Oh Sehlis

1.9K 99 5
                                    

Aku berjalan tergesa gesa menuju Mading. Di sana sudah banyak siswa siswi yang berkumpul, hanya ingin melihat nama mereka yang tertera di Mading, begitu pun denganku.

Tubuhku menyelinap ke arah kerumunan siswa siswi. Ketika tepat sampai di depan Mading, aku menyusuri namaku di kertas yang terpajang.

Dan, namaku tertera di sana. Berarti, diriku lulus! Aku menyunggingkan senyuman dan berlalu dari sana. Aku sedikit berlari, menghampiri seseorang.

Senyumanku langsung terbit kala aku menemukan seseorang yang ku cari. Kakiku melangkah lebar menghampirinya, dilihat ia sedang membaca buku entah buku apa, oh jangan lupa kedua telinganya yang ia sumpal dengan headset miliknya.

Sekarang aku tepat berada di belakangnya. Aku terkekeh pelan, rupanya dia belum menyadari kedatanganku.

Aku pun memegang kedua bahunya, langsung saja dirinya menoleh ke arah belakang dengan ekspresi terkejut.

Tawaku langsung pecah melihat ekspresinya yang menurutku begitu lucu. Oh ayolah, aku hanya memegang kedua bahunya kenapa dia sampai bereaksi seterkejut itu, memangnya aku ini setan.

Ketika dia tau itu aku, dia langsung menatapku tajam. Aku pun menghentikan tawaku, lalu menatapnya.

Dia sendiri lebih memilih melanjutkan acara membaca bukunya. Aku mendudukkan diriku di sebelahnya, tanpa berfikir panjang aku menarik salah satu headset miliknya. Benar, dia langsung menolehkan kepalanya ke arahku.

Tetapi tetap saja dia masih menatapku dengan tajam. Bibirku mengerucut sambil mengembungkan kedua pipi chubby miliku.

"Kau mengabaikanku, dan lebih memilih buku itu dari pada diriku."ucapku. Dia tak menjawab dengan masih membaca buku itu.

"Hei! Kau mendengarku?!"ucapku sedikit teriak.

Dia menghela nafasnya kasar, dengan malas ia menolehkan kepalanya ke arahku, dan mengangkat sebelah alisnya.

"Kau mengabaikanku."rengeku.

Dia nampak berdecak, dan menarik tubuhku agar lebih mendekat ke arahnya. Kepalaku ia sandarkan ke bahu lebar miliknya.

"Berhenti merengek seperti itu."ucapnya. Akhirnya dia mau membuka suara juga.

"Tetapi kau mengabaikanku! Dan memilih membaca buku itu. Apa buku itu lebih menarik dari pada diriku?"tanyaku.

"Tidak."jawabnya singkat.

Aku berdecak kesal, mendengar jawabannya.

"Baiklah, mau ice cream?"tawarnya. Haish! Dia itu tau sekali cara membujukku.

Aku pun tersenyum dan menganggukkan kepalaku antusias. Dia tersenyum tipis, kita pun mulai beranjak dari sana.











Jadi ini part khusus untuk sehlis.

Jangan lupa vote coment kalo suka:)

~selamat membaca!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang