Grateful°29

29 5 132
                                    

Eomma dan kedua anak nya itu baru saja tiba di kediaman mereka dengan muka marah bahkan heels Ivy pun sudah pindah tergantung di tangan nya.

"Aku langsung kekamar yaa"ucap Ivy langsung naik kelantai dua.

"Hmm eomma juga mandi berasa berkuman menyentuh mereka"ucap eomma yg juga masuk kamar nya.

"Oppa"panggil Widya dari dapur.

"Hmm"seungi hanya berdehem.

Widya menghampiri oppa nya itu dan melihat kearah tangan oppa nya.

Widya meraih tangan oppa untuk ia pegang.

"Tangan oppa luka biar kan aku mengobati nya yaa"tanya Widya.

"Bukan kah memang kmu yg selalu mengobati oppa jadi sekarang pun sampai nanti tetap kmu"ucap seungi.

"Kemari oppa"ucap Widya menarik tangan seungi untuk duduk disofa, ia sedikit tersenyum saat menunduk ia merasa oppa nya sudah tidak marah lagi.

Widya meraih kotak p3k di nakas dan mengobati tangan sang oppa, iya tangan seungi sudah terluka sejak awal menampar tembok.

"Ini salah ku membuat tangan oppa terluka"ucap Widya menunduk mengobati tangan seungi yg disertai air mata nya bahkan Widya mulai terisak.

Widya merasa sangat bersalah dalam keluarga nya ia mempermalukan keluarga nya sendiri.

"Hikss aku minta maaf oppa"ucap Widya yg masih mengobati tangan oppa nya.

Seungi yg melihat adik nya itu sungguh tidak tega dan membuat pertahanan air mata nya runtuh walaupun ia sudah bersusah payah menahan nya.

Seungi menarik Widya kedalam pelukan nya setelah tangan nya selesai di perban.

"Wid udah yaa semua sudah terjadi kita tidak bisa menolak nya, maafkan oppa tidak bisa menjaga mu dengan baik, oppa benar2 bersalah karna oppa tidak bisa menepati janji oppa yg akan menjaga kalian dengan baik"ucap seungi mengelus punggung dan kepala adik nya itu sayang.

"Gak oppa, oppa gak salah oppa itu sudah sangat baik menjaga kita selalu menegur kita untuk tidak melakukan hal yg buruk dan oppa hanya memberitau hal2 yg baik untuk kita tapi karna aku saja yg bodoh tidak mendengarkan oppa dan melawan apa kata oppa"ucap Widya mendongak menatap wajah sang oppa dengan airmata mereka yg terus keluar.

Seungi menangkup wajah adik nya itu dan menggeleng pelan.

"Sekarang tidak ada yg harus kita sesali, kita lewati sama2 dan kita perbaiki semua nya dimasa sekarang untuk masa depan kita nanti"ucap oppa tersenyum dengan airmata nya lalu kembali memeluk Widya sayang.

"Adek gak dipeluk??"tanya Adel yg menghampiri mereka.

"Sini sayang"ucap seungi membuka sebelah tangan nya yg membuat Adel langsung masuk kepelukan nya.

"Adek sayang oppa sayang kak Wid dan semua, kka jangan nangis lagi yaa percaya lah kita bisa bahagia bersama"ucap Adel didalam pelukan seungi bersama Widya yg mengangguki perkataan sang adik.

"Oppa sayang kalian jadi oppa mohon bantu oppa untuk menjaga diri kalian"ucap seungi yg diangguki kedua nya.

"Yeobo peluk juga"ucap appa.

"Gak itu ada tembok peluk aja, gak usah manja"ucap eomma.

"Yeobo kenapa sih sewot mulu??lagi hamil kmu emosi Mulu??"tanya appa.

"Hamil apaan udah tua juga"ucap eomma.

"Lagian emosian Mulu sama aku"ucap appa.

"Yeobo kita akan punya 2 cucu sekaligus tapi kenapa harus dengan cara seperti itu??"tanya eomma yg berjalan masuk kekamar.

GRATEFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang