• divorce •

1.8K 203 11
                                    


10 Years Ago
Seoul, Korea

"Taeyong akan ikut dengan ku! Hak asuh Taeyong ada di tangan ku!"
"Terserah! Aku tidak mau mengurus anak yang sama keras kepala nya dengan mu! Aku akan membawa Doyoung"
"Bawa saja dia, dia sama apatisnya dengan mu!"

Taeyong dan Doyoung adalah adik kakak yang terpaksa harus terpisah karena perceraian kedua orangtua nya. Taeyong sang kakak saat itu berusia 15 tahun, ia ikut dengan ayah nya. Sang ayah berpikir bahwa Taeyong memiliki sifat yang sama dengannya, tegas, memiliki leadership yang baik dan sangat pintar.

Sedangkan Doyoung, ia ikut dengan ibu nya. Ibu nya merasa bahwa Doyoung jauh lebih selaras dengannya, lebih lembut, penurut dan sedikit apatis.

Akhirnya Doyoung dan Taeyong berpisah. Taeyong sebagai kakak begitu protective pada Doyoung walaupun mereka sudah lama tinggal berjauhan, ia sebisa mungkin ingin menjaga dan memastikan bahwa adiknya selalu baik-baik saja. Sedangkan Doyoung cenderung tidak menunjukkan sifat perduli. Namun jauh didalam lubuk hatinya, dia sangat menyayangi sang kakak.

° ° °

10 Year Later

Setelah beberapa tahun berpisah cukup jauh, keadaan kembali mempersatukan Taeyong dan Doyoung. Sang ibu meninggal karena kecelakaan hebat ketika akan pindah ke Canada bersama Doyoung. Beruntung Doyoung dapat selamat dari kecelakaan itu.

Sang ayah yang benci pada ibu dari anak-anak itu akhirnya merasa iba dengan Doyoung yang tinggal sendirian. Setelah Doyoung sembuh dari kecelakaan, sang ayah memfasilitasi semua keperluan Doyoung termasuk membelikannya rumah pribadi dengan gaya minimalis dan cozy.

Rumah tersebut bersebrangan dengan rumah pribadi milik Taeyong. Sang ayah sengaja membuat mereka menjadi tetangga agar Taeyong bisa menjaga Doyoung dan bisa menjadi mediator pemberian fasilitas dari sang ayah pada Doyoung.

"Ayah, mengapa kau tidak membiarkan Doyoung tinggal dirumah ku saja? Lagipula aku tinggal sendirian disini" ujar Taeyong

Sang ayah beranjak dari duduknya berjalan menuju pintu, sebelum ia hendak keluar ia menoleh dan menatap sang anak

"Kau sudah tau alasannya kan?" jawab sang ayah lalu pergi meninggalkan Taeyong yang masih memperhatikan jejak sang ayah.

Taeyong merasa senang karena Doyoung kini lebih mudah ia jangkau, walau ia tidak dapat satu atap dengan sang adik. Sang ayah masih memendam rasa kesal pada mendiang ibunya sehingga ia tidak membiarkan mereka berada di satu atap yang sama dengan Taeyong.

Setelah Taeyong dan Doyoung menjadi tetangga dengan jarak yang sangat dekat, semua kisah diantara mereka mulai bermunculan.

Line
10.00 am

Taeyong
Doyoung, kau dirumah?

Doyoung
Tidak,

Taeyong
Terus sekarang kau dimana?

Doyoung
Memangnya ada apa?

Taeyong
Hanya bertanya, jangan terlalu kecapek-an.
seen

Taeyong
Kau sudah makan?
seen

Taeyong yang melihat pesannya hanya di baca oleh sang adik merasa kesal, ia melempar ponselnya ke sofa dan berjalan menuju jendela yang mengarah langsung ke arah rumah Doyoung.

"Adik yang menyebalkan! Kakaknya selalu di abaikan!"

The Neighbros | Doyoung & TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang