#part 3

4 0 0
                                    

Asalamualaikum...
Alhamdulilah sekarang udah part 3
Semoga aku selalu update terus ya.. makasih buat yang udah votee, dan selamat datang untuk yang baru nemuin cerita aku ...😊

Happy reading ❤

"Bunda gak perlu nak bunda kan udah kenal sama tante rina dan om ahmad jadi gak perlu iya ga jeng " tawar bunda
"Iyalah gak usah udah kenal ini, sekarang kalian ajah yang kenalan ayo sayang" suruh rina
" iya bunda iya" dengam terpaksa aku menyodorkan tanganku padanya, namun apa yang terjadi selanjutnya, kami berdua saling menatap dan hening, tampak didepanku, seorang lelaki yang berkulit putih, muka lonjong, idung mancung, badan kecil, yang sedari tadi menyodorkan tangannya dihadapanku, dengan ekspresi muka yang terkesan datar.
"Aka, jangan bengong dong" ucap rina
" hai, kenalin gua Dimas Andika Saputra"ucapnya datar
"E-euu, aku Noiria Amanda Agsutin" ucapku gugup
Dia hanya ber"oh" ria sajah lalu kedua orang tua kami meninggalkan kami begitu sajah, diruangan tersebut hanya ada seribu kecanggungan,seribu keheningan,
Cukup aneh kenapa dimas sangat datar apakah dia enggan memulai pembicaraan
"Arghhhh" kesalku
"Noiria?" Tanya nya
"Woy, noiria"
"Apa"
"Nggak" ucapnya datar, kemudian aku  berlari meninggalkan dia begitu sajah, sepanjang jalan aku terkekeh kecil dengan berjalan santai menghampiri ayah.
"Ayah"teriaku
Sontak ayah dan om Ahmad membalikan badannya dengan bersamaan.
"Loh, dimasnya mana noi"tanya surya
"Aku tinggalin yah hehe" ucapku dengan sedikit terkekeh
"Noi, jangan gitu donh dimaskan tuan rumah disini" jelas surya padaku
"Iya, maap ayah" sesalku
Sementara itu dimas berdiri dengan ekspresi khasnya dengan datarnya  dia mengarah kepada ayah dan om ahmad.
"Aka, sini jangan berdiri disitu" panggil ahmad
Dimas menghampiri oh Ahmad dengan santai.
Ya allah polosnya, saking polosnya apa boleh dibodohin yah" ucapku dihati"
"Ada apa abi manggil aka " ucapnya
"Aka, abi cuma mau bilang besokan hari pertama kamu masuk sekolah, nah kamu ditemani noiria, kata ayahnya noiria kalian satu sekolah sayang, jadi berangkat bareng ajah, terus nanti bisa minta bantuan sama noiria buat apa aja kalo kamu belum punya temen.
Astaga naga, sama gue ih ogah bangeut sama cowo dingin sedingin kulkas" ucapku dihati"
"Tapi abi..." ucapannya terpontong karna ayahnya tidak mau jika dia menolak suruhan ayahnya
"Nggak ada tapi tapian aka" ucapnya tegas
" iya abi iya" ucapnya dengan penuh prustasi
" dah sana bantuin tante sama umi kamu " suruh ahmad
" iya abi" ucapnya datar
Semantara itu aku ditarik oleh dimas ke dapur untung tidak ada seorangpun didapur, dia berbicara dengan muka dinginnya dan datarnya, tanpa memperdulikan betapa sakitnya tanganku ditarik olehnya
"Aarghhh, sakit anjir lepasin gak" lirihku
" sory" ucapnya datar, kemudian dia celingak celinguk melihat kanan dan kiri sepertinya melihat sekitarnya takut ada orang yanh melihat perbincangan mereka berdua, setelah dia rasa smeuanya aman, dia mengangkat bicara dengan muka datarnya
"Heh, lo bisa aja yah seneng saat ini" ucapnya
"Apa, apa lo kata, gue, gue seneng atas apa yang disuruh sama ayah lo, woy, justru gua gak seneng malah gua nyesel ketemu lo tau gak" ucapku kasar
" ohgitu" ucapnya dingin
" kalo ya kenapa, denger baik baik ya dimas andika saputra, gua gak mau sampe temanan apalagi sahabat dan apalagi pacaran sama lo, lo tau kenapa, karna gua gak sudi, sampai kapanpun gua gak akan mau inget itu" ucap ku dengan memperingatinya
"Lo jangan keegran duluan lah, emang gua mau, sory gua juga gak mau maap ajah yah maap jangan mimpi terlalu jauh nanti jatuhnya sakit mba" ucapnya ketus
Bunda dan tante rina melihat kami berdua sedang berdebat, dengan cepat tante rina dan bunda menghampiri kami berdua.
" hei, kalian kok malah berantem sih, aka jangan gitu dong sama tetangga kamu nanti dia yang bakal berangkat bareng sama kamu, apalagi tetangga istimewa kita sayang" jelas rina
" cih, apa kata umi tetangga istimewa, istimewa dimana nya umi gak sama sekali ada yang istimewanya" ucapnya ketus
"Loh, emang gua mau di istimewain hah, gak juga, gua bertamu sebagaimana seperti orang bertamu gak minta buat di istimewain yah inget itu" jelasku
Dimas hanya memasang muka datar dan berlalu meninggalkan aku, tante rina dan bunda.
Setelah si dimas itu pergi, aku disuruh bunda untuk membantunya bunda menyuruhku untuk menyimpan makanan kedepan untuk pengajian, karna pengajian akan segera dimulai, tanpa disengaja aku melihat dimas yang mukanya sangat manis saat tertawa itu namun aku berhasil keluar dari lamunan jelek itu.
Ishh apaan manis dari mana, diamah gak manis cuma mukanya kaya beruang kutub, kan dingin, " ucapku dihati dengan sedikit terkekeh"
Ternyata dia sedang memainkan ponselnya, mungkin saja dia sedang bercakap cakap di via whattsap dengan teman temannya, aku tidak menghiraukannya, aku berlalu meninggalkan dimas yang duduk disofa, aku memilih membantu bundaku lagi.
" bunda ada lagi" tanyaku

# hai gays, bagaimana ceritanya, ini baru awal perdebatn mereka loh, tunggu ceritanya selanjutnya
terimakasih...
#jangan lupa vote yaaah teman teman.....happy reading gasy❤😊

Dinoi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang