Beautiful

964 73 0
                                    

Happy Reading~~♡♡♡

"Mana ada lelaki yang berwajah manis seperti dirimu?!"
"Yoongi oppa,tenang saja kami tetap menyukaimu apa adanya!"
"Wajahmu tak sebanding dengan suaramu Min Yoongi,lebih baik kau ubah wajahmu menjadi lebih manly"
"Hyung,percayalah pada kami. Kau baik apa adanya"

.
.

"Hentikan!!",teriak Yoongi terbangun dari mimpi buruknya. "Kumohon hentikan,aku tak sanggup",lirihnya lelah. Jam menunjukkan pukul 3 dini hari dan semua member masih berkelana di alam mimpi mereka masing-masing.

Memang di apartment Bangtan yang baru,mereka diberi fasilitas kamar pribadi tanpa berbagi dengan member lain lagi. Namun,jika member yang lain bahagia karena privasi mereka tidak akan tersebar maka berbeda dengan Yoongi yang menjadi paranoid kalau terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

Mimpi mengerikan saat awal Bangtan debut. Dimana dia selalu dipojokkan dengan paras manisnya yang mengalahkan para perempuan. Memang itu sudah beberapa tahun lamanya namun dia masih trauma akan hal itu. Para member pun sudah berusaha agar dia tidak terlalu terbebani namun nihil. Yoongi tetap takut. Dia sudah terbiasa dengan keberadaan Seokjin yang menenangkannya.

Dug
Dug
Brakk

"Hyung?kau baik-baik saja kan?",tanya laki-laki bersurai ash blonde dengan piyama abu-abunya yang agak berantakan khas orang yang terbangun. Tubuhnya naik ke kasur Yoongi dan menyentuh pipi si pucat untuk menenangkan. "Hei,kau tak sendiri. Mimpi aneh lagi?",Yoongi mengangguk seraya memeluk tubuh atletis itu erat.

"Aku takut Jiminie..kumohon jauhkan aku dari mimpi buruk itu",lirihnya lalu terisak pelan. Lelah dengan keadaannya yang lemah dibalik paras datarnya di hadapan penggemarnya.

Jangan menangis hyung-jimin.

"Kutemani tidur ya?",Jimin melepas pelukan Yoongi pelan dan menidurkan si hyung sambil mengelus surainya halus. "Jangan takut,aku disini dan tidak akan meninggalkanmu",ucapnya lalu mencium kening Yoongi sayang. "Kalau kau takut maka aku lebih takut lagi,sugar".

.
.

"Yoongi,ini cheesecake favoritmu",Seokjin menyodorkan sepiring yang berisi 2 potong cheesecake yang ia beli kemarin namun karena Yoongi sudah tidur lebih dulu maka ia memutuskan menyimpan semuanya untuk besok.

"Kenapa Yoongi hyung ada 2 sedangkan Kookie hanya satu hyung~",rengek Jungkook sambil menarik ujung sweater Seokjin. "Sst Kookie,nanti hyung akan belikan untukmu lagi arra?",bujuk Taehyung namun Jungkook menolak. "Kookie,Yoongi hyung sedang ada masalah lagi pula yang suka cheesecake disini kan Yoongi hyung bukan kau",terang Namjoon tapi Jungkook justru mendengus. "Kenapa?~".

"Ini,ambil kalau kau mau",Yoongi menyodorkan piringnya ke arah Jungkook yang kemudian berdiri meninggalkan setelah mengatakan,"aku sedang tak ingin makan makanan manis".

"Jiminie..temani aku ke studio". "Baiklah".

.
.

"Wah,lagumu bagus hyung seperti biasanya",puji Jimin setelah mendengar lagu baru ciptaan Yoongi. "Tapi,ada yang aneh. Kau tak biasanya membuat lagu yang terlalu menyinggung dirimu",Jimin melirik wajah Yoongi yang agak sendu.

"Aku hanya mencurahkan isi hatiku Jiminie",jawabnya pelan. "Apa itu masih terlalu berat?kan sudah kubilang,bagi sedikit bebanmu padaku. Aku tidak ingin kau stress,sugar",Yoongi menggidikkan bahunya acuh. "Bebanmu sudah banyak Jiminie,skandal sana-sini,belum lagi kau terlalu sibuk untuk membantu Hoseok membuat koreografi untuk kami",terang Yoongi seraya menatap Jimin lembut. Tangannya mengelus rahang tegas Jimin lalu tersenyum. "Doakan aku ne?doakan agar beban ini hilang dengan cepat. Aku percaya padamu",Jimin menarik leher Yoongi dan mencium bibirnya pelan. Memberinya semangat dan sayang,hanya itu yang bisa ia beri.

"Aku akan selalu berdoa untukmu,sugar",ucapnya setelah ciuman itu terlepas.

.
.

"Gerakan ini kurang pas sama ketukannya Jim,kita ubah saja",saran Hoseok menatap Jimin lewat kaca. "Okay,terserah kau hyung",balas Jimin setuju. Btw,setelah dari studio Yoongi,Jimin ijin menemani Hoseok membuat koreo baru namun dengan takut Yoongi meminta ikut yang pasti diangguki oleh Jimin. Sekarang,makhluk pucat itu duduk di ujung ruang dance sambil sesekali bermain ponselnya.

Namun,matanya tetap tidak bisa lepas dari Jimin. Siapa yang bisa menampik bahwa tubuh atletis itu saat menari terlihat lebih seksi?. Jika ada yang bisa menjawab 'ya',maka kau terlalu kolot.

Lamunan Yoongi buyar saat sebuah tangan menepuk pelan rambutnya lalu mengacaknya gemas. Siapa lagi kalau bukan Jimin.

"Hyung,jangan melamun. Gak baik",ucap Jimin lembut lalu tersenyum cerah seperti biasa. "Tidak,aku hanya berpikir apa aku bisa menghadapi ini semua",ujar Yoongi lirih yang dibalas dengusan sebal oleh pria tampan dihadapannya. "Sudah kubilang berapa kali huh?kau pasti bisa. Hei,kami semua tidak akan meninggalkanmu dan akan selalu mendukungmu hyung",bak air mengalir tenang ucapan Jimin membuat Yoongi menatapnya mencari kepastian. Lalu sesaat tersenyum cerah menampilkan gummy smile nya yang bisa saja membuat lawannya ini mati mimisan.

"Aku percaya padamu Jiminie",ucap Yoongi lalu memeluk erat tubuh prianya.

Sosok Jimin memang menjadi semangat Yoongi hingga mampu bertahan hingga saat ini. Tak peduli kata orang,hanya Jimin yang mampu membuatnya berubah dan terbuka. Juga Bangtan yang selalu disisinya,mendukung setiap langkahnya. Yoongi berharap semua lika-liku hidupnya bisa ia lalui dengan senyum bahagia bersama orang yang ia sayang.

End.

Judulnya agak melenceng sama ceritanya kan ya?gapapa,otak dah nge stuck. Btw,cerita baru nih baca ya
Jan lupa vomment,byee~~♡

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang