4

28 19 14
                                    

Happy reading bebs ♥️

Typo typo bertebaran mohon dimaklumi ya hehe.

~~~

Disini lah keluarga Downey berada yaitu di ruang makan mereka. Malam ini sungguh malam yang sangat indah bagi Stefanie bagaimana tidak, malam ini ayah nya dapat makan malam bersama berkumpul bersama sama mereka ditengah kesibukan yang ia miliki.

"Marcell bagaimana sekolah mu nak?" tanya Robert membuka perbincangan

"Baik baik aja pah" jawab Marcell sekena nya dan melanjutkan makan nya.

"Kalau kamu Stefanie gimana sama sekolah baru mu? Gak ada kan yang jahatin kamu seperti sekolah mu terdahulu?" tanya Robert sekali lagi untuk menanyakan keadaan putri semata wayangnya nya itu.

"Baik kok pah, bang Marvel jagain ade kok" jawab Stefanie dan ia juga berniat ingin memberitahu kan kepada kedua orang tua nya bahwa ia tidak ingin nama panjang nya terekspos disekolah baru nya.

"Oh iya pah mah, ade boleh minta sesuatu gak? Tapi janji harus di setujui ya soalnya ini penting banget buat ade" ucap Stefanie dan diangguki kedua orang tua nya. "Ade pengen nama belakang ade ga dipublis ya, ade gak mau kejadian waktu itu keulang lagi jadi ade mohon sama mamah papah buat nutupin nama belakang ade." Pinta Stefanie kepada kedua orangtuanya itu, dan betapa terkejut nya Robert dan Maria saat mengetahui inisiatif sang putri mereka.

"Tapi kenapa harus kamu sembunyikan sayang? Apa gak ada cara lain selain itu?" Tanya Maria khawatir terhadap putri kecil nya itu.

"Gak ada lagi mah, ini satu satu nya. Jadi ijinin ade buat privasiin identitas ade ya" telak Stefanie tidak ingin diganggu gugat dan dengan berat hati Robert dan Maria menyetujui nya demi keamanan putri mereka.

"Marvel tapi kamu harus tetap ngawasin ade kamu supaya tidak ada yang bertindak diluar batas mereka. Paham?" Perintah Robert kepada anak kedua nya itu.

"Iya pah pasti Marvel awasin kok tenang aja." Ucap Marvel saat diberikan petuah dari sang ayah.

~~~

"David pulang."

Hening. Satu kata itu yang menggambarkan keadaan rumah pria itu sekarang. Tidak ada sahutan, tidak ada sapaan yang menyambut kedatangan dirinya. Semua terasa hampa, ya HAMPA.

Dulu saat masih kecil David ingin sekali memiliki seorang adik akan tetapi ayah dan ibu nya tidak mengijinkan dirinya memiliki adik baru, karena kata ibu nya itu hanya merepotkan dirinya saja. Sudah cukup ia sendiri tidak perlu ada adik atau apapun.

Kejam? Ya memang sangat kejam pikir David. Bagaimana tidak seorang ibu mengatakan hal yang seharusnya tidak ia ucapkan kepada David kecil, dan itu membuat David dirundungi kesunyian, kesepian karena tidak ada nya orang yang menemani dirinya kala ditinggal kedua orang tua nya bekerja.

"Kapan sih kalian punya waktu buat David? Apa David sudah gak penting lagi buat kalian?" Tanya David sembari melihat album foto keluarga nya dan dengan gurat kesedihan yang tersirat di setiap nada nya.

"David kangen kita yang dulu gak kaya sekarang. David ngerasa asing buat kalian" suara David kian lama kian serak menandakan diri nya sedang menahan tangis dan tak berapa lama setetes air jatuh dari mata indah milik David dengan begitu santai nya. Sungguh saat ini yang ia butuhkan hanyalah kehadiran kedua orang tua nya, itu saja sudah cukup membuat dirinya bahagia.

Dengan segera David menghapus air mata nya itu dengan kasar dan berlalu menuju kamar nya kemudian mengganti seragam nya dengan pakaian santai miliknya.

DAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang