TRIPLE GOALS 13|| BIMBANG

16 2 1
                                    


“bimbang adalah rasa yg selalu ada disetiap saat dan waktu.sehingga jika rasa itu terus dikoyak akan selalu meninggalkan bekas luka yg kian terus menganga”
-radia Aditama P


©©©©


Radia menghempaskan tubuhnya diatas kasur king size miliknya,kejadian hari ini seperti kaset rusak yang kian terus berputar putar.jika dikatakan kebetulan namun ini bukan hanya sebuah kebetulan.radia kini tengah berfikir siapa pelaku dibalik semua ini semua yg ia rasakan hari ini begitu nyata dan seperti sudah disetting sedemikian rupa,Radia termenung di dalam dirinya hingga tanpa sadar rasa kantuk sudah mulai menyerang hingga ia terlelap dan mulai menyusuri alam mimpi.

Ditempat lain,seorang perempuan tengah tertawa menggelegar di seluruh ruangan mendengar penuturan salah satu orang yg menjadi tangan kanan sekaligus anak buahnya itu.ia begitu merasa puas mendengar musuhnya kini terluka akibat rencana yg ia buat membuah kan hasil.

“Lo terus awasi dia dan jangan sampe dia lolos”ucapnya penuh penekanan kepada dua orang yang berdiri sembari menunduk di balik meja tempat ia duduk.”Siap bos,asalkan bayarannya tepat pada waktunya”sahut orang yang berdiri di balik meja tersebut.”ok,dan jngn lupa dengan tugas Lo berdua,sekarang Lo boleh pergi”kemudian dua org itupun meninggalkan wanita yg kini tengah memilih milin ujung rambutnya sembari bergumam untuk menjatuhkan musuhnya itu.

“hidup Lo ga bakalan tenang Radia Aditama Putri”ucapnya dengan penuh tekad.

©©©©

“Bangsat ngapain Lo acak acakan kamar gue asu!”suara seseorang menggelar di dalam ruangan yg bernuansa cat biru tua itu.laki laki dengan perawakan tinggi itu tengah menutup telinganya yg berdengung akibat teriakan wanita yg kini terbangun dari tidurnya akibat suara gaduh yg terdengar di dlm kamarnya.

Wanita itu kini tengah berkacak pinggang sembari menatap garang kearah laki laki yg berdiri didepan pintu ruangan sembari menutup mulutnya agar tawanya tidak pecah dan menahan rasa sakit di perutnya akibat tawa yg tertahan.

“bangsat Lo kak,ngapain acakin kamar gue!”geram seorang gadis yg tak lain dan tak bukan adalah Radia,ia terbangun akibat suara gaduh yg dibuat oleh Radea di dalam kamarnya.apalagi yg dibuat Radea?hais...semua orang tau bagaimana kelakuan jail seorang Radea kepada adiknya,jika bukan membuat suara gaduh yg berasal dari panci yg ia ketok dengan sendok pasti selalu menaruh mainan kucing hitam dikamar Radia.

Dasar kakak laknat memang

“Woi lu sejak kapan pacaran sama Revan?”tanyanya sembari menaikkan satu alisnya meminta penjelasan.

“Kepo bngt lu kak”sahut Radia sembari kembali keposisi awal untuk duduk ditepian kasur dengan rambut yg masih ia biarkan acak acakan.”yee..kan gue kepo,tpi kasih gue PJ”

“PJ nenek lu goyang,lu aja kagak pernah ngasih gue PJ klo jadian.eh..ralat lu kan kaga ada yg mau haahaha.....”ucapnya sembari tertawa mengejek kearah Radea yg wajahnya kini sudah masam dan lecek seperti cucian yg sudh bertahun tahun kaga dicuci.

Dasar adek curut,untung gue sayang

Radia kembali termenung memikirkan apa yg tadi siang terjadi,semakin ia ingin melupakan kejadian itu semakin besar pula ingatan itu kembali menghantuinya.ia jadi diliputi rasa bimbang dan rasa bingung siapa pelaku di balik semua itu.radea yg melihat perubahan sikap sang adik pun jadi mengerutkan keningnya dan ikut duduk di tepian ranjang.

Hening,hanya suara jam dinding yg selalu mengikuti alur berputanya yg mengisi kekosongan diantara kedua insan tersebut.radea yg tak tahan pun membuka suara sembari menatap langit langit kamar dan menghembuskan nafas pelan diselala sela pembicaraannya.

“lo knp dek?”tanyanya dengan wajah yg masih menatap langit langit kamar seperti berusaha mendapatkan jawaban disana.

‘’gue gpp kok kak”jawabnya dengan tenang dan datar sama seperti 2 tahun lalu.wajah yg dulunya berseri dan selalu bersinar kini hilang entah kemana bagaikan ditelan bumi secara paksa dan hilang tanpa meninggalkan jejak.

Radea mengerti dengan keadaan adiknya,ia tau bahwa adiknya kini mempunya sebuah masalah.ia bimbang haruskah ia bertanya lagi tentang masalahnya,namun ia takut jika semakin diungkit luka Maka itu semakin terkoyak dan meninggalkan bekas yg masih menganga untuk diobati.

“Apa yg harus gue lakuin?”

©©©©

HOLA GUE BACK!!!!
Hais,,,, maafkan author yg lama kaga pernah update yak,hoho...gue baru refresh sehabis UKK ini😭

Gue jga kangen sama Klian,jangan lupa tinggalkan jejak Klian yak guys

Jngn lupa follow akun Instagram
@ekhajunhii

Follow akun Facebook
@juni Eka

Enjoy guys
See u later~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

triple goalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang