misi pak buk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Jay, kemarin lo gak liat Serena di kantin?” ujar Johan sembari mematik rokoknya.
“Gak liat sih, bodo amat juga.“
“Anjrit, cakep gitu bro body nya juga asoy, ya gak Jon?” ujar Yudha sembari menyesap kopi hitamnya.
Jayendra memutar bola matanya.
“Mau secakep apa juga kalo gak ada akhlaknya gak mau gua.”
Yudha menatap Jeffrey kesal.
“Tai kali. Itu si Yesi anak kelas sebelah pernah lo godain juga nyet. Padahal mantepan si Serena.”
“Yaelah Yudh, dia mah di kasih Tanaka dulu baru nafsu kayaknya.”
Jayendra mengulum senyumnya
“Dih tolol dah.”
“Eh iya ya, di liat-liat body nya mulus bener lur, Serena juga kalah.” ujar Yudha dengan wajah tengilnya.
“Anak baik-baik nyet dia mah, di jaga dua empat pertujuh. Gores dikit masuk penjara lo.” ucap Jayendra.
Yudha mencibir,
“E buset serem bener dah maennya hukum. ”
“Tapi Je, sebenernya lo ada perasaan gak sih sama Tanaka? Kayaknya protective banget lo sama dia?” ujar Johan dan dibalas anggukan oleh Yudha.
“Harus banget gue kasih tau ya? Rahasia.”
Yudha berdecih,
“Rahasia gimana maksud lo?”
“Rahasia ya rahasia lah bodoh, masa iya gue kasih tau lo? Bukan rahasia lagi namanya.“ ujar Jayendra sembari menyesap rokoknya.
Yudha dan Johan menghela nafas.
“Udah dah, gausah pada kepo. Gua cabut.”
“Buru-buru banget, mau ngapain sih lo?”
“Ngapain kek, kepo banget lo pada.“ tukas Jayendra sembari mematikan rokoknya.
“Buset, bayarin dulu kopinya!”
Jayendra menghidupkan mesin motornya,
“Ogah, kasbon aja udah kasbon minggu depan Johan bayar. Pamit ya ibu!”
“Ke ibu-ibu warung aja sopannya minta ampun, giliran sama uminya kayak anak durhaka anjing.“ Gumam Yudha.
Johan menatap Yudha sembari menahan tawanya.
Bruuum!
Jayendra menghidupkan mesin motornya keras.
“Awas lo pada, gua jadiin biji besok!”
“Ye bilang aja lo buru-buru gara-gara Tanaka ngambek.“ ujar Yudha.
Jeyandra melempar batu dari tanah.
“Berisik banget bayi dajjal, awas aja lo kena sama gue!”
“Lo si bangsat.” ujar Johan sembari menepak kepala Yudha.
“Lo badan gede doang, nyali gaada nyet.”
“Daripada lo serba gaada. Otak gaada, nyali gaada, tampang juga gaada.” sarkas Johan sembari melempar bungkus rokoknya.
Yudha berdecih,
“Halah!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
flirtationship •
Fanfiction[Jaehyun ๑ Taeyong ] ❝Flirtationship; More than a Friendship, Less than a Relationship.❞ ❝Friends don't do the things we do, Je.❞
