Lima.

1.1K 127 23
                                    

This chapter had edited.

Enjoy xx

•••

Wajahku memerah saat Jack menertawaiku, ya ia tertawa sangat lah terbahak hingga Gilinsky dan Kyle melihatku dan mereka ikut menertawaiku.

"Itu hanya kecoa Kimmy." Ujar Jack seraya tertawa renyah.

"A-aku takut kecoa Jack." Ujarku lirih, sial kakiku berdarah. "Ssh." Desahku menahan nyerinya tergores pisau yang jatuh karena aku terbelalak melihat kecoa sialan itu.

"K-kau baik-baik saja Kimm?" Tanya Jack, aku mengangguk.

"I-i'm fine." Sial lukanya besar sekali, aku merunduk kebawah melihat keadaan telapak kaki-ku, oh tuhan darahnya berceran. Tahan tangismu Kimm, tahan.

"Kimmy? Ada apa dengan kakimu?" Tanya kyle tiba-tiba aku mendongak dan shit, air mataku mengalir, sungguh luka ini membunuhku, lah.

"ASTAGA KIMMY, TELAPAK KAKIMU BERDARAH." Jack berteriak kaget, aku menghapus air mataku, tuhan ini sangat perih dan kaki-ku tak bisa digerakkan karena seluruh sarafku terasa seperti putus semua.

"Ayo kita keruang tamu dan tutupi lukamu Kimm." Ujar Gilinsky aku menggeleng.

"A-aku tak kuat berjalan Gil." Ujarku.

"NO KIMMY HARUS DIBAWA KERUMAH SAKIT, SEKARANG." Oh tidak, Kumohon Ky, jangan beritahu tentang penyakitku.

"Aku tak perlu dibawa ke--" semua gelap.

•••

"Kimm? are you okay?" Aku mengerjapkan mata beberapa kali, dan ya indra penciumanku mencium bau khas rumah sakit.

"Kimm, kenapa malah diam saja?, kau tau kan apa yang akan terjadi jika kau berdarah?" Ujar Kyle kesal, aku menunduk.

"I-iya maafkan aku Ky."

"Aku tak mau kau masuk ICU lagi Kimm." Kyle memelukku, aku membalas pelukannya erat.

Ya, aku pernah masuk ICU karena terjatuh dari sepeda saat aku duduk di bangku junior. Hey! aku tidak berlebihan, aku memiliki penyakit hemofilia dan penyakit itu baru diketahui saat umurku 2 tahun, saat aku ingin tertabrak mobil aku mengalami pendarahan parah karena lututku membentur aspal dengan kencang, ya saat itu Jessie lah yang menggendongku kerumah dan ia lah yang menyelamatkanku dari mobil sialan itu, Jessie yang menolongku dan itulah sebabnya aku sangat menyayangi Jessie.

"maafan aku Kyle, aku menyesal." Aku menatap sedih Kyle.

"Kau seharusnya memberitahuku jika telapak kakimu berdarah Kimm, untung saja persediaan suntik koatè disini masih ada." Ujar Jack, ia sudah tahu? oh, mungkin Kyle memberitahunya.

"Makanya, besok-besok kau pakai melindung kaki yang terbuat dari baja agar kakimu terjaga hahaha." Gilinsky menyentil keningku dan kau pasti tahu apa reaksiku.

"AAAA GILINSKY AKU MEMBENCI MANUSIA IDIOT SEPERTIMU." teriakku kencang, sungguh keningku benar-benar nyeri.

•••

"Tidak Mom, aku baik-baik saja. Iya. Iya mom. ugh! Iya Mommy aku baik-baik saja. Astaga iya iya. Shut up Sammy. Berikan telephonenya pada mom. Sial kau. Sudah ya. Bye." Aku mematikan sambungan telephonenya, Mom baru saja menelphoneku aku dan menanyai keadaanku.

"Kimm ayo kita makan." Kyle tiba-tiba muncul dibalik pintu kamarnya, aku mengangguk dan segera turun kebawah tepatnya ke dapur.

"Hey boncel ayo kita makan." Ujar Gilinsky tiba-tiba. Demi badan Sammy yang seperti bakpao aku benci Gilinsky.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang