1.

125 23 37
                                    

Kisah nya baru di mulai dengan awal yang bahkan ga pernah terpikirkan untuk dijadikan sebuah cerita

20.55 Awalnya cuman iseng doang mau gombalin abang abang moonbucks eh ujung nya malah kejebak masalah sama kakel sekolah. Sial emang!

Unggah Arunika dalam salah satu akun media sosialnya,memang seperti ini lah kebiasaannya setiap malam sebelum dirinya benar-benar dapat tertidur nyenyak dan menikmati mimpi mimpinya,mungkin jika mimpi nya malam ini indah menikmati bisa menjadi pertimbangannya.

Baru beberapa menit Arunika mengunggah status nya tersebut, like dan komentar langsung membanjiri notifikasi ponselnya.Tak heran untuk ukuran seseorang yang terkenal di dunia maya, bukan berarti dia ADM catat itu.

21.00 jangan bilang abang moonbucks nya kakel lo?

21.05 Gapapa kak kali aja cinlok wkwk

21.12 Tag dong kakel nya

21.17 Nih manusia nya @senandika_b

Arunika merengut dan meratapi kebodohan nya ia benar benar lupa bahwa salah satu pengikut di akun media sosialnya itu adalah seorang kakak kelas, memang selama ini ia menyembunyikan akunnya tersebut dari golongan kakak kelas.

21.18 Itu yang ngetag ga ada ahlak banget haha

21.25 Ada apa ini teh rame rame? Tumben banyak yang ngetag gue.

'Nah kan muncul orang nya,'batin Arunika menepuk jidat nya sendiri.Dua detik berikutnya ia menghapus unggahan nya tersebut demi kebaikan hidupnya, karena jika Senandika sudah muncul pasti antek antek geng nya akan ikut muncul. Arunika bisa menjamin hal itu.

Mata gadis itu sempurna membulat saat tiba tiba sebuah pesan masuk dari ponselnya, dan pesan tersebut dari seseorang yang bahkan tidak ingin ia berurusan lagi dengan nya.

senandika_b

Tunggu in gue ya nanti gue kesana!

Tak bisa berkata kata lagi dan bingung harus menjawab apa saat Senandika mengirimkan pesan tersebut, akhirnya Arunika memutuskan untuk mematikan saja ponselnya.

Dan saat ini ia sedang menyesali perbuatan nya saat itu. Menyebalkan memang kenapa dia harus mau melakukan dare dari sahabat sahabat bobrok nya itu. Dia benar-benar sangat menyesali kelakuan nya.

Kejadian memalukan itu terjadi tepat pada hari minggu, biasanya orang banyak menghabiskan waktunya untuk mencari hiburan di salah satu hari weekend, dan itu juga berlaku untuk seorang gadis SMA yang mumet dengan banyak tugas yang diberikan sekolah untuknya. Sehingga dia memutuskan untuk mengistirahatkan sejenak otak yang berada dalam tengkoraknya.

Arunika memutuskan untuk pergi berjalan jalan ke salah satu pusat perbelanjaan yang jaraknya cukup dekat dengan rumah nya, tak mau mengambil resiko untuk pergi terlalu jauh karena ia masih sangat trauma untuk mengendarai motor atau mobil nya apalagi setelah kejadian ia masuk kedalam parit gara gara oleng membawa kendaraan nya tersebut.

Tentu saja ia tidak pergi sendirian kedua sahabat nya Georgia dan Jingga ikut serta menemaninya. Dengan hanya menggunakan kaos polos berwarna putih dan celana jeans navy ditambah paduan sepatu sneakers nya Arunika segera pergi meninggalkan rumahnya dan menemui kedua sahabatnya yang sudah menunggu dirinya di ruang tamu.

"Tumben nih si Aruni ngajak keluar, " Georgia memulai percakapan walaupun itu sebenarnya hanya basa basi belaka agar suasana tidak begitu hening karena sedari tadi Jingga maupun Arunika fokus pada ponselnya.

"Gue bosen di rumah mana mumet otak gue mikir mulu," sambung Arunika merespon pertanyaan yang dilontarkan Georgia. Namun fokusnya masih tertuju pada ponselnya.

"Kalian, udah dong main handphone nya kapan lagi coba kita bisa main kayak gini?" jengah melihat kedua sahabat nya ini sibuk dan malah asik sendiri dengan benda pipih menyala itu, Georgia atau yang kerap di panggil Jia ini segera merampas ponsel kedua nya.

"Jia! Balikin ga handphone gue?" kecam Jingga yang tak suka jika kegiatannya di usik.

"Ayolah Jingga jangan rempas waktu kumpul kita bertiga dengan bermain handphone," ujar Jia melakonis. Jingga berdecak sebal.

"Ya udah gue ga akan main handphone asal lo balikin handphone gue," Jingga masih keukeuh ingin terus bersama handphone nya tersebut.

"Nih gue balikin, asal kalian inget waktu aja kapan kalian harus main handphone ok? Yuk cabut" ajak Jia kemudian merangkul kedua lengan sahabatnya itu.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan nya kali ini ketiganya lebih banyak bercakap cakap sesekali tawa mengiringi percakapan mereka, entah apa yang mereka bicarakan hingga mampu membuat ketiganya tertawa cekikikan tak karuan.

Tak terasa mereka sudah sampai di tempat yang dituju, Arunika ditemani sahabat nya kemudian menyusuri tiap jalanan di dalam pusat perbelanjaan tersebut.Tanpa sengaja mata Arunika menangkap sesuatu yang membuatnya begitu merasa bahagia bak menemukan harta karun yang sudah lama ia cari cari.

"Diskon guys! Tertarik buat masuk?" seru Arunika begitu antusias seperti anak kecil yang baru saja akan diajak beli permen oleh kedua orang tuanya. Namun Jia dan Jingga menolak, katanya mereka ingin pergi makan terlebih dahulu atau setidaknya mereka ingin perut nya diisi sedikit saja tidak harus dengan makanan yang berat cukup yang ringan ringan saja seperti satu box nasi beserta lauk pauknya misalnya.

Jia dan Jingga pun memutuskan untuk pergi ke arah yang berlawanan dengan Arunika, sementara itu ia masih terdiam di depan pintu masuk salah satu toko baju yang sedang mengadakan diskon besar besaran tersebut.

"Temenin gue beli satu baju aja ya, satu baju aja" tanpa mengalihkan pandangan nya pada papan berwarna kuning yang diatasnya tertulis banyak angka persen Arunika menggandeng lengan yang ia kira sahabat nya itu.

"Liat! Banyak banget diskon kan hari ini di tiap rak baju, " oceh Arunika sambil terus menarik paksa lengan yang saat ini sedang di gandeng nya.

"Gila ini surga dunia gue banget!" ucap Arunika begitu antusias. Tak berhenti sampai di situ saja Arunika terus mengoceh sepanjang perjalanan dan orang yang ia gandeng malah menikmati tour mengelilingi seluruh penjuru toko tersebut bersama Arunika. Hingga akhirnya Arunika menyadari sesuatu, kedua temannya ini daritadi hanya diam saja tak menanggapi ocehan nya.

"Tumben kalian banyak diem, speechless kan lo pada ngeliat papan diskonan semua ini, "

Arunika menoleh ke belakang, dilihatnya jemari jemari lentik yang menggandeng lengan seorang pria yang cukup kekar, kemudian tatapannya beralih pada wajah sang lelaki yang menemani nya mengelilingi toko ini.

"Halo mba, udah puas jalan jalan nya? Saya masih ada urusan hehe," Laki laki itu terkekeh menampilkan deretan gigi rapih nya.

"Lo kannn ?!" ujar Arunika terkejut saking terkejut nya ia sampai sampai tak mengontrol suara nya, yang membuat mereka berdua sontak menjadi sorotan. Seketika itu juga laki laki tadi menutup mulut Arunika dengan satu jarinya.

"Syut! Jangan teriak teriak  ya mba, ini toko baju bukan taman bermain anak anak"

Dan kalian tau rasanya seperti apa saat itu? Rasanya seperti kalian tiba tiba terjatuh saat diatas panggung dan di tonton oleh ribuan orang.

Untuk semua yang kebetulan lagi baca cerita ini salam kenal dari aku,

pancaronaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang