Part 3 ( Rasa yang disembunyikan )

17 1 0
                                    

Saat Fitri telah sampai di rumahnya. Ia langsung mencari handphone miliknya dan ingin mencari tau info kajian tersebut. Namun sampai saat itu belum ada notifikasi dari umi memberitahukan tentang kajian mingguan di pesantren .

"ko belum belum ada kabar ya , dari umi ? tapi kalau ada umi pasti kasih tau ." dalam hatinya.

Saat ia membaringkan badan nya dikasur. Fitri terbayangkan wajah Ustadz Fahri, ia lalu menulis kata di buku diary nya.

" Apa aku salah memendam suatu rasa yang sulit untuk ku ungkapkan?, atau rasa ini memang harus ku pendam dalam, Membuat seseorang tak mendapatkan celah untuk mengetahui sosok yang membuat ku kagum akan segala hal."
....

Fitri merasa bahwa ia sedang merasakan rasa kagum yang amat dalam. Namun ia memikirkan bagaimana perasaan sahabatnya itu , setelah ia merasakan jatuh hati kepada orang yang sama . Fitri tidak bisa menyalahkan fitrahnya itu , itu fitrah yang Allah turunkan kepadanya.
 fitri memeluk buku diarynya yang baru saja ia tulis, dan berulang kali beristigfar.

****
sudah hampir 1 jam Fitri tidak keluar kamar ibundanya memasuki kamarnya untuk memastikan Fitri baik-baik saja, saat bundanya mengetuk pintu Fitri langsung beranjak membukanya dan menyilahkan ibunda tersayang nya untuk masuk ke kamarnya.

"kamu kenapa? mukanya kok merah ada masalah? ". tanya Bunda sambil mengelus kepala Fitri.

"hmmm... nggak papa Bun kecapean aja." ucap Fitri mengelak ibundanya

"kamu harus jujur sama bunda, masa mau disembunyiin aja nih lebih enak diceritain aja . " bujuk bunda

"jadi gini Bun, Fitri lagi kena virus merah jambu lagi suka sama seseorang, tapi fitri nggak mau nyakiti hati sahabat Fitri yang sama-sama suka pada orang yang sama. ya mungkin ini salah Fitri seharusnya Fitri tidak boleh mempunyai rasa kepada Ikhwan tersebut, tapi Fitri nggak bisa bohongi perasaan Fitri sendiri, perasaan ini datang dari sendirinya Bun."
cerita fitri sambil memainkan buku diary yang ditulis kata-kata tadi.

"Fitri anak bunda tersayang, yang kamu rasain itu fitrah ya Allah turunkan buat kamu. semua orang mempunyai fitrahnya masing-masing kamu nggak bisa nyalahin fitrah kamu, rasa kagum kepada seseorang itu wajar-wajar aja nak." penjelasan bunda membuat fitri lebih tenang.

"tapi bagaimana dengan sahabat Fitri Bun?"

"waktu akan menjawabnya sayang." jawab bunda.
yang membuat Fitri kebingungan dengan jawaban bunda.

"maksudnya Bun?

"ah nanti juga kamu tahu, yuk bantu bunda masak di dapur." ajakan bunda

* Fitri menganggukan kepalanya, dan membereskan alat tulisnya dan bergegas menghampiri bunda *

-

-

-

-


Part 3 sekian dulu ok 😉
wah gimana ya kalau misalnya sahabatnya tahu jeng jeng jeng jeng 😱😂
kalau ada yang kurang boleh di comment 📝💬

yuk ikuti juga 👥

next part 4 👋🏻

Apakabar Hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang