Sunday Morning

1.3K 171 12
                                        

Jeno x Renjun (gs)


Fanfiction | Family | Romance | Fluff
Rated T

..

Hari minggu.

Harinya keluarga kecil Lee Jeno.

Bukan jadwal renang Hanbyeol, bukan jadwal berkunjung ke rumah neneknya, tidak ada acara keluar juga, tapi ada acara rutin mereka.

Pagi-pagi ketiganya jogging ke taman. Pulangnya sarapan bersama dengan Jeno yang masak ditemani Hanbyeol yang merusuh dan si Ibu cantik yang mencuci dan membereskan rumah.

Ketiganya akan sarapan setelah Hanbyeol yang harus dimandikan dulu.

Selesai sarapan waktunya periksa kebersihan dan kesehatan ala Ibunya Hanbyeol, itu menurut Jeno.

Ia dan Hanbyeol akan bergiliran dibersihkan kukunya oleh Renjun. Kalau Hanbyeol sambil terus berceloteh sedangkan giliran Jeno sambil diceramahi.

"Ibu kuku Byeolie kenapa kecil sekali, punya Ibu dan Ayah besar-besar."

Renjun yang sedang memotongnya hati-hati itu tersenyum. "Iya karena Hanbyeolie masih kecil..."

"Byeolie ingin diwarnai seperti punya Ibu..."

"Iya nanti, Hanbyeolie masih kecil harus bersih, karena anak sekolah tidak boleh warna-warni kukunya."

"Kenapa begitu?"

"Itu peraturan, Sayang."

"Seperti peraturannya Ibu?"

"Um."

"Tapi Ayah selalu melanggarnya..."

"Makanya jangan dengarkan Ayah kalau dia menyuruhmu bandel, OK!" Renjun berbicara pada Hanbyeol, tapi mata mendelik pada Jeno yang sibuk dengan acara berita di TV. Menyadari tapi pura-pura.

"Selesai, sekarang giliran Tuan Lee."

Jeno pun segera menaruh remote dan beringsut menggantikan posisi Hanbyeol tadi. Duduk rapi menjadi anak baik di depan Renjun dan gunting kukunya.

Acara berita di TV pun berubah menjadi Robocar Poli.

"Jangan mengajari Hanbyeol untuk membandel terus, Lee..." ucapnya mulai memotong kuku.

"Iya maaf, Sayang..."

"Kau tahu kan anak kita itu bagaimana."

"Hm iya."

"Disiplin itu penting..."

Kuliah kedisiplinan dimulai sampai potongan kuku di jari kedelapan. Jeno hanya manggut-manggut mengiyakan saja.

"Jangan iya-iya saja."

"Iya Nyonya Besar, aku tidak akan mengajak Hanbyeol bandel lagi."

"Sudah selesai!"

Operasi kebersihan kuku selesai, saatnya operasi uban.

Jeno belum beruban tapi senang disiangi rambutnya seperti itu. Apalagi Renjun memijatnya sekali-kali.

"Jangan tidur, Lee."

"Tidak..."

"Kau kalau tidur lama, pegal."

"Tapi aku senang seperti ini." Jeno malah berbalik menghadapkan kepalanya ke perut Renjun yang menjadi bantalnya itu. Memeluk pinggangnya erat.

"Hanbyeol akan mengikutinya, kalian berat."

"Sebentar saja, ayo pijat lagi kepalanya."

Benar saja, tidak lama kemudian Hanbyeol meninggalkan acara menontonnya.

"Ibu, Byeolie juga mau dielus-elus..."

"Nanti ya, habis Ayah."

"Aaa mau sekarang..." rengek si kecil.

Lalu, berbagi bantal paha Renjun dengan si puteri kecilnya pun akhirnya dilakukan Jeno yang hampir tertidur.

Menurut Jeno dan Hanbyeol, saat Ibu mengelus-ngelus rambut dan kepala mereka adalah obat tidur paling ajaib. Mereka akan mengantuk dan akhirnya tertidur.

Mereka berdua juga senang tiduran di paha Renjun seperti ini. Renjun baik-baik saja jika salah satunya. Tapi ini dua-duanya, dan keduanya tidurnya tidak cukup 1 atau 2 jam.

...

Tbc

A.n
Udh pencet vote belom??

La Famille (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang