14.

4 0 0
                                    

Sore yang redup Iyan sudah rapi dan wangi biasanya cuma baju santai mandi pun kalo udah Azan Magrib.

" Mau kemana bang, mau apel? "Tanya Langit.

Iyan menggaruk lehernya yang tidak gatal karena ketauan mau ngapel.

" Assalamu'alaikum. " Dido membawa belanjaan lumayan banyak.

"Waalaikumsalam, belanja apa itu kaya mau ada acara sunatan? " tanya Iyan.

" Mau gue sunnat lagi bang. " Menaruh belanjaan di meja dapur.

Iyan meringis karena membayang kan jika di sunnat lagi.

"Tadi gue di telpon bang bareng katanya nanti orang tua bang Naren mau jenguk. " Dido sudah ada didepan kamar.

Tak lama Dido keluar menggunakan kaos oblong dan celana pendek, dan langsung masak.

" Gue keluar bentar, gue usahain pulang cepet. " pamit Iyan yang sudah menghilang dari pintu.

" Kak aku bantu apa nih? "tanya Langit.

" Kupasin bawang aja. " ucap Dido.

Mereka berkutat di dapur hampir 2 jam dan akhirnya selesai mereka memasak beberapa makanan, tak lama Naren pulang.

"Assalamu'alaikum." ucap Naren.

" Waalaikumsalam. " jawab Dido dan Langit.

"Wah masak apa kalian? " menuju dapur.

" Nanti kan ada ayah sama bunda bang naren, aku masak  makanan kesukaan mereka. " jelas Dido.

" Makasih udah repot masakin, abang ganti nanti abang bantu. " Naren masuk kamarnya.

Dido menyelesaikan memasak Oseng Teri Medan sedangkan Langit menumbuk daun singkong.

                          🌕🌕🌕
Penghuni kos sudah terkumpul termasuk Iyan yang sudah pulang dari acara kencan, Iyan kencan bersama adek Satrio walaupun harus drama dulu sama Satrio.

"Gimana bang lancar kencanya? " tanya Langit.

" Satrio tau gue suka adiknya. " dengan muka bete nya.

" Nih pasti ulah Wiro nih mulut kaya petasan. " Lanjut Iyan.

" Namanya Wira, masalah bang Je gimana? "tanya Dido penasaran.

" Kalian tau siapa cewek yang di bawa ngamar temen kos nya Jae? " pertanyaan Iyan bikin penasaran

Hayo tebak siapa cewek itu.....


Smile Guys(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang