Hai hai hai, maaf kalo part ini sedikit karena aku nya lagi PAT huhu, semangat baca nya!! Dan jangan lupa kasi dukungan untu cerita ini.
Luv❤
Ada yang kurang paham?" Tanya nya mengamati wajah peserta satu-persatu.
Semua diam.
"Baik, menurut saya kalian semua sudah paham, sekarang tanggal 28, yang dimana tugas kalian akan mulai di laksanakan tanggal 1, gunakan waktu sebaik mungkin," ujar nya tegas.
"Akhir nya selesai juga," monolog Aurestella menghela nafas.
Baru beberapa langkah menjauh tiba-tiba..
Crew tim Agensi The Number One balik lagi.
"Maaf, saya lupa memberitahukan soal biaya nya nya, karena saya tau kalian ga mungkin bisa tanpa uang," seru nya.
Oh iya, bahkan para peserta sampai lupa kalau mereka tidak memegang uang sepeser pun!
"Untuk jatah uang masing-masing peserta memegang 2 juta satu minggu,
Dan jatah bulanan biaya makan kalian selama 1 bulan10 juta,
Tapi ingat .. semua pekerjaan rumah di lakukan WAJIB oleh seluruh peserta,
Tidak ada ART, tidak ada Tukang Kebun, hanya ada Satpam untuk menjaga kalian, dan untuk menjaga kedisiplinan saya pilih kamu untuk menjadi ketua," tunjuk nya."Saya?" Balas nya menunjuk dirinya sendiri
"Ya kamu, siapa nama kamu?"
"Elvan."
Dengar itu, SEMUA DILAKUKAN MANDIRI dan saling bekerjasama.
Ah bagi Aurestella itu mudah, karena dari kecil dia sudah di ajarkan hidup mandiri, jadi itu sesuatu hal yang biasa.
"Baik .. diam nya kalian berarti paham, saya akhiri pertemuan ini selamat beristirahat," tegas nya sambil berlalu.
"Huwahh akhir nya kelar juga pidato om Crew," ucap salah satu cowok dengan gaya tengil mengangkat kedua tangan persis seperti orang yang habis kerja rodi. Oh terlalu berlebihan memang.
"Iya nihh, gue sampe pegel banget masa...badan kaku semua," keluh nya sembari menggerak-gerakan otot nya dengan gaya khas seorang cewe.
"Fajrin! Delvin! Bisa ga sih gausah lebay gitu, ga malu apa di lihatin sama cewe-cewe?!" Bentak nya kepada dua anak cowo yang mengeluh lebay.
Aurestella masih mematung mengamati Drama kecil oleh 3 orang cowok di depan nya.
Sedangkan yang lain mulai berpencar sibuk mencari kamar nya masing-masing.
"Ih Rayyan jangan gitu dong, aku kan capek beneran," sungut Delvin sambil memajukan bibir nya. Ewh untung ganteng.
"Lo ga liat dari tadi di tontonin ama cewe cakep depan lo?!" Tukas Rayyan memelototkan kedua bola mata nya sambil menunjuk Aurestella.
"Eh sorry .. maaf gue ganggu, gue duluan yah," ucap Ella menengahi dengan cengiran khas nya sambil berlalu.
"Cantik," ucap seseorang yang tak jauh sedang memperhatikan mereka sejak tadi, lebih tepat nya memperhatikan Aurestella.
"Eh mau kemana?" Sergah Fajrin menghentikan Ella yang berjalan menjauh,
"Kenalin gue Fajrin, ini bestfriend gue Delvin, kalo yang mulut nya pedes ini Rayyan."
"Mulut nya pedes? Abis makan cabai??" Tanya Aurestella polos.
"Udah gausah di dengerin Fajrin ngomong," sela Rayyan, "btw nama lo siapa?"
"Eh kenalin gue Aurestella, panggil aja Ella," balas nya sambil menjabat tiga cowok di depan nya.
"Apa? Es teler??" Ulang Delvin memastikan.
Aurestella yang hendak menjawab, tiba-tiba
"Dalvin!!" Dengan cepat Rayyan menyela agar tidak terjadi drama yang tidak layak untuk di lihat.
"Apasih Rayyan? Gue kan cuma nanya!!" Sungut nya sambil memajukan bibir.
"Udah, Ella mending lo cari kamar terus istirahat gih," titah Rayyan.
Ia pun berlalu dan sibuk mencari letak kamar nya.
TBC
ALVIANA KHAERUNNISA
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE (On Going)
Teen Fiction"Auristella nanti jam istirahat kamu menghadap kepala sekolah," ucap guru nya. "Pasti nunggak biaya sekolah!" "Buat ulah apalagi si lo?!" "Malu-maluin kelas kita aja!" "Pergi aja deh sana!" Seketika kelas ribut, hanya dengan 10 kata yang di ucap kan...