127 Coach;NCT 127

6 - Pretty

Aku tersenyum kikuk dihadapan gadis cantik ini.

Herin seo, apa yang kau mau dariku? Aku sungguh tak mengerti kenapa gadis sepopuler dia ingin bertemu denganku.

"Jadi kau adiknya Johnny oppa? Pfft."

Did she just said that? I'm not sure.

Kugigit bibir bawahku. Sakit, seorang Herin seo baru saja mengatakan hal itu dengan nada 'meremehkan' diriku.

"Lantas?" Tanyaku balik dengan angkuh. Herin tersenyum, tapi percayalah itu bukan senyum ramah. "Aku ingin alamat rumahmu di Chicago."

Apa gadis ini gila? Itu privasi!

Aku berusaha setengah matu menahan kepalan tanganku yang bisa saja menghancurkan wajah cantiknya.

"Tidak."

Herin mengerutkan dahinya. Kemudian ia terkekeh. "Oh ya? Bagaimana kalau barter dengan nomor member NCT?" Tawarnya lagi.

Aku menggeleng. Aku bisa saja meminta nomor member NCT pada kak Johnny tanpa memberikan alamat rumahku di Chicago untuk gadis aneh dihadapanku ini.

Maksudku, aku tak percaya sifat asli seorang Herin seperti ini?

Kuakui dia sangat cantik. Tapi kenapa sifatnya seperti ini? Ini tidak seperti dirinya yang biasa kulihat di televisi.

"Kalau begitu, aku akan mendapatkannya sendiri dari Johnny oppa. Tapi, maafkan aku."

Apa yang dia maksud dengan 'Maaf' ?

✨✨✨

Baru saja aku keluar dari gedung SM dan berniat untuk berjalan kearah parkiran, kulihat mobil Manager-nim terparkir rapih tepat didepan pintu lobby.

Dengan sopan, aku mengetuk kaca mobil sampingnya. Setelah mempersilahkan aku masuk, aku pun duduk didalam mobil dengan perasaan campur aduk.

Apa yang Herin akan lakukan?

"Hei Ashley, jangan melamun." Tegur Manager-nim sambil melihat kearah kaca mobil. Aku terkesiap. Akupun tersenyum kecil.

"Ah, iya maaf." Jawabku. Manager-nim tersenyum kembali kearahku. "Yeoksi, kakaknya tampan maka adiknya pun cantik."

Aku tersenyum. Maksudku, siapa yang tidak senang dipuji? Haha.

"Thanks," Jawabku singkat. Manager-nim melirikku lagi. Apa ada yang salah?

"Kau suka NCT? Kudengar dari Johnny kau fangirlnya."

Sial. Kak Johnny membocorkannya! Mau taruh dimana mukaku ini?

"Ah, iya...." Jawabku malu-malu. Manager-nim tertawa keras seakan jawaban itulah yang ia harapkan.

Sial sial sial.

✨✨✨

Aku mengikuti Manager-nim memasuki salah satu Apartemen di Seoul tersebut.

Kami memasuki lift yang akan membawa kami ke lantai 10 kurasa? Karena Manager-nim menekan tombol lantai 10.

Ting!

Manager-nim keluar dari lift. Aku mengekor. Kami berjalan kearah ujung koridor dan Manager-nim pun berhenti didepan suatu pintu.

"Kita sampai,"

Okay this is it Ash, relax okay? Relax.

Oh tidak, aku bahkan bisa mendengar suara detak jantungku dari sini. Ini buruk, rasanya aku ingin kabur saja walaupun ini bukanlah pertama kalinya aku bertemu member NCT.

Manager-nim menempelkan salah satu jarinya di suatu mesin yang tertempel di pintu, mesin itu mengeluarkan bunyi lalu Manager-nim pun masuk kedalam ruangan tersebut.

"Ah Manager-nim!" Teriak seorang lelaki dari arah dalam, aku sangatlah familiar dengan suara itu. Haechan lee.

"Hai semuanya," Jawab Manager-nim sambil duduk di salah satu sofa yang berada di ruang tamu kurasa? Dan para member duduk santai di depan televisi.

"Ashley, kemarilah!" Ajak Manager-nim sambil menyuruku duduk disofa yang tersisa. Aku berjalan pelan kearah sofa tersebut.

Astaga, para member menatapku.

"Ashley? Sejak kapan kau ke Korea?" Tanya Jaehyun oppa.

Oke, sebentar sebentar. Mungkin kalian akan merasa aneh bukan jika aku memanggil member NCT lain yang lebih tua dariku dengan sebutan 'Oppa' sedangkan kepada Kak Johnny aku menggunakan 'Kakak' ?

Karena, aku sudah terbiasa menggunakan kata 'Kakak' sejak kecil karena aku lahir di USA bukan Korea. Begitupun dengan kak Johnny maka jangan heran jika aku memanggil Jaehyun oppa atau Doyoung oppa dan yang lain dengan kata 'Oppa' bukan 'Kak'

Anyway kembali ke cerita.

"Ngg... jadi—"

Kalimatku terpotong karena seseorang melontarkan suatu kata yang membuatku membeku seketika.

"Cantik."

✨✨✨

Mau aku update td malem tp hapeku mati dan aku males buka laptop mianhae 🤧

Xx.
Jinuuu.