Kenyataan

1.2K 79 6
                                    

Gue hidup di sebuah keluarga yang rumit. Pada awalnya gue tidak paham apa yang sebenarnya terjadi tetapi perlahan-lahan gue mulai mengerti pada apa yang sedang gue alami saat itu.

_____________________________

Gue berjalan menuju sebuah kamar yang telah kutempati selama 3 tahun terakhir. Kamar yang selalu menjadi saksi bisu pertengkaran diantara gue dan papa tapi menjadi saksi bisu kehangatan dari saudara gue.

Gue masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oma beberapa bulan yang lalu. Tapi kini gue berusaha untuk menerima sebuah kenyataan menyenangkan namun sekaligus menyedihkan.

"terimalah sebuah kenyataan bahwa kamu adalah bagian dari hidup kami, kami juga sangat menyayangi keluargamu"

Sebuah kalimat yang diucapkannya terus teringat membuatku sedikit frustrasi.

"ahhh!" teriakku frustrasi.

Gue merasa terlalu jahat kepada mereka padahal mereka selalu memperlakukan gue dengan sangat baik.

"jes kamu gapapa?" tanya seseorang dibalik pintu kamar.

Gue menempatkan kepala diatas meja meratapi sikap gue yang sulit menerima kenyataan.

"jes? Kakak boleh masuk?" tanyanya lagi.

"masuk aja pintunya tidak dikunci" jawabku tanpa mengubah posisi.

Gue mendengar suara pintu terbuka diikuti dengan langkah kaki yang mendekat kearah gue. Sebuah sentuhan di rambut gue membuat gue bangkit dari posisi dan menatapnya yang terlihat panik sekaan bertanya 'ada apa?'.

"ga ada apa-apa"

"kalau ada masalah kamu bisa cerita ke kakak" ucapannya mampu membuat hati gue luluh.

Gue merasa tak tahan bersikap seperti ini karena sikap kasar bukanlah diri gue yang sebenarnya.

"aku minta maaf, aku...aku udah bersikap kasar kepada kakak dan yang lain" akhirnya kalimat tersebut dapat keluar dari mulutku.

"kamu berusan manggil dengan sebutan kakak?" tanyanya dan gue menjawab dengan anggukan.

Gue memeluknya dengan sangat erat merasa sangat bersalah.

"hey, kamu ga perlu minta maaf, kakak ga pernah marah sama kamu kakak sangat senang karena akhirnya kakak bisa bertemu denganmu lagi" tatapan dan senyumannya mampu membuat gue semakin menangis karena rasa bersalah.

"kak, aku akan berusaha untuk menerima kenyataan, aku akan berusaha bersikap baik kepada kalian dan aku akan menembus semua kesalahanku atas sikap kasarku kepada kalian, biar bagaimanapun kalian adalah keluargaku"

Kami pun saling memeluk satu sama lain yang membuat suasana hati menjadi damai. Sekarang gue bisa hidup dengan tenang.

"gue baru tau ternyata kembaran gue cengeng juga" ucap seseorang di depan pintu dengan 1 orang laki-laki juga.

Tbc.

New Family || Wanna One S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang