Part 2 ( Mau di imam in?)

22 1 0
                                    

keesokan harinya pada pukul 06.30 Wib Hasanah sudah menunggu Fitri di depan gerbang. tak lama kemudian kita datang dengan berlari selalu mengucapkan salam kepada Hasanah yang sedang menunggu ia di depan gerbang.

"assalamualaikum Hasanah , dari tadi ya?"
ucap Fitri dengan nafas terengah-engah

"wa'alaikumsalam , enggak kok baru aja " jawab Hasanah

mereka pun bergegas pergi menuju sekolah, dengan saling bergandengan tangan, mereka bernyanyi di sepanjang perjalanan*
*******
Telah sampai lah mereka di sekolah teman -teman nya pun menyapa dengan ramah kepada mereka , karena kemana-mana selalu bersama mereka sering disebut si kembar oleh teman di sekolah nya bahkan sebagian guru disana.

*bel masuk pun tiba , semua kelas belajar hingga bel istirahat berbunyi *

"Fit ,, kenapa akhir-akhir ini aku nggak fokus nih?" ucap Hasanah dengan nada lemas

" emang kenapa ada masalah apa han?" jawab fitri sambil membereskan bukunya.

"inget Ustadz itu mulu😳" jawab hasanah perlahan

"astaghfirullah, kagum boleh asal jangan berlebihan gitu han" ucap Fitri melihat hasanh dengan serius .

" iya deh , bantu ya fit "

"iya iyaa"

*bel masuk berbunyi mereka belajar , sampai bel pulang berbunyi *

saat perjalanan pulang Fitri dan Hasanah mendengar adzan dhuhur , lalu mereka pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat .

"Alhamdulillah udah adzan , kemasjid yuk!" ajakan Fitri

" aku diem di bangku itu ya , biasa lagi halangan " jawab hasanah

"oh ya udah, aku masuk ya "

Fitri berwudhu lalu melihat masjid nya kosong , ternyata dia tertinggal shalat berjamaah. Lalu ia mengambil mukena, dan menunggu orang orang yang juga akan sholat , tanpa di sadari Ustdaz Fahri datang terlihat sedang mamarkirkan motornya ,

"Ya allah kenapa deg degan ya ?" bertanya dalam hatinya

yang kebetulan tidak ada hijab /pembatas di masjid tersebut .

" Mau di imam in ?" tanya ustadz fahri

muka nya memerah , jantung nya berdebar kencang , fitri malah salting , ia terus mengucapkan istighfar .

"emm iya, emm boleh, silahkan ustadz " jawab fitri dengan grogi.

ustadz fahri berbalik sebelum ia takbir ia malah tersenyum. Jadi didalam masjid hanya mereka berdua .

****
Setelah Sholat , Fitri bergegas membereskan mukenanya tak jauh dari lemari mukena , ustadz fahri memanggil.

"Tunggu!"

"Kamu kenapa panggil saya ustadz ?, kamu kenal dengan saya ?" tanyanya keheranan

"maaf ustadz ini ustad fahri kan? pemateri kajian di pesantren Nurul Jannah wktu kemarinkan?" pertanyaan balik dari fitri .

" oh iya saya , panggil saja saya Fahri belum pantas saya dipanggil ustadz."
jawab ustad Fahri dengan nada tegas

"oh iya "ucap fitri dengan nada grogi

"ya udah maaf saya ganggu waktunya, assalamualaikum"
dengan kepala menunduk ustadz fahri pergi meninggalkan fitri

"wa'alaikumsalam" jawab fitri

Dengan menarik nafas panjang entah mengapa Fitri merasakan hal aneh dalam dirinya, namun ia terus kembali mengucapkan istighfar dan memikirkan perasaan sahabat tersayang nya Hasanah.

"Hasanah lihat nggak ya tadi?" ucapnya dalam hati nya.

tak lama kemudian....

" assalamu'alaikum bidadari Fitri , wajahnya makin berseri-seri ini udah shalat"😄 ucap bercanda Hasanah

"waalaikumsalam bidadari bikin kaget aja nih bidadari, hmm masa sih 😅"
jawab Fitri dengan nada sedikit kaku

"ada yang aneh nih ?"

"aneh apa?"

"wajahnya jadi bersinar kayak rembulan wkwkwk 😂"

"ish kamu , kirain ada apa, yuk ah pulang "

sepanjang perjalanan Fitri terus bertanya kepada dirinya, apa yang sebenarnya ia rasakan jangan sampai apa yang ia takutkan terjadi, Hasanah pun melihat sikap sahabatnya berbeda. lalu Hasanah mengalihkan suasana yang sunyi itu dengan membuat Fitri tertawa. tidak lama Hasanah membahas tentang ustad Fahri.

" eh ada info g ya tentang kajian ? "

" emm kurang tau tuh , aku belum buka handphone dari tadi, emang kenapa? "

"udah rindu sama pangeran 😍"

"emm tuhkan ,, mulai salah niat hayo!!😒"

"hehehe bercanda"

"😒"

"😂"

Apa yang terjadi selanjutnya? 😰 Mari simak trus cerita rumit ini ...

ada yang kurang boleh comment 💬📝
Next part 3 👋🏻

Apakabar Hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang