8. KEADILAN

16 7 1
                                    

"Maksud lo apa Lang?" tanya Elvan tak paham dengan arah pembicaraan teman kecil nya itu.

"Elang tau nama panjang cewe itu?" batin Elvin.

"Ya lo cuma berpusat sama dia, seolah-olah ga perduliin yang lain .. yang ada di sekitar lo," jawab Elang sambil menunjuk Aurestella dengan dagu nya.

"Hah maksud lo apa sih Lang?" tanya Elvan sekali lagi.

"Gausah pura-pura ga tau deh Van," balas Elang dengan smirk nya.

O-ow, Elang mengundang kemarahan dengan Elvan, tangan Elvan sudah mengepal sempurna yang arti nya siap memberikan bogeman mentah untuk cowo tengil itu.

Masih dengan kesabaran yang tersisa, Elvan mendengarkan ucapan teman kecil nya itu.

"Ya dari tadi tatapan lo cuma ke arah dia Van," tunjuk Elang dengan dagu serta kedua tangan nya di depan dada.

"Lo salah paham Lang, bukan nya dari tadi gue minta pendapat kalian semua?" balas nya tak terima.

"Lo emang minta pendapat yang lain, tapi tatapan lo cuma ke dia."

"Terus mau lo apa?!!" geram Elvan.

"Ya lo jangan fokus ke dia lah," jawab Elang acuh.

"Lo cemburu?" tanya nya polos.

Rissa yang berada di sebelah Elang pun melotot dan mencubit kecil lengan Elang.

"Aw, ngapain gue cemburu sama cewe kaya dia," ringis Elang di sertai tatapan sinis untuk Aurestella.

"Terus..apa salah nya kalo gue liatin Aurestella??"

"Bukan nya ketua itu di haruskan bersikap adil?"

"Ya."

"Terus kenapa lo cuma merhatiin dia, sedangkan di ruangan ini bukan cuma ada dia."

"Otak lo ada masalah apa sih Lang?! Jelas-jelas daritadi gue minta pendapat semua anak-anak tapi cuma Ella doang yang ada suara nya!!"

"Udah-udah astaga, masa hal sekecil ini kalian ribut?!" ucap Alvin melerai kedua nya.

Aurestella hanya bisa diam menonton Elvan dan Elang yang sedang beradu mulut.

"Gue salah ya Mbun?" bisik Ella menoleh kearah Embun.

"Enggak ko, Elang nya aja yang sensian," ucap Embun tak ingin teman nya merasa bersalah.

Akhirnya diskusi yang baru di mulai beberapa menit itupun terpaksa di bubarkan.

Elvan beranjak pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Aurestella yang melihat Elvan pergi langsung beranjak untuk mengejar Elvan namun sayang nya tangan nya di cekal oleh seseorang.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa lo pegang tangan gue?"

"Ya biar lo ga pergi lah."

"Gue mau nemuin Elvan, lepasin," ucap Aurestella berusaha melepaskan tangan nya dari cekalan orang itu.

"Jangan!"

"Kenapa?" tanya nya mendadak memberhentikan aksi tarik menarik tangan nya itu.

"Kalo cowo lagi emosi, dia butuh waktu sendiri," jawab nya sambil menatap kepergian Elvan.

"Oh ok," ucap Aurestella membiarkan Elvan pergi sendiri, dan orang itu melepaskan tangan nya dari Aurestella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STRUGGLE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang