🍁Menjauh

157 13 3
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hyung....."

Panggilan itu membuat sosok yang kini tengah duduk diatas kasur dengan mata yang sibuk menatap keluar jendela itu mengalihkan pandangannya.

Menemukan sosok yang lebih muda tengah berdiri diambang pintu masuk kamarnya.

"Ayo turun. Ini sudah saat nya makan malam." Ujar yang lebih muda.

Sosok yang lebih tua nampak menggeleng pelan, tersenyum tipis pada sosok sang adik.

"Katakan pada ayah dan ibu, aku sedang tidak ingin makan apapun saat ini."

"Tapi hyung-"

"Kumohon, Hyunjin. Aku hanya ingin sendiri saat ini."

Mendengar itu jelas saja sosok yang tak lain adalah Hyunjin itu menghela nafasnya pelan sembari mengangguk.

Kemudian menutup pintu kamar sang kakak dengan perlahan.

Meninggalkan sang pemilik kamar didalam sana seorang diri dan turun untuk menyampaikan pesan yang diminta oleh sang kakak pada kedua orang tua mereka.

"Loh Njin. Dimana kakakmu?" Tanya sang ibu.

Hyunjin mendudukkan dirinya dan menggeleng pelan.

"Hyung bilang dia sedang tidak ingin makan apapun." Balas Hyunjin.

Jelas saja hal itu membuat kedua orang tua nya saling tatap, lalu sang ibu hanya bisa menghela nafasnya pelan.

"Ini sudah beberapa hari dia tidak makan dengan teratur." Ujar sang ibu.

"Mungkin dia ada masalah yang tidak bisa disampaikan pada kita." Sahut sang ayah.

Nyonya Kwon nampak menggeleng pelan dengan raut wajah kekhawatiran.

"Ada apa sebenarnya dengan dia?"

"Soonyoung.... aku benar-benar mengkhawatirkan anak itu."

Ucap Nyonya Kwon sembari matanya menatap sendu kearah pintu kamar anak sulungnya yang selama beberaa hari ini tertutup rapat tanpa terbuka sedikitpun celah.

Lie AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang