. satu dan nol

389 47 13
                                    

Anyaa mencoba untuk menyibak kerumunan, ingin berada di baris terdepan untuk melihat Fatan dan kawan-kawan tampil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyaa mencoba untuk menyibak kerumunan, ingin berada di baris terdepan untuk melihat Fatan dan kawan-kawan tampil.

Suara tepuk tangan sangat ramai saat pasukan itu memulai pertandingan. Orang-orang mulai mengeluarkan kamera dan mengabadikan moment.

Anyaa tidak terlihat mengeluarkan ponsel untuk memotret atau merekam. Ia ingin sepenuhnya full fokus menonton mereka dari awal sampai akhir dengan kedua mata nya.

2 menit pertama, tepuk tangan yang tadi nya sangat meriah mendadak hening. Semua fokus pada rekaman nya masing-masing. Suara Zarel jadi semakin terdengar jelas dan lantang di keadaan yang hening seperti ini.

Beberapa orang mulai saling berbisik pada teman mereka.
Anyaa mulai gelisah, apakah mereka membuat kesalahan?
Apakah performa mereka jelek?
Pasukan yang tampil sebelum mereka padahal tadi terus-terusan mendapat semangat dan tepuk tangan. Tapi kenapa giliran pasukan Zarel tampil mereka diam?

Anyaa berjingkrak kaget saat seseorang memegang lembut pundaknya.

"Kamu kenapa? Gelisah gitu, ngak suka nonton nya?"

Anyaa cepat-cepat menggeleng. "Bukan gitu teh, tapi kok ini hening? pasukan yang tampil sebelumnya dapet banyak teriakan juga tepuk tangan. Tapi ini enggak."

Anyaa berkeluh kesah pada gadis bercadar itu. Matanya sedikit terpejam yang sepertinya dia sedang tersenyum di balik cadar nya.

"Ngak apa-apa. Kamu kesini mau nonton Fatan kan?"

"Emm, enggak juga. Anyaa suka sama pasukan mereka. Bagus gitu jadi pengen mentengin terus."

"Karena ada Fatan juga kamu makin semangat kan."

"Hehe, teteh tau aja."

"Nanti pas teteh kasih aba-aba, kamu teriak aja."

Anyaa mengernyit bingung, "Maksud nya teh?"

"Semangatin Fatan. Bilang aja 'hitung dua bungkus!' "

Anyaa masih tidak paham.

"Fatan itu ada di posisi hitung ke dua, nah kalo kamu teriak gitu artinya kamu nge fans sama dia."

Anyaa mengangguk ragu.

"Liat aja, bentar lagi juga bakal rame lagi."

"DANTON BUNGKUS!!"

"PENJURU BUNGKUSSSS!!!"

"KANG DANTON AKU PADAMU!!"

"PENJURU NYA BUNGKUS. KARETNYA DUA BIAR SPESIAL!!."

"HITUNG LENGKAP. KAWAIIII!!"

Benar saja, semua mulai berteriak pada saat-saat itu.

"HITUNG DUA BUNGKUS!!"

Anyaa melotot.

"HITUNG DUA BUNGKUS, MAU ANYAA CULIKKKK!!!"

"HITUNG DUA MUNDUR DONG, GANTENG NYA KELEWATAN."

FAT(an) GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang