flirtationship •

; lima

hi hello.

"Je, Jayendra!"

"Kenapa si by?"

Athreya mendengus kesal,
"Kemarin lo beli banana nugget dimana?"

"Di depan gang, baru buka itu."

"Aslian? Ih mau Je, anterin dong." rengek Athreya sembari memukul punggung Jayendra.

"Gak mau, diem dulu please gua capek banget ini." ujar Jayendra.

Jayendra mengusak matanya dan mengernyitkan dahinya.

"Kenapa sih Je?"

"Pusing banget Tan."

Tanaka langsung menoleh,
"Abis ngapain?"

"Latihan fisik buat lomba minggu depan."

Tanaka menghela nafasnya dan mengusap kening Jayendra lembut.

"Lumayan panas Je, minum obat ya?"

Jayendra menggelengkan kepalanya cepat.

"Minum dong ya, please?"

Jayendra mengangguk,
"Tapi peluk ya?"

"Iya." ujar Tanaka sembari mengutak-atik kotak obat diujung kamar. "Gaada obat Je, kosong."

"Tanya umi aja.” ujar Jayendra sembari mengeratkan selimutnya.

Tanaka mengangguk lalu mengusap kening Jayendra lalu melangkahkan kakinya ke arah pintu kamar.

“Sebentar ya.”

Jayendra mengangguk lemas.

Tanaka menyusuri tangga, mencari kotak obat yang entah terselip dimana.

“Umiii—” ujar Tanaka sedikit berteriak.

“Eh si geulis, Umi nya lagi beli bumbu. Kenapa?” ujar Abah sembari menyesap kopinya.

“Eh Abah, Jayendra pusing, kotak obat dimana ya?” ujar Tanaka sembari tersenyum kaku.

“Di pinggir dapur deket stop kontak neng,”

Tanaka menoleh sebentar,
“Oh iya Bah, sekalian aku mau pinjem dapurnya ya? Buat bikin bubur.”

“Beli aja neng daripada ribet mah.”

“Nggak kok Bah, hehe. Boleh ya?”

“Sok aja, anggap rumah sendiri.”

Tanaka menyusuri dapur, mencari kotak obat sembari memasak bubur untuk Jayendra.

Oh iya, Jayendra sangat suka bubur buatan Tanaka, bukan bubur ayam biasa melainkan bubur ayam dengan sedikit jagung dan jamur sebagai topping.

Jayendra sangat menyukainya, karena Umi biasanya hanya memasak bubur dengan topping bumbu indomie, sangat micin.