; tujuh

541 100 1
                                    


hi!! hv a nice day!!

hi!! hv a nice day!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jayendra menatap Tanaka yang sedang menyibak lembaran bukunya.
"Tan, udah kenapa sih gak usah dipikirin."

"Kalo gue gak dapet di Univ itu, pasti Papi gue marah, Je."

"Ya ngerti, tapi istirahatlah, jangan lo paksain gini."

Tanaka berdecak sembari menatap Jayendra kesal. "Lo gak ngerti, Je. Gue ditekankan harus dapet di Univ itu, cuma gue harapan mereka." 

"Gue ngerti, Tanaka."

"Enak ya jadi lo, hidup lo simple, kita beda, Je. Hidup gue serba diatur, dari awal gue lahir jalan hidup gue udah dicatet sama orang tua gue, salah arah dikit gak tau gue bakal kayak apa." ujar Tanaka dengan suara bergetar.

"Tanaka, bersyukur. Orang tua lo mau nantinya lo sukses kayak mereka, biar gak ngerasain susahnya hidup kayak keluarga gua. Semua punya kesulitan tersendiri."

Jayendra menarik tubuh Tanaka untuk ia rengkuh hangat.

"Istirahat, otak lo gak bisa lo paksa kayak gini."

Tanaka menangis dipelukan Jayendra. "Gue yakin banget, lo bakal berhasil. Jangan pikirin tanggungan yang ada, ikutin alurnya. All your efforts will paid off."

Tanaka mengangguk, "Gue takut mereka kecewa.."

"Gue selalu bilang ke lo, Tanaka. Pikirin diri lo sendiri dulu, baru orang lain. Utamain hati, otak, perasaan lo, jangan memaksakan keadaan."

Tanaka mengeratkan pelukannya, "Maaf kalo gue terkesan maksain keadaan, Je. Tapi ini yang mereka ajarin ke gue, apapun yang mau dicapai, ya harus gue kejar mau apapun resikonya." 

"Gapapa, lain kali jangan forsir tubuh lo terlalu keras ya, nanti stress gue gak mau jadi temen lo."

Tanaka tersenyum lebar, "Say an to the zink, Jayendra ganteng." 

"Anzink, Tanaka cantik." ujarnya sembari menggeser tubuhnya ke ujung kasur.

"Deketan sini, gue tonjok." 

"Tadi aja nangis sambil peluk aku, Yaang."

Tanaka terdiam mengembang kempiskan hidungnya, emosi. Jayendra mendekati Tanaka dan mencium pipinya, lalu berlari terbirit.

"Awas lo Jayendra..."



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

flirtationship •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang