. nol dua itu, delapan

306 44 18
                                    

Setiap Sabtu, Anyaa akan menonton Fatan berlatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap Sabtu, Anyaa akan menonton Fatan berlatih. Dan sekarang adalah sabtu terakhir. Karena besok adalah perlombaan mereka.

Anyaa tidak melihat raut 'tegang' atau 'khawatir' di antara pasukan. Mereka tampak tenang. Karna mungkin mereka sudah terbiasa.

Anyaa menonton di antara koridor kelas yang berhadapan langsung dengan lapang. Leluasa melihat Fatan yang kebetulan mendapat barisan terdepan.

Anyaa tak henti-henti nya memandang takjub pada pasukan yang sudah memakai pakaian lomba dan atribut nya itu. Mereka tampak lebih keren juga berwibawa dengan pakaian itu.

Selesai. Mereka bergegas mengganti kembali pakaian nya.

Anyaa heran. Biasanya latihan akan terus di ulang-ulang sampai sore. Tapi hari ini, mereka hanya sekali latihan lalu selesai.

***

Semua anggota duduk saling berhadapan di lorong sanggar ekskul. Mereka sudah memakai kembali pakaian latihannya.

"Gladi bersih selesai. Seperti biasa," Zarel mengeluarkan dua keresek yang berisi masker. Lalu membagi nya rata. Satu orang, satu masker.

"Ini, apa?"

"Masker." Angga yang duduk di samping Fatan menjawab.

"Ia maksud nya buat apa?"

"Buat di pake, paketu emang gitu, setelah gladi bersih. Dia bakal nyuruh semua maskeran, katanya si biar besok di tempat lomba ngak buluk-buluk amat."

Fatan mengangguk-angguk.

Zarel melirik pada Anyaa yang sedari pagi masih tetap duduk di koridor kelas. Zarel berlari menghampirinya.

"Heh gendut, lo ngak ambeyen? Dari tadi duduk di sini terus."

"Ih amit-amit! Enggak lah. Demi Fatan apa si yang enggak."

"Cih. Bucin. Mening lo pulang, latihannya juga udah selesai."

"Ia gapapa dong bucin juga, kan ada yang di bucinin nya. Btw, latihannya tumben bentar banget?"

"Cuman gladi bersih."

"Gladi bersih?"

"Heem, jadi kita latihan sekali jadi, dan anggep kalo itu lagi tampil."

Anyaa mengagguk. Pantes pake baju lomba.

"Nya, gua mau pesen seblak dong."

Anyaa mengerutkan alisnya.

"Kok tau Anyaa jualan seblak?"

"Dari Fatan."

Anyaa tersenyum senang. Berarti selama ini Fatan selalu nyeritain Anyaa dong!!

"Pesen online aja. Gausah bilang ke Anyaa. Anyaa kan lagi ngak jualan seblak di sini."

"HP gua di tas, males bawa. Pake HP lo aja."

FAT(an) GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang