updon't forget to vote and comment,see you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day
Random[ONESHOOT COLLECTION] JUST MINYOON AREA😊 JIMIN?SEME✅ YOONGI?UKE✅