11 - Jenna Lee 2.0

27 2 0
                                    

Flashback mode = ON
- Jenna POV -
✨✨✨

Setelah mengirimkan pesan kepada Ash untuk bertemu di gedung SM, aku mendapat panggilan dari adikku.

"Noona?" Tanya adik lelakiku dari seberang sana. "Aku akan segera kesana, tak perlu tunggu aku di lobby. Aku akan keatas sendiri." Jawabku singkat kemudian menutup telepon sebelum ia mengoceh lebih panjang lagi.

Sontak aku melirik kearah jam dinding yang tergantung dekat jendela. Ah, lebih baik aku berangkat sekarang.

Aku menyalakan ponselku dan membuka jendela chat kakaotalk dengannya.

Jenna Lee : Kau sudah sampai?

Namun tak ada balasan, apa dia belum berangkat? Dasar pemalas. Aku berjalan keluar dari rumahku dan menemukan sosok lelaki yang kucari-cari sedari tadi.

Lelaki itu tersenyum melihatku. Sementara aku mendecak sebal. "Kenapa kau tidak masuk kedalam? Aku menunggu dari tadi tahu!"

Ia terdiam. Lalu sorot matanya menatap kedua mataku sayu. "Aku baru sampai barusan, susah tau kabur dari managerku."

Aku menghela napas pelan. "Terserah."
Ia terkekeh pelan. Lalu, kami memasuki taksi yang akan membawa kami ke gedung SM.

"Ah ya, jadi nanti siapa yang akan masuk kedalam duluan?" Tanyaku tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselku.

"Masuk barengan aja."

Aku mendelik. Sedetik berlalu aku pun memukul lengannya cukup keras. "Nanti Manager mu akan tahu!"

Ia mengusap lengannya yang habis kupukul. "Iya iya maaf."

Setelah beberapa menit perjalanan. Kami pun sampai di gedung SM. Kami tidak turun tepat di lobby tentu saja, tapi kami turun di pintu belakang. Pintu tersembunyi kalau kata dia.

"Yang keatas duluan siapa?" Tanyaku sebelum memasuki lift.

Ia terlihat berpikir. Sementara aku menunggu balasan dari Ashley.

Jenna Lee : Kau sudah sampai?

Seperti biasa, tak ada balasan dari gadis itu. Mungkin ia sedang dijalan. "Kalau aku yang keatas duluan gimana?"

Aku mengangguk kepadanya. Ia mengedipkan matanya kemudian memasuki lift.

Sambil menunggu Ash, aku duduk di sofa yang ada di lobby. Beberapa menit kemudian, seorang gadis yang cukup kukenal keluar dari lift bersama seorang gadis lainnya yang tak ku kenal.

Gadis itu tersenyum lebar melihatku. Berbanding terbalik dengan gadis lain disampingnya. "Jenna eonni!"

Aku tersenyum miring sambil melangkah tegas kearah gadis itu, Herin seo.

"Tidak usah sok akrab denganku, sasaeng."

Herin menaikkan kedua alisnya. Lalu ia menepuk pundakku seiring kekehannya terdengar. "Sepertinya kita perlu bicara, haha."

Herin menyuruh temannya itu untuk pergi duluan. Setelah temannya itu pergi. Herin menarik lenganku kearah lift.

Sebelum memasuki lift dan membawaku keatas, aku menarik lenganku kasar sehingga gadis berambut pirang itu nyaris terjungkal.

Herin menatapku sinis. "Ikut aku." Ucapnya tegas. Aku menggeleng. "Aku ada perlu."

"Ingin bertemu seseorang?" Tanya Herin lagi. Aku mengangguk samar. Herin tersenyum lagi. Tapi senyumannya kali ini berbeda dari yang tadi. Lebih ke...senyum rahasia? Entahlah.

"Ayolah, hanya semenit kok." Ucap Herin lagi. Karena pasrah, aku pun mengikuti gadis aneh itu.

Didalam lift, Herin tak henti-hentinya memainkan ponselnya. Aku mencuri pandang ke ponselnya. Sepertinya ia sedang chatting dengan seseorang.

Wait, tunggu sebentar.

Aku melirik lagi kelayar ponselnya. Saat itu juga tubuhku langsung membeku ditempat.

Apa Herin punya suatu hubungan dengan pacarku?

Flashback mode : OFF

✨✨✨

Bye. Gaje bgt tulung 😭🙏🏻

Xx.
Awtor cantik pacarny Markeu ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

127 Coach;NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang