#8 makan malam

1 0 0
                                    

                Indah sekali malam ini
             Namun pagi akan merebut
             Segalanya dari malam    
            Seperti dirimu indah namun
            Kau tidak bisa seperti malam
            Yang setia terhadap menjemput
            Pagi dan sore...
           

"Dimas dimakan woy bukannya melongo, nanti keburu dingin" ucapku
"E-eh i-iya noi" ucapnya terbata bata

                             ***
"Loh kenapa sih, kok lo bengong mulu ada yang aneh sama gue, maap kalo malu maluin deh" ucapku menunduk
"Ehh, nggak kok gue gak mikir gitu noi" jelasnya membuatku sedikit lega
"Terus apa"tanyaku
"Gue kaget ajah lo lahap juga ya makannya, lucu tau muka tembem kaya lo" ucapnya dengan tertawa
"Aaaahhh, lo bisa aja"ucapku malu malu, seketika pipi noiria berubah menjadi blushing akibat gombalan super recehnya
"Dah lah lanjut makan" ajaknya
"Iya"

Mereka berdua asik dengan piring mereka masing masing hanya terdengar dentingan sendok saja, suapan terakhir untuk noi namun gagal suapan terakhir tersebut membuatnya kepedasan, tanpa noi sadari noi tadi memakan cabe rawit yang seharusny noi hindari, namun naas cabai itu sudah digigit olehnya
"Ya allah" ucapku kaget, dengan mengipas ngipas mulutnya sontak dimas melihat kejadian itu ia segera menyodorkan air mineral yang dipesannya tadi, dengan sigap noi mengambil air mineral ditangan dimas
"Thanksyou"ucapku

Noi meminum dengan cepat akibat rasa terbkar dimulutnya, dimas yang melihat kejadian itu hanya tertawa gelo kemudian menggeleng geleny kepalanya
"Gimana udah resa pedesnya" tanyanya
"Masihhhh adahhh sihhh, tapihh gakhhh terlaluh pedeshhh, loh tauhhh gakhhh pedeshhh nyaaah sampehhh telingahhh guehhh panashh" ucapnya dengan sedikit kepedasan
"Lu gak suka pedes ya"
"Suka kok, kalo diancurin, kalo secara kaya gitu jujur aja gua gak mau mas pedesnya ampe telinga" ucapnya
"Sama ya kaya gustin, dia juga gitu persis kaya lo" jelasnya
" emang"
"Ah mungkin kebetulan aja noi ya gak"
"Iya iya"
"Hmmm,dah beres belom kuy balik" ajakku
"Entar dulu gue mau bayar kali" ucapnya
"Eeeh iya yaudah" ucapku
Dimas melambaikan tangan kepada  pedagang itu, dan pedagang itu sesegara mungkik menghampiri dua sejoli itu
" iya de dimas ada apa" ucapnya ramah
"Ini mamang aku mau bayar " ucapnya
"Oh yaudah den semuanya 24 ribu ya" sama air minerlnya 3ribu, jadi totalnya, 27ribu dee dimas" jelasnya ramah
"Ok, nih mamang uangnya kembaliannya ambil ajah" ucapnya, setelah dimas memberikan uang 50ribuan, mereka langsung bangkit dari tempat duduk mereka, bergegas untuk pulang
"Yuk naik" suruhnya
"Lah tumben cepet" ucapku sedikit menyindir
"Lah gakpapa parkiran ini bukan garasi kali" jelasnya
"Iya"ucapku datar

Dimas melajukan motornya dengan kecepatan sedang, ditengah tengah perjalanan pulang hanya ada keheningan yang melanda mereka berdua, sampai sampai noiria membuyarkan suasan keheningan bagi mereka berdua
"Eh eh bentar deh" ucapku
"Ada apa lagi noi" tanyanya malas
"Tumben lo tadi ngomong sama gue gak irit bicara biasanya irit bangeut dah lu"ucapku mengejek
"Masalah" ucapnya singkat
"Nah mulai deh" ucapku
" serah gue lah" ucapnya
"Yaudah serah bodo amat yah" ucapku sinis

Kini kembali hening tanpa ucapan apapun noi yang asik dengan dunianya menyanyi kecil sambil tengok kanan tengok kiri,namun dimas melamunkan yang dulu pernah terjadi beberapa waktu silam
Flashback mode on
"Aka umi mu bicara sama kamu" ucap rina
"Bicara apa umi" ucapku
"Kita akan pindah ke bandung karna abi ada pekerjaan dibandung yang mengakibatkan kita berdua juga ikut sayang" jelas rina padaku
" loh, aka gak mai pindah umi" rengekku
"Kita harus ikut nak, karna perjalanan bandung kejakarta itu banyak menempuh waktu dari pada abi kamu bulak balik jakarta bandung,lebih baik kita menginaf divila saja nak, kebetulan abi baru membeli vila disana"jelasnya lembut padaku
"Tapi umi, kenapa harus pindah sih ayah disana ajah aka sama umi disini ajah gampangkan umi" ucapku sedih
" tapi nak ayah tidak sanggup pulang pergi, jalan terbaik hanya ini nak" ucapnya ramah kemudian mengelus puncak rambut hitamku
"Yaudah iya aka nurut, terus kapan kita pindahnya umi" tanyaku prustasi
" lusa aka kita berkemas dari sekarang" ucapnya
"T-tapi umi" ucapku kaget
"Udah sekarang bantuin umi atau kami mau kasih berita ini ke gustin biar dia gak kaget ka" suruhnya padak
"Iya umi aka mau kerumah gustin, mau kasih tau berita buruk ini" ucapku sedikit menyindir
" nak jangan gitu" ucap rina
"Iya"

setelah berbicara dengan rina aka sesegera mungkin melangkahkan kakinya keluar rumah untuk menemui gustin.
Namun dimas dibuat terkejut saat didepan rumah gustin ada sebuah mobil ambulance yang sedang terparkir sempurna, dan nampak dihalaman rumahnya juga ramai sekali orang orang yang datang, dimas sangat bertanya tanya " siapa yng sakit siapa yang sakit " batinnya
Setelah melihat wanda bundanya gustin, aka langsung melangkahkan kakinya dan langsung bertanya kepada wanda
"Tante ini ada apa" tanyaku
"Aka agustin terjatuh dan berdarah dibagian kepalanya dia akan segera dibawa kerumh sakit" ucapnya menangis
"Tante.....aka boleh ikut, aka pengen temenin gustin buat terakhir kalinya" ucapku prustasi
" yaudah sayng boleh" ucap rina

Dimas menaiki mobil yang didalamnya ada rina dan surya
"Oiya dimas, kamu memang mau kemana sampai sampai ini terakhir kalinya"tanya rina padaku

#uwuwww bagaimana ceritanya gengs seru atau nggak, maap kalo gj maap juga kalo typo dan maaap juga kalo ngegbutin hehe 😊
"Budayakan vote sebelum membaca readers😊❤
#ok see you readers, sampai jumpa dipart selanjutnya 😉❤

Dinoi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang