Chapter 6

149 14 0
                                    

"Cheline" aku menatapnya yang kini menangis dihadapanku, aku sudah mengatakan kepadanya bahwa ayahku adalah penyebab semua ini

"Kau harus mencoba untuk berkencan dengan Axel, aku tahu dia menyatakan perasaannya kepadamu beberapa waktu yang lalu" ucapku lirih

"Lalu bagaimana denganmu? Kau menyerah begitu saja!?" Cheline menatapku tidak percaya

Aku mengigit bibir bawahku, jangan menangis.

"Kita berada di posisi yang sulit Cheline, aku tidak mau kau ikut hancur bersamaku. Kau harus bahagia" ucapku

"Kebahagiaanku adalah kau, Abel"

"Aku akan menemanimu disini, aku tidak akan kemana mana. Aku masih tinggal di apartemen yang sama denganmu, namun cobalah berkencan dengan Axel"

Cheline berdiri dari tempat duduknya, meninggalkanku sendiri. Aku menangis sejadi jadinya ketika Cheline meninggalkanku. Aku benci diriku sendiri

--

Cheline memelukku dengan erat pagi ini, mencium bibirku dengan lembut. Dia akan pergi ke lokasi syutting sedangkan aku akan pergi ke perusahaanku, Chevalier Company.

Aku menatap megahnya perusahaan keluargaku, ini terlihat seperti penjara bagiku. Sesaat setelah aku memasuki gedung perusahaan, semua orang menatapku tidak percaya. Ayahku membuka tangannya dengan lebar diujung sana, aku memeluknya sembari menangis. I hate this

"Kau membuat pilihan yang bagus nak" bisik ayahku

--

Cheline menatapku dengan sedih, aku tidak percaya hari ini akan tiba. Dia menggunakan pakaian terbaiknya, memoles wajahnya agar terlihat semakin cantik, senyumnya malam ini akan mengembang namun bukan untukku. Malam ini dia memutuskan untuk berkencan dengan Axel. Terdengar suara bel, menandakan Axel sudah berada tepat di depan pintu apartemen kami. Cheline memelukku dengan erat membenamkan wajahnya di leherku, aku melepaskan pelukannya

"Wah kau terlihat sangat tampan Axel, kau harus melihat Cheline yang berdandan sangat cantik malam ini" aku menggodanya

Axel hanya tersenyum malu malu

"Bersenang senanglah! Axel jangan pulang malam malam dan awas saja kau jika kau menyakiti Cheline akan kupenggal kepalamu" ucapku

"Tenanglah Abel, aku akan menjaganya" Axel tertawa

Aku menatap mereka berdua berjalan sembari bergandengan tangan, aku menutup pintu apartemen. Lalu terduduk sembari memeluk lututku menangis sampai rasanya tak bisa bernafas lagi. Aku harus bisa merelakan Cheline, aku tidak bisa terus menerus menjadi benalu baginya. Kau harus bahagia

Setelah berpesta sendiri dengan alkohol, aku memutuskan untuk tidur. Namun beberapa saat kemudian, aku mendengar suara kaki berjalan ke arah ranjang. Dia tertidur disebelahku lalu memelukku dengan erat

"I'm sorry" ucap Cheline diiringi dengan tangisnya

Aku memeluknya dengan erat, aku menahan tangisku lagi dihadapannya. Aku harus kuat bukan?

"Jangan menangis karena semua ini berakhir, berbahagialah karna ini pernah terjadi"

--

Setelah Cheline berkencan dengan Axel, aku memutuskan untuk menyibukkan diri dengan mengurus perusahaan. Aku tetap menepati janjiku untuk tinggal bersama Cheline. Kami tidak pernah lagi bercinta dan tidur bersama kini aku dan Cheline mempunyai kamar masing masing, kami sesekali masih sering berciuman dan berpelukan. Aku tahu Cheline, dia akan mencoba menjadi setia walau dia tidak begitu mencintai Axel.

Aku pulang lebih awal hari ini, aku memutuskan mengerjakan pekerjaanku di apartemen saja. Aku ingin membersihkan apartemenku, sudah lama sekali sejak kami berdua sama sama sibuk apartement kami jadi tidak terurus. Aku membersihkan fotoku dan Cheline lalu menatap poster yang dia pasang bersama Axel kemarin.

Itu adalah poster film mereka berdua, mereka berdua menjadi pasangan terpopuler saat ini. Film mereka menjadi hits diseluruh dunia. Aku turut berbahagia. Aku mengambil kantong sampah lalu beranjak untuk membuangnya, namun ketika aku membuka pintu aku mendapati Axel dan Cheline sedang berciuman

"Astaga!" ucapku terkejut

Mereka melepaskan ciumannya lalu menatapku dengan malu malu. Hanya Axel yang menatapku malu malu, Cheline menatapku dengan perasaan bersalah.

"Maaf aku tidak tahu kalau.."

"Tidak, tidak apa apa Abel lagipula aku yang seharusnya merasa malu" ucap Axel

Perlu kuakui, Axel adalah pria yang sangat baik dan menjaga Cheline dengan sangat baik. Dia sangat mencintai Cheline, terlihat jelas bagaimana dia memperlakukan Cheline dengan begitu lembutnya.

"Kalau begitu aku pulang dulu" ucap Axel sembari tersenyum

"Baiklah hati hati Axel" ucap Cheline

Axel beranjak meninggalkan kami berdua, keheningan pun menyelimuti kami berdua

"Aku akan membuang sampah terlebih dahulu" ucapku memecahkan keheningan

"Aku ingin bicara denganmu setelah ini" ucap Cheline

Aku mengangguk mengerti.

Setelah membuang sampah aku kembali ke unit apartementku, Cheline sudah duduk di sofa dengan chocolate panas yang berada di depannya. Aku duduk dihadapannya, menatapnya dengan rasa cinta yang masih sama bahkan tidak berkurang

"Axel melamarku" dia memulai pembicaraan

"Aku menerima lamarannya" aku tersenyum mendengarnya, namun rasa sakit menyelimuti hatiku

Aku hanya diam tak berkata apapun

"Aku akan pindah dan tinggal bersamanya esok pagi, bisakah kau tidur bersamaku?" tanyanya

Aku tersenyum lirih

"Sure"

There Something Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang