"Lama sekali"batin Abelle sembari bersandar dikursi panjang rumahnya.
Abelle Tetap menunggu,dia terus melirik kearah jendela..
Hingga deru nafasnya mulai tak beraturan pertanda bahwa Abelle sudah terlelap.
Tampak sangat lelap...Krekkk...
Pintu berbunyi,hingga akhirnya terbuka..
Memperlihatkan Sesosok wanita,iya itu Derina.Derina pov:
"Terima kasih tuan,saya masuk dahulu.."ucapnya sebelum masuk kedalam rumah
Jam sudah menunjukkan pukul 01.29 dini hari,dan Derina baru saja tiba.
Ia sedikit terkejut melihat Abelle yang sedang tertidur disebuah kursi."Haish,dia tidur disini?"batin Derina
Derina mengambil selimut tebal,serta bantal untuk Abelle,sebelum membaringkannya dan membalut tubuh kecil Abelle dengan selimut.
"Sungguh cantik,kau memang benar-benar putriku"Ucapnya sembari mengelus surai panjang Abelle
"Maafkan ibu Abelle,Ibu sudah melakukannya"Sambungnya lagi kali ini Ia mengecup singkat kening Abelle sebelum meninggalkannya kekamar.
.
Malam yang panjang....,
Pikir wanita itu.Back to Abelle..
Jika biasa yang membangunkan adalah sinar matahari yang menyilaukan,tapi pagi ini Abelle dibangunkan oleh hujan lebat dengan petir yang menyambar.
"Oh? Hari ini hujan"Ucapnya sebelum bangun.
Tapi tunggu...
Abelle baru menyadari dia tertidur dikursi panjang semalaman,jujur saja tubuhnya sedikit sakit,tapi yang membingungkan adalah selimut dan bantal yang ada pada Abelle?
"Apa ini dari Bibi?"tanya nya
"Tidak mungkin Abelle,berhentilah."Batinnya.
'Lebih baik,Abelle segera bersiap dan mulai bekerja'Gumamnya sebelum bersiap untuk memulai aktivitasnya hari ini.
.
"Hari ini,Abelle tidak bisa bermain dengan mereka.Terkadang,Abelle benci hujan"kesalnya ditengah melakukan 'pekerjaan' nya.
Abelle berusaha fokus pada pekerjaannya,Sebelum itu ia terlebih dahulu menyiapkan sarapan dan teh untuk Derina.
Kemudian menghantarnya kekamar Derina.'Apa bibi sakit?'tanya nya
Biasanya,Derina sudah bangun dan tentu saja akan memarahinya,tapi kali ini tidak..Bahkan Derina tidak keluar dari kamarnya,entahlah..
Yang Abelle hanya akan lakukan adalah mengantar makanan dan teh Abelle kemudian melakukan pekerjaan lainnya.
Tok tok tok
..
"Bibi,bolehkah Abelle masuk? Abelle ingin menghantarkan makanan dan teh untuk bibi"Tanya nya dari luar
"Masuklah"Sahut Derina dari dalam
"Bibi,Abelle letakkan disini saja ya,"ucapnya meletakkan nampan diatas meja
"Baiklah,Abelle akan lanjut mengerjakan yang lain bibi"sambungnya sebelum pergi.
Disisi lain..
Derina tersenyum tipis dan meminum tehnya
"Teh jasmine? Pintar"gumamnya
Baru saja Abelle hendak melanjutkan tugasnya,Suara ketukan pintu terdengar dari luar rumah.
Abelle juga tidak tahu pasti siapa yang datang.Tok..
Tok..
Tok.."Iya,sebentar"Sahutnya sembari membukakan pintu
Abelle sedikit terkejut melihat siapa yang datang.
Wajah yang asing baginya.
"Oh? Mencari siapa?"Tanya nya"Hai,Manis..Apa ibumu ada dirumah?"jawab orang tersebut.
"Ibu?...,
Ada"sambungnya
≪━─━─━─━──━─━─━─━━─━••••─━─━─━─━──━─━─━─━≫
hello?
Cma mau blng
don't forget to comment,like,voted..
Cerita nya gmn? Comment
So far,itu aja..
Skian..
•Arrows_Sparklings
Keystrwrl•
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Tears
FantasyAbelle,adalah seorang gadis kecil yang special. Dia terlalu sempurna untuk mendapat sebuah penderitaan Dia tak pantas untuk itu. Tentang Abelle dan ceritanya, Akankah abelle dapat mengubah takdirnya? Menulis sendiri alur untuk ceritanya? Entahlah. Y...