🍁Kembali

905 66 7
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Langkah kaki itu berlari dengan sangat cepat, membelah jalanan yang ramai dengan para pengguna jalan lain selain dirinya.

Membawanya kedalam sebuah kedai makan yang telah lama tak ia kunjungi, semenjak dirinya di Jepang.

Padahal, ia baru pergi setahun dari negara kelahirannya itu untuk belajar dan mengejar mimpi di negara orang.

Kring~

Sebuah lonceng pintu kedai itu terdengar nyaring, begitu pintu itu terdorong dan menampilkan sosok manis yang kini nampak terengah didepan pintu itu.

"Yak, Kwon Soonyoung. Kau terlambat." Sebuah suara menyapa pendengaran si manis yang kini nampak menegakkan tubuhnya.

Menampilkan senyum nya yang menawan. "Maaf. Aku terlambat." Ujarnya sembari berjalan mendekati teman-temannya yang sudah berkumpul di salah satu meja itu.

"Ahh~ Soonyoung, aku merindukanmu." Ujar seorang pemuda berwajah tampan yang dengan cepat memeluk tubuh Soonyoung yang kini duduk tepat di samping nya.

"Ya, ya, ya Munjun lepaskan pelukanmu. Kau terlalu erat memelukku." Ujar Soonyung yang terkekeh geli dengan tingkah sahabat nya itu.

Membuat Jun hanya bisa menatap nya sinis dengan bibur yang mengerucut lucu.

"Apa kabarmu, Soonyoung? Tinggal di Jepang membuatmu lupa dengan sahabat-sahabat mu ini, huh?" Pertanyaan yang berupa sindiran itu nampak membuat Soonyoung menatap kesal pada sahabat nya satu itu.

Jeon Wonwoo memang sahabat yang paling sering membuat nya kesal.

"Aku cukup sibuk, kau tahu. Jepang tidaklah sama dengan Korea. Orang-orang disana hidupnya dipenuhi dengan belajar dan bekerja. Jika bisa, mungkin 24 jam dalam sehari itu mereka gunakan untuk belajar dan bekerja." Jelas Soonyoung panjang lebar sembari meraih gelas berisi minuman yang pasti telah disediakan untuknya.

"Lalu? Bagaimana dengan caramu beradaptasi?" Tanya sosok mungil Jihoon yang sedari tadi menyimak obrolan sahabat-sahabatnya itu.

Soonyoung menumpukan siku nya diatas meja lalu menopang kepalanya ditelapak tangan miliknya. "Jangan kau pikir aku bisa beradaptasi dengan baik. Selama setahun disana, aku hanya memiliki dua orang teman."

Lie AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang