; satu

1.1K 186 13
                                    

happy reading and have a nice day! ♡

happy reading and have a nice day! ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayendra melepaskan jaketnya. Menatap Tanaka sambil mencebikkan bibirnya.
“Lo mah ninggalin gue, By. Jahat.” ujar Jayendra kesal.

Tanaka berdecih sembari menghapus papan tulis di depannya.
“Ba bi ba bi, halah. Lagian lo segala salim sama abang-abang parkiran, ibu kantin, pak satpam. Lama.”

“Kan berbakti, Tan. Lo mah gitu sih, ah.”

“Berbakti dulu aja sama Abah Umi lo, anjir.”

“Iye berbakti gue, entar.”

Tanaka menatap Jayendra sembari menghela nafasnya.
“Mikir aja napa Je, lo berangkat boro-boro ngedoain Abah Umi lo, salim aja jarang-jarang. Lo pikir surga ada ditelapak kaki ibu kantin?“

“Ampun Eca ~”

Tanaka melebarkan matanya.
“Gue tabok lo ya!”

“Jangan dong anjir, asaan waktu cimit lo demen dah gue panggil Eca.” ujar Jayendra sembari menaikan kakinya diatas meja.

“Ya tapi aneh anjir! Kayak cewek gila!”

Pintu kelas terbuka,
“Buset dah Tan, pagi-pagi udah kayak di hutan aja lo.”

“Diem Dyl!”

“Iya sayang. Tumben lo dateng sebelum gue.” ujar Dylan sembari menaruh tasnya di bangku.

Jayendra memutar bola matanya, malas.
“Cih, Tanaka sayangnya gue, jangan main asal manggil aja lo.”

“Tai, jadian juga kagak.” sarkas Dylan.

“Please banget ya, berisik banget anjir. Gue dateng pagi karena gue piket Dyl.” ujar Tanaka sembari menyapu.

“Rajin beneeerr. Tugas Geografi udah lo Tan?” ujar Dylan sembari membuka lembar bukunya.

Tanaka mengangguk.

“Demi apa ada tugas? Nyontek dong, By. Nanti gue beliin mcflurry.” ujar Jayendra.

“Kebiasaan! Udah tuh ambil, awas ketauan sama yang lain, tekor otak gue.”

Pintu kelas terbuka lebar, ah biang onar.

“Jay, kantin cepet!” Ujar Yudha dengan baju seragam tidak layak pakainya.

Baju dikeluarkan, rambut gondrong, dan muka tengilnya. Astaga, bahkan Tanaka selalu emosi melihatnya.

“Kaki lo, sepatu lo, lepas Yudha Navanto. Kotor!” ujar Tanaka sembari memegang sapunya.

“Aduh sayangkuuu pagi-pagi jangan marah-marah dong!” ujar Yudha sembari memainkan rambutnya.

“Jeeeeee!”

Jayendra menoleh,
“Kenapa By?”

“Ih! Ini Yudha ih kotor! Gue capek!”

“Yudh udah anjir gangguin Dylan kek tuh, jangan kesayangan gue mulu.” ujar Jayendra sembari menatap Yudha kesal.

“Ampun sem buset dah. Posesif bener.”

Tuk!

“Tanaka astaga sakit anjir! Yaallah di geplak sapu gue anjing!”

Tanaka berdecih,
“Jangan ngeyel dibilangin! Dasar bengal!”

Yudha mengelus rambutnya lalu pergi,
“Jayendra bangsat, cepet kantin anjing!”

Jayendra terkekeh,
“Nyusul gue, lur! Duluan aja!”

Jayendra terkekeh, “Nyusul gue, lur! Duluan aja!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
flirtationship •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang