Seorang laki - laki dengan seragam acak - acakan mengendari motor sportnya dengan kecepatan tinggi sehingga membuat beberapa pengendara marah dengan tingkahnya itu tapi ia tidak peduli yang penting ia sampai di sekolah tepat waktu mengingat 10 menit lagi bel berbunyi.
Saat ia sampai di parkiran sekolah semua mata tertuju padanya bagaimana tidak ia sekarang berstatus sebagai murid baru tapi bukan tatapan senang yang ia dapat melainkan tatapan sinis.
Semua tau siapa dia. Ervan Rafardhan seorang laki - laki dengan semua kelakuan buruknya mulai dari bolos, merokok, kebut - kebutan di jalan, berkelahi bahkan guru pun ia lawan.
Tapi ia tidak peduli dengan semua pendapat orang tentang dirinya. Ia berjalan dengan acuh tanpa peduli dengan bisik - bisik setiap siswa yang di lewatinya.
"Ternyata dia sekolah disini gue kira dia udah berhenti sekolah gara - gara masalah kemarin"
"Emang punya masalah apa sampai dia di keluarin dari SMA Garuda ?"
"Katanya sih dia ngedarin narkoba"
"Parah banget sih, tapi kok dia gak di penjara ?"
"Gue denger sih katanya keluarganya nyogok polisi karena malu"
Ervan seketika menghentikan langkahnya ketika mendengar percakapan dua siswa laki - laki itu.
Tangannya terkepal kuat menandakan bahwa ia sangat marah atas ucapan yang di lontarkan siswa tersebut sehingga berbalik menatap tajam dua siswa yang membicarakannya tadi.
" Tau apa Lo tentang hidup gue" ucap Ervan sambil mencengkram kerah baju kedua siswa tadi.
"Kalau nggak tau apa - apa, jangan asal ngomong Lo berdua" ucapnya kembali sambil menghempaskan dua siswa itu ke lantai.
Melihat kejadian itu sontak membuat beberapa siswa yang berlalu - lalang berhenti dan memilih melihat apa yang terjadi.
"Gue tau Lo itu ngedarin narkoba sampai Lo di keluarin dari SMA Garuda" ucap salah satu siswa tadi sambil bangkit dan berdiri di hadapan Ervan sedangkan yang satunya sudah tidak berani mengeluarkan suara karena ia tau kalau seorang Ervan sedang marah sangatlah menyeramkan.
Mendengar itu membuat Ervan semakin emosi dan langsung menendang perut siswa itu.
"Tutup mulut sampah Lo kalau nggak mau gue robek"
"Bukannya Lo yang sampah, kelakuan Lo yang suka buat onar udah nunjukin bahwa Lo nggak lebih dari sampah masyarakat" ucap siswa itu lagi tanpa rasa takut.
Kesabaran Ervan sudah habis setelah mendengar perkataan siswa itu dan menghajarnya sampai babak belur hingga aksinya terhenti ketika pak Andi selaku guru BK SMA Tunas Bangsa datang melerai perkelahian dan para siswa yang tadinya menyaksikan perkelahian tersebut langsung bubar takut mereka akan terkena impasnya.
"Bukannya masuk kelas kalian malah bertengkar, ikut saya ke ruang BK sekarang juga" ucap pak Andi yang langsung berjalan di ikuti keduanya.
****
Seorang laki - laki bertubuh jangkung dengan tatapan malasnya menatap pintu yang diatasnya bertuliskan XII IPA 3. Ya laki - laki itu adalah Ervan, setelah menghabiskan waktu 15 menit di dalam ruang BK akhirnya ia di perbolehkan keluar tanpa mendapat hukuman apapun di karenakan ia berstatus murid baru dan juga pemilik yayasan sekolah ini adalah kakeknya jadi pak Andi memberi keringanan tapi jika ia bertengkar atau membuat masalah lagi maka ia akan di beri hukuman terlepas bahwa kakeknya pemilik yayasan sekolah.
Tok...tok...tok
Mendengar ketukan itu membuat semua murid didalam kelas itu melihat ke arah pintu dan Bu Vina selaku guru yang mengajar menghampiri Ervan dan mempersilahkannya masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERVAN (Hiatus)
General FictionJangan lupa follow akun ini Ervan Rafardhan. Siapa yang tak mengenalnya ? Seorang laki - laki dengan segala kelakuan buruknya. Seantero SMA Tunas Bangsa juga tau, walaupun dia masih berstatus murid baru tapi semua tau kesalahan yang Ervan perbuat sa...