PHANTOM HEARTS [END]

Discussion With The Bad Hacker's Team & Nerita's New Computer Lab.

Lima hari telah berlalu...

Siang itu, mereka semua mendatangi rumah besar yang mereka datangi beberapa hari lalu.

"Dan kita kembali lagi kemari untuk menemui mereka." -Ronia-

"Apa tidak apa-apa?" -Raesun-

"Ayolah, tidak usah takut. Coba saja ketuk pintunya, Raesunie." -Hoseok-

Saat itu saja, ada sebuah pesan masuk di layar ponsel Raesun...

From : Team Bad Hacker
Kalau kalian ingin masuk, silahkan saja. Ada pelayan kami yang akan membukakan pintunya.

Tiba-tiba saja...

*kreek* (suara seseorang membuka pintu)

"Silahkan masuk..." -Seorang pelayan-

"Terimakasih..." -Reffina-

Lalu, mereka semua berjalan masuk ke dalam rumah besar itu.

(. . .)

"Dimana mereka? Apa sebaiknya kita menunggu disini saja?" -Ronia-

Saat itu saja, sebuah pesan masuk lagi di layar ponsel Raesun.

From : Team Bad Hacker
Ah... Kalian sudah didalam rupanya ya? Silahkan naik ke lantai 4 ada sebuah ruangan kecil dan kami berkumpul disana menunggu kalian.

"Sebaiknya kita menuju lantai 4." -Raesun-

"Sebenarnya mereka menunggu kita dimana?" -Taehyung-

"Di sebuah ruangan kecil di lantai 4." -Raesun-

"Ayo naik..." -Nerita- *berjalan mendekati tangga itu*

Lalu, mereka semua menaiki anak tangga itu menuju lantai 4.

(*Skip Sebentar*)

Sesampainya di lantai 4, rumah besar itu...

Ronia melihat sebuah pintu besar disana.

"Ini pasti ruangannya." -Ronia-

*tok-tok* (suara mengetuk pintu dan Ronia yang mengetuk pintunya)

"Halo... Bisakah salah satu diantara kalian keluar dan melihat kami disini?" -Ronia-

Saat itu, seseorang membuka pintunya...

*kreek* (suara membuka pintu)

"Oh, kalian sudah datang! Ayo masuk." -Seorang remaja pertama-

Lalu, mereka semua berjalan masuk ke dalam ruangan itu.

(. . .)

"Jadi... Kalian, Tim Bad Hacker itu?" -Nerita-

"Iya, itu memang kami." -Seorang remaja kedua-

"Kalian melakukan ini karena untuk mencari penghasilan dan juga upaya untuk membalaskan amarah kalian pada seseorang yang sudah mengatakan hal buruk pada kalian. Benar begitu?" -Raesun-

"Itu benar. Mengenai hal itu, kami sangat meminta maaf." -Seorang remaja ketiga-

"Hmm... Apa kalian mengenal Chaerin?" -Reffina-