Setelah selesai sarapan pagi...
Reffina hanya duduk di sofa sambil terdiam melihat Cecillia yang masih bermain dengan boneka kelincinya.
"Hah... Benar-benar menyedihkan. Bagaimana mungkin aku tidak bisa berubah menjadi seorang peri lagi?" -Reffina-
"Padahal empat hari yang lalu, aku telah kembali menjadi seperti itu. Tapi kenapa sekarang tidak?" -Reffina-
Saat itu, Reza datang dan kemudian duduk di sofa bersama Reffina.
"Aku sudah tahu semua masalahmu ini dari Raesun, Reffina. Bahkan akupun juga yakin kalau kau memang seorang peri." -Reza-
"Iya, aku tahu. Oh ya, dimana Raesun?" -Reffina-
"Dia masih mencuci piring di dapur sendirian." -Reza-
"Begitu rupanya..." -Reffina-
"Ayolah, Reffina. Jangan murung terus, kau harus kuat! *menatap Reffina* Lihat aku! Kita bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Terus murung seperti ini tidak akan menghasilkan apapun." -Reza-
"Aku ingin setelah ini kita harus ke Magical Castle apapun yang terjadi!" -Reza-
"Untuk mengubahmu kembali menjadi seorang peri!" -Reza-
Jika Reza sudah serius seperti itu, Reffina tidak bisa diam saja dan harus melakukannya.
Tiba-tiba saja dia menjadi teringat perkataan Raesun.
"Kau benar, aku harus melakukannya." -Reffina-
Saat itu, Nerita datang sambil membawa laptop miliknya dan ikut bergabung bersama Reza dan Reffina.
"Kau tenang saja, Reffina. Semua masalahmu akan diselesaikan hari ini juga." -Nerita-
"Apa kau yakin akan menyelesaikannya hari ini juga?" -Reffina-
"Tentu saja, aku tidak akan tinggal diam kalau kau memiliki masalah seperti ini." -Nerita- *sambil memandangi laptop miliknya*
Saat itu, Raesun berjalan menghampiri keempat temannya dari dapur.
"Sudah selesai mencuci piringnya, Raesun?" -Reza- *melihat ke arah raesun*
"Baru saja aku menyelesaikannya." -Raesun- *sambil duduk di sofa*
Lalu, Reffina berjalan menghampiri Raesun dan duduk dipangkuannya.
"*mengelus bulu reffina* Kau masih merasa murung, huh? Reffina?" -Raesun-
"Aku masih murung karena masalahku ini." -Reffina-
Sebenarnya Raesun juga merasakan hal yang sama dengan Reffina. Dia bahkan tidak ingin Reffina merasa sedih disampingnya kala itu.
Saat itu saja...
*kreek* (suara pintu dorm dibuka)
"Aku pulang!" -Ronia- *sambil berjalan menghampiri keempat temannya*
"Ah, kau sudah pulang ternyata ya? Kau ini kemana saja, hah? Baru pulang jam seperti ini?" -Reza-
"Kau ini bertanya terus! Bagaimana aku ingin menjawabnya, kalau kau bertanya terus seperti itu?! Ya... Aku tadi masih memiliki banyak pekerjaan di kampus, sehingga pulang sampai sore ini." -Ronia-
"Bagaimana dengan yang kemarin?" -Raesun-
"Ah, mengenai itu... Gadis yang bernama Soohyun itu sudah meminta maaf atas semua perbuatannya di kelasnya tadi." -Ronia-
"Lalu, apakah semua temannya disana memaafkannya?" -Reza-
"Ya, mereka memaafkan gadis itu dan juga mereka mengatakan untuk menemaninya sampai kelulusan nanti." -Ronia-
KAMU SEDANG MEMBACA
PHANTOM HEARTS [END]
Fanfiction⚠️[SEQUEL DARI PHANTOM THIEVES]⚠️ setelah menyelesaikan pertarungan melawan ketujuh penyihir jahat itu, mereka tidak berhenti sampai disana. masih banyak orang yang harus diubah hatinya menjadi lebih baik lagi. akankah mereka berhasil melakukannya ?