02

2.6K 643 115
                                    

Ngebut ini, mohon koreksi atas Typo!











































































































"Halo... Permainan Red Moon sudah menunggu kalian"

Wajah mereka seketika pias. Suaranya lumayan nyeremin lurr

"Heh! Siapa Lo??!!" Teriak Yugyeom lantang. Namun sayang, tak ada yang menyahut sama sekali. Semua membisu, hanya ada pita gema dari suaranya yang memantul di dinding.

Ctakkk...

"Eh bangsat aku kaget dan ingin berak!!!"

"Bahasamu nggak estetik banget sih Bam!" Celetuk Mingyu pas denger latahan Bambam yang nyerempetnya malah ke alay bin jijik. Geli Mingyu tuh!

"Ya lagian ini lampunya ngagetin banget sih..." Jawab Bambam mencoba membela diri sendiri.

"Lah?! Ngagetin gimana? Wong lampunya diem aja nggak nge-dorr Lo kok" sahut Junhoe yang membuat Bambam mendengus kesal. Kenapa mereka malah mojokin dia coba, kan nggak laik Bambam tuh.

"Masalahnya ini tuh lampunya mati sendiri gubluk!" Sarkas Bambam tanpa ampun.

"Eh udah udah! Sekarang apa yang harus kita lakuin...?" lerai Jungkook. Seketika semuanya terdiam, mencoba berpikir sekiranya apa yang harus mereka lakukan.


"Sebaiknya kita langsung mulai saja permainannya. Apa sudah siap?"

"Lo siapa?!! Kok cuma suaranya doang sih!!?" Tanya Jaehyun sedikit lantang.

"Terus lo cewek ya?? Kalau misalkan cewek jadi pacar gue aja gimana? Gue belum punya pacar loh ini hehe..." Seketika semuanya menatap Yugyeom dengan tatapan ingin menerkam. Kenapa sih itu anak masih mikirin yang iya-iya. Nggak inget umur emang!

"Diem Gyeom!" Titah Winwin yang membuat Yugyeom kicep setelahnya.

"Aku akan memilih salah satu diantara kalian untuk memegang  posisi sebagai Red Moon. Tugasnya mudah kok, bunuh target dan setelah itu kau (Red Moon) akan menang! Dan di malam selanjutnya, aku akan memilih orang yang berbeda. Bisa dikatakan, Red Moon akan berbeda di setiap malamnya. Apa bisa dimengerti?"

Hening!!!

Hanya ada suara jangkrik yang saling bersahutan bersamaan dengan aura sekolah yang kian mencekam.

Raut wajah mereka berfariasi, ada yang bingung, ada yang seperti orang stres, ada yang cengo. Ya intinya hanya satu! Mereka tak paham apa maksud si perempuan misterius itu katakan.

"Lo ngomong apaan njir... Gue nggak mudeng!!" Sarkas Deokyeom sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Gue sih bodo amat! Males mikir" sahut Junhoe acuh.

"Berpencarlah untuk bersembunyi! Aku akan menunjuk seseorang untuk bertugas sebagai Red Moon di sesi pertama. Dan jika Red Moon telah berhasil membunuh targetnya, ku ingin kalian berkumpul di lapangan dan setelah itu rundingkan siapa yang akan dijadikan sebagai tersangka sebagai Red Moon!!"

"Sudah bisa dimengerti...?"

Krik krik krik...

Prok!!

"Nyamuk lewat" celetuk Eunwoo kala sadar semua netra menatapnya. Ya gimana nggak? Wong pas lagi hening-hening nya dia malah tepuk tangan. Ternyata mau nangkep nyamuk yang bunyi nging nging di kupingnya.

"Satu hal yang gue tau, kita nggak boleh bareng-bareng" sahut Jungkook yang membuat mereka mengalihkan pandangan ke arahnya seketika.

"Gue udah parno sendiri bayanginnya..." Sahut Bambam sembari bergidik ngeri.

"Bersembunyilah! Permainan di mulai dari---- Sekarang!!!"

Krik krik krik...

"Sembunyi elah! Kenapa malah pada diem sih...?" Celetuk Winwin yang lantas langsung berlari meninggalkan mereka untuk bersembunyi. Awalnya mereka hanya menatap nya penuh kebingungan. Namun setelah itu, mulai sadar dan gelagapan untuk mencari persembunyian.

"Eh eh! Gue kemana dong...?" Kalap Mingyu kala semuanya telah pergi untuk mencari tempat sembunyi. Kini, hanya ada dirinya dan satu orang yang belum lama ia kenal. Chan, sepupu dari Bambam!

"Laboratorium" jawab Chan pelan. Bahkan Mingyu yakin jikalau jawaban lelaki berkulit pucat itu hanya bisa dikatakan sebagai bisikan.

Keningnya pun mengernyit bingung kala mendengar perintah Chan yang menyuruhnya untuk bersembunyi di laboratorium. Memangnya, ada apa disana? Apakah bisa dikatakan aman? Dan, apakah disana bisa menjamin keselamatannya?

Hhhh... Memikirkannya membuat Mingyu lelah saja. Ya sudahlah... Sepertinya memang hanya tempat itu yang tersisa. Lagipula Chan terlihat langsung pergi ke arah yang berlawanan dengannya. Ok! Mingyu akan bersembunyi di tempat yang disarankan oleh Chan.

Ruang laboratorium!














































































"Kau ku pilih untuk menjadi Red Moon kali ini. Apa sudah menentukan target?"

Percayalah! Itu hanyalah sebuah batin yang bertelepati dengan orang yang sudah ditentukan. Jika tidak paham, bisa ditanyakan :v

"Sudah"

"Baiklah, selamat bersenang-senang dan semoga menang!"





****




Ambyar sekali ketikanku cuy :v

Maklumin ya, ngantuk soalnya :D

[2] Red Moon | 97L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang