2

57 41 23
                                    

Happy reading bebs ♥️


~~~

Jam istirahat pun telah berbunyi, dan disaat seperti ini lah yang dinanti nanti kan oleh seluruh siswa agar terbebas dari pelajaran yang membuat otak mereka bekerja keras.

Sama seperti kebanyakan murid lainnya, Stefanie pun beranjak dari tempat duduk nya untuk pergi ke kantin sembari berkeliling sekolah baru nya ini.

brukkkk

" Aww, kalau jalan liat liat dong. Mata itu digunain jangan cuma di pajang doang!"kesal Fani karena seseorang telah menabrak tubuh nya itu. Dan yang lebih membuat dirinya semakin kesal adalah orang didepan nya ini tidak sama sekali mengucap kan kata maaf.

"Eh lo tau tata krama gak? Pernah diajarin ama orang tua lo ga kalau salah harus minta maaf bukan diam kaya patung gitu!"

Alih alih menjawab pertanyaan Stefanie pria tersebut malah berlalu pergi dan menganggap tidak terjadi apa apa. Sungguh saat ini yang dibutuhkan pria itu hanyalah ketenangan, akan tetapi ia malah mendapatkan sial bertemu cewek seperti Stefanie.

"Dasar ga tau tata krama!"teriak kesal Stefanie saat melihat pria itu pergi begitu saja. Setelah berteriak ia pun langsung menuju ke kantin dan segera mengisi perut nya yang sedari tadi ingin meminta jatah.

~~~

Saat ini David tengah berada di rooftop sekolah mereka seorang diri tanpa ditemani siapa pun. Dan ia tidak memberi tahu kepada sahabat sahabat nya jika ia sedang berada disini, yang pria itu butuhkan saat ini hanyalah kesunyian.

"Huftt. Capek banget hidup gue kaya gini mulu, dan lagi tadi kenapa gue harus nabrak tu cewe ditambah suaranya yang bikin pala gue makin mau pecah."gerutu David seorang diri. Disaat saat seperti ini lah ia melampiasan emosi nya kepada rokok atau pun minuman keras. Tidak ada satupun orang yang tau bahkan para sahabat nya pun tidak mengetahui jika dirinya sudah menjadi pecandu rokok dan minuman keras.

Kehidupan ini lah yang membuat diri nya terjatuh kepada hal hal yang seharusnya ia jauhi. Ingin sekali David berbagi kisah dengan sahabat nya akan tetapi ia lebih memilih memendam semua nya seorang diri, karena ia tidak ingin membuat beban kepada orang lain apalagi sampai di kasihani oleh orang lain ia sungguh membenci itu.

"Gue pengen ada orang yang bisa ngertiin keadaan gue tanpa harus merasa kasihan ke gue. Gue pengen keadaan balik seperti semula gak kaya gini yang bikin gue muak akan semuanya, muak dengan kehidupan konyol"erang David dengan nada yang sangat  amat frustrasi dan sembari menghisap sebilah rokok.

~~~

Sekarang Stefanie berada di taman belakang sekolah nya seorang diri. Bukannya ia tidak pandai bergaul hanya saja trauma yang begitu membekas di hati nya membuat dirinya enggan untuk membuka pertemanan.

Saat sedang asyik mengunyah roti yang ia beli tiba tiba saja handphone Fani berdering dan menampilkan nama sang kakak pertama nya itu.

"Halo bang"sapa Stefanie kala ia sudah mengangkat telpon itu.

"Gimana sekolah lo? Ga ada apa apa kan? Marvel jagain lo kan?"

"Ishh satu satu napa nanya nya, kan ade bingung jadinya"gerutu Stefanie saat Marcell menanyakan keadaannya secara beruntun.

"Intinya lo baik baik aja kan? Ga ada yang jahatin lo kan? Kalau pun ada lo harus segera telpon gue atau pun Marvel, gue ga mau kejadian saat itu keulang lagi. Lo paham kan de?"

"Iya iya abang ade paham kok. Tenang aja ga ada yang jahatin ade kok disekolah, eh iya bang ade mau masuk kelas nih udah bel nanti lagi ya telpon nya ade tutup dulu. Bye abang lopyu"tutup Stefanie mengakhiri percakapan mereka di telpon karena bel sudah berbunyi dan ia pun segera beranjak menuju kelasnya.

Saat tengah menuju ruang kelas nya ia bertemu dengan siswi perempuan yang tidak Fani ketahui siapa namanya. Dan menurut Fani perempuan didepan nya ini sunggu diluar batas, mengapa dirinya bisa menyimpulkan bahwa perempuan ini diluar batas ya karena dari tampilan nya saja sudah pasti anak pembuat onar, baju pas dibadan, rok sepaha, rambut ombre, lipstik tebal yang membuat dirinya seperti orang dewasa saja dan membuat Fani menjadi jijik seketika.

"Heh lo murid baru itu kan, gue mau tanya sesuatu sama lo dan gue harap lo jawab dengan jujur."ucap perempuan itu.

"Nanya apa?"jawab Stefanie dengan malas karena sudah dipastikan pertanyaan yang akan dilontarkan perempuan itu tidak lah sebuah pertanyaan yang bermutu.

"Lo siapa nya Marvel? Gue liat lo tadi pagi keluar dari mobil pacar gue. Oh iya asal lo tau gue Dinda Kanya pacar dari Marvel Downey. Dan jangan pernah sekali kali buat lo dekatin cowok gue atau lo bakal tau akibat nya."ucap perempuan itu yang ternyata adalah Dinda seseorang yang mengaku ngaku jika ia adalah pacar dari abang kedua nya itu. Sungguh Stefanie ingin tertawa terbahak bahak akibat ucapan yang dilontarkan perempuan tadi. Bagaimana tidak yang ia tau bahwa kedua abang nya itu sangat anti dengan perempuan kecuali diri nya dengan sang mamah.

"Lo tanya gue siapa nya Marvel? Ga penting banget pertanyaan lo sumpah, dan satu lagi jangan pernah ngaku ngaku kalau diri lo sebagai pacar dari Marvel."jawab Stefanie dengan nada mengejek nya sehingga membuat Dinda menjadi emosi akibat perkataan Stefanie tadi.

"Lo jadi anak baru jangan belagu deh, lo belum tau siapa gue dan gue peringatin ke lo jangan pernah sekali kali untuk dekatin cowok gue. Camkan itu!"sinis Dinda dan berlalu pergi dari hadapan Stefanie. Dan kalian tau apa yang di lakukan perempuan itu sekarang? Stefanie hanya tertawa terpingkal pingkal menghadapi perkataan perempuan tadi yang membuat diri nya semakin jijik saja.

"Baru tau gue masih ada aja spesies cewe kek gitu modelan nya yang ngaku ngaku jadi pacar tapi kenyataan nya enggak sama sekali hehe"ucap Stefanie sembari terkekeh geli dan ia pun melanjutkan perjalanan menuju ruang kelas sebelum guru selanjutnya datang.

Stefanie bertekat untuk membuat nama nya baik di sekolah baru nya ini dan ia tidak ingin jika suatu saat namanya tercoreng akibat ulah buruk nya meskipun bukan ia yang melakukan hal buruk itu.



Ketemu lagi nih sama cerita ini hehe. Jangan lupa vote atau komen ya, satu vote maupun komen dari Kalian sangat berarti buat gue. Jangan bosen ya ama ni cerita hehe

Keep enjoy us ♥️

DAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang