[2] Red Moon | 97L ✓

01

"Lo dimana? Yang lain udah pada nunggu nih!"

"Iya sabar ngapa! Gue lagi kejebak macet"

"Naik mobil...?"

"Iye, sama sepupu"

"Yaudah cepetan! Jangan lama-lama!"

"Iya Jaehyun iya! Gue usahain..."

"Awas Lo kalau lama!!"

Tuttt tuttt tuttt...

"Sial! Dimatiin..." Umpat Jaehyun ketara kesal. Lantas, kedua pasang kaki itu berjalan, mengarah ke arah teman-temannya yang tengah duduk lesehan di koridor dengan gontai.

"Dimana?" Tanya Eunwoo to the point.

"Lagi otw" jawab Jaehyun singkat. Tangannya naik, terulur untuk menyomot keripik kentang milik Jungkook yang memang duduk disebelahnya.

"Eh! Sumpah ya... Gue tuh nggak abis pikir deh sama kejadian ini. Masa ada gitu, mati massal disekolah" celetuk Yugyeom sembari menggigit susu indomilk (?) Nya...

"Positif thinking aja mungkin mereka bunuh diri bareng-bareng" sahut Deokyeom santai. Sedangkan yang lain hanya mengerlingkan bola matanya jengah.

"Bunuh diri gimana? Ini tuh udah jelas pembunuhan! Lagian... Polisi juga sih pake segala nutup kasus ini, padahal kan harusnya diselesein ampe rampung. Cemen banget kesannya tau nggak!" Sarkas Junhoe kesal. Tatapannya pun kian garang dengan kalimat yang terus dilontarkannya.

"Nah, kan niat kita disini buat nyelesein yang harus di selesain Jun. Kematian mereka, nggak boleh di cap sebagai kasus misterius yang nggak ada motif apa-apa sama lakonnya. Justru itu, kita harus nyari tau penyebab apa adik-adik kita kenapa bisa pada mati. Lagian, gue juga nggak mau ya adik gue mati sia-sia kek gini." Ujar Jaehyun panjang lebar.

Mereka semua mengangguk setuju. Sampai akhirnya kembali buyar kala ada yang berceletuk ringan.

"Gue denger ini sekolah ditutup ya karena kejadian itu...?" Celetuk Winwin yang sedari tadi hanya diam menyimak.

"He'em. Itu juga nggak tau sampe kapan..." Jawab Jungkook sembari mengangguk pelan.

"Sampe arwah adik-adik kita gentayangan mungkin..." Sahut Mingyu acuh. Namun membuat setiap pasang kembar mereka menatapnya tajam. Sedangkan yang ditatap, hanya menyengir polos tanpa dosa.

"Woy!! Ngapa neh?! Diem-diem bae!!!" Sahut Bambam yang baru saja datang dengan seseorang disampingnya.

"Darimana Lo? Lama amat...?" Tandas Eunwoo yang justru membuat Bambam menyengir seketika.

"Kejebak macet elah... Yaudah yok lah! Sekarang aja langsung" ujarnya penuh semangat. Mereka semua lantas mengangguk dan berdiri seketika. Namun tiba-tiba--

"Eh Bam! Siapa nih?" Tanya Jungkook sembari menunjukkan seseorang di samping Bambam dengan dagunya.

"Oh... Ini sepupu gue yang mau ngikut. Kenalin, namanya Bangchan! Panggil aja Chan" ujar Bambam memperkenalkan. Sedangkan Chan, lelaki itu hanya tersenyum simpul dan setelah itu kembali pada raut wajah biasanya. Dingin!

"Kenapa mau ngikut Chan? Kita bukan mau kemah loh. Tapi nyari tau kematian anak-anak di sekolah ini..." Ujar Yugyeom sok akrab. Chan hanya tersenyum kecil membuat mereka menatapnya bingung.

"Justru itu dia mau ngikut... Dia juga mau nyari tau soal kematian adiknya yang juga terlibat dalam kasus ini. Lebih tepatnya, adiknya juga mati. Yang namanya Felix" jawab Bambam mewakilkan. Mereka hanya ber oh ria mencoba memahami.

"Yaudah, ini pencariannya mau dimulai dari mana?" Tanya Junhoe yang notabennya memang tak suka membuang-buang waktu.

"Ehm... Iya iya... Ini darimana mulainya?" Tanya Deokyeom dengan kebingungan melandanya.

"Kita mulai dari----"

"Halo... Permainan Red Moon sudah menunggu kalian..."

Entah suara siapa, tapi kenapa tak ada wujudnya?

Bingung? Tentu saja!

Di jam tengah malam seperti ini, siapa yang berani masih menetap disekolah?

Perempuan pula! Seketika membuat mereka merinding saat itu juga.

Dan---

Red Moon? Permainan macam apa itu? Rasanya... Baru pertama kali ini mereka dengar...?

****

Sekilas info!

Jungkook sepupu Jisung.
Bambam sepupu Chan & Felix yang notabennya dua bule Aussie itu adik kakak.
Eunwoo kakak Hyunjin.
Jaehyun kakak Jeno.
Junhoe kakak Hwall.
Mingyu kakak Sunwoo.
Winwin kakak Renjun.
Yang lain? Ngikut doang :)

Nggak penting sih, tapi siapa tau aja nanti bakal ke pake di alur zizizi :D