Setelah kemarin Nathan dan Clara pergi keluar, Nathan mengantarkan Clara kembali ke rumahnya dengan selamat.
Tetapi saat sesampainya Nathan pulang ke rumahnya, dia mendapatkan suatu kabar yang sangat tidak mengenakkan bagi Nathan.
Kabar itu mengancam keutuhan hubungan Nathan dengan Clara.
Flashback on..
Deru motor mulai terdengar memasuki pintu gerbang rumah Nathan. Menandakan jika Nathan sudah pulang kembali ke rumah. Orang tua Nathan sedang duduk di ruang keluarga sambil menikmati acara televisi favourite mereka.
Perlahan pintu utama terbuka, menampilkan Nathan. Anak laki-laki semata wayangnya yang kini kian tumbuh dewasa.
"Malam yah, bun." sapa Nathan saat memasuki rumahnya.
"Malam sayang." balas Rima.
"Duduk dulu, ayah mau bicara sebentar sama kamu." ucap Ivar.
Lalu Nathan menuruti perkataan ayah nya itu.
"Ada apa yah?" tanya Nathan kepada Ivar.
"Besok malam kamu jangan main keluar dulu, ayah mau ajak kamu ke suatu acara." titah Ivar dengan menatap Nathan intens.
"Tumben yah, biasanya ayah sama bunda doang yang dateng, kok pakai aja Nathan segala?" tanya Nathan dengan wajah penasaran.
"Iya ini acara gak seperti biasanya yang terlalu formal." balas Ivar.
Sementara itu Nathan hanya ber-oh ria saja.
Flashback off..
Keesokan harinya, di malam hari Nathan pun akhirnya ikut serta ke acara itu.
Keluarga Nathan kini sedang menuju tempat diadakannya acara itu dengan mengendarai mobil pribadi mereka, sesampainya didepan sebuah rumah besar yang bernuansa mewah dan minimalis itu.
"Yuk turun sekarang." ajak Rima.
"Tapi Rani ketiduran bun, kasihan kalau dibangunin, lelap banget tidurnya." ucap Nathan sambil menoleh kesamping, melihat adik perempuan yang tertidur pulas.
"Udah biar bunda aja nanti yang bangunin gak papa kok, kamu tenang aja." balas Rima lalu keluar dari mobil dan memutari mobil menuju tempat Rani untuk membangunkannya.
"Sayang, bangun yuk sudah sampai." ucap Rima.
Rani hanya bergulat malas khas orang yang sedang bangun tidur, dan perlahan membuka matanya.
Rani digendong oleh bunda Nathan, sementara itu dari tadi Nathan dan ayahnya sudah menunggu diluar mobil.
Lalu mereka berjalan beriringan menuju pintu utama rumah itu.
Ting tong ting tong
Bel rumah itu telah dibunyikan oleh Ivar. Tak lama kemudian ada seorang paruh baya yang membukakan pintu itu.
"Eh Ivar, sudah lama tidak bertemu ya. Akhirnya kamu datang juga, aku kira kamu tidak akan datang ke acara makan malam kita." ucap seorang pria yang hampir seumuran dengan ayah Nathan.
"Iya pasti datang lah, kita kan sudah berteman sangat lama dan tidak berjumpa cukup lama pula" balas Ivar.
"Oh iya ini istri dan anakmu ya?" tanya seseorang itu.
"Iya kenalin ini Rima istriku, anak kecil yang ada digendongannya itu Rani dan anak laki-laki disebelah mereka itu Nathan anak pertama ku." ucap Ivar sambil memperkenalkan Rima,Rani,dan Nathan kepada temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (PINDAH DREAME)
Teen FictionTakdir ialah satu hal yang memang benar benar tidak dapat ditebak oleh siapapun dan tidak bisa dirubah oleh siapapun. Jika sudah ditakdirkan akan bersama untuk selamanya maka tidak akan ada yang dapat memisahkannya dengan cara apapun pasti akan teta...