La Famille (NoRen)

Jisung Oppa

La Famille
::::::::::::::::

Jeno x Renjun (gs)

Fanfiction | Fluff | Family
Rated T

...

Kelahiran Hanbyeol tentu membawa perubahan bagi orang-orang di sekelilingnya.

Misalnya Renjun, yang jadi semakin melembut sekalipun Jeno menyebalkan karena ia tidak mau si kecil mendengar kata-kata kasarnya. Jeno juga jadi rajin bangun pagi dan pulang lebih cepat karena tidak mau kehilangan momen sekecil apapun dengan puteri mungilnya.

Lalu Jisung?

Iya, sepupu Jeno yang masih kuliah dan suka membantunya di kantor itu juga jadi lebih sering menghabiskan waktunya di apartemen Jeno ketika lIbur kuliah atau tidak ada jadwal ke kantor. Dia akan pulang ketika sudah selesai makan malam. Bermain bersama si bayi cantik dan makan gratis dari siang sampai malam.

Tapi, tidak begitu gratis sih.

Renjun yang memang kewalahan merasa terbantu. Saat membersihkan rumah, mencuci, atau akan belanja, adanya Jisung di rumah bisa hitung-hitung sebagai baby sitter. Dia dengan senang hati akan menjaga si bayi cantik.

"Hyung, nuna... kalian harus bayar gajiku dua kali lipat, hari ini aku bahkan mengganti popoknya." Jisung melapor saat mereka makan malam.

"Baik kami bayar, tapi jangan makan lagi di sini."

"Aishhh... kalian sungguh kejam." Ia bersungut-sungut sebal hingga beberapa butir nasi keluar dari mulut.

"Ya!" Ini suara protes Renjun.

..

Kedekatan ini pun berlanjut sampai Hanbyeol balita.

Hanya saja ketika Hanbyeol belajar bicara, Jisung selalu menyuruhnya memanggil Oppa.

"Apa-apaan kau paman besar, kau itu samchun." Komentar Renjun yang sedari tadi melihat Jisung dan Hanbyeol berkomunikasi dalam bahasanya masing-masing. Anehnya, Hanbyeol anteng dan selalu tertawa. Apalagi Jisung yang selalu mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Tidak, aku ini oppa! Memangnya aku Jaemin yang sok dewasa itu apa."

"Iya kau berbeda, Jaemin memang lebih baik." Jisung sudah tahu dan bisa menebak mulut Renjun memang selalu pedas.

Jaemin itu musuh Jisung. Saudara jauh mereka yang kebetulan bekerja di anak cabang perusahaan yang sama dengan Jeno.

(Bagi Jisung orang itu saingannya. Dia juga sering berkunjung ke rumah Jeno ini, dan Hanbyeol juga anteng-anteng saja dengannya)

Begitu juga dengan Jeno yang merasa geli ketika Jisung menyuruh Hanbyeol memanggilnya oppa.

"Jisung-ah, kau ini gila ya? Oppa apanya, keponakanmu ini umurnya beda puluhan tahun denganmu."

"Hanya enam belas..."

"Kau itu cocok jadi kakeknya bukan oppanya!" Sarkas Jeno seraya menggeplak kepala Jisung, dan itu tidaklah pelan.

"Ya! Aish kau dan nuna sama saja, aku masih muda dan Hanbyeolie akan memanggilku oppa." Jisung kembali bercanda dengan Hanbyeol, "Ini siapa, Sayang?" tanyanya menunjuk dirinya. Ia pun tersenyum mengejek Jeno ketika Hanbyeol tertawa riang sambil bertepuk tangan memanggilnya,

"Opp─pa!"

...

Saat Hanbyeol sudah menginjak lima tahun lebih, ketika mulai masuk pre school, Jisung lah yang kadang menjadi supir jemputannya.

"Hanbyeolie sayang, panggil Jisung itu samchun, jangan oppa ya..." bujuk neneknya.

Saat itu Ibunya Jeno menjewer Jisung yang selalu keukeuh dan membuat Hanbyeol memanggilnya oppa sampai saat ini.

"Ibu apa-apaan, biarkan saja aku dipanggil oppa. Jangan dengarkan nenek, uri Byeolie."

"Jisung oppa nenek, Jisung oppa..."

"Dia paman."

"Bukan, dia oppanya Byeolie. "

"Oppa! Byeolie sudah memanggilmu oppa, jadi hadiahnya mana?"

Hadiahnya adalah Hanbyeol digendong dan diajak makan ice cream. Pulangnya tentu saja Jisung dihadiahi ceramah oleh Renjun. Sedangkan Hanbyeol bersama Ayahnya segera masuk kamar.

"Ayah, Ibu itu cerewettt..."

"Ssst, kalau Ibu dengar dia akan marah..." Jeno menakuti Hanbyeol.

Hanbyeol yang tadinya sIbuk berguling kesana kemari itu beralih memeluk leher Ayahnya yang duduk di tepian ranjang. "Tapi Byeolie kan punya Ayah, jadi Ayah yang akan dimarahi Ibu."

"Huuu dasar... giliran Ayah ajak kerja sama Hanbyeolie tidak pernah mau."

"Hihihi Byeolie kan sayang Ibu."

Tangan Jeno terangkat mengusak gemas rambut puterinya, "Jadi sebetulnya anak Ayah ini punya siapa hm?"

"Hanbyeolie punyanya Ayah dan Ibu, Byeolie sayang Ibu dan sayang Ayah. Tapi kalau dimarahi Ibu, Byeolie anaknya Ayah!"

Iya. Itulah Hanbyeol.

...

Chapter 4 END

A.n
Next update vote 30, komen 15 👉👈

—030620—