Chapter 7

127 13 1
                                    

Setelah menangis selama berjam jam, akhirnya Cheline tertidur dengan menyandarkan kepalanya di bahuku. Dia selalu berkata kalau bahuku adalah tempat bersandar ternyamannya bahkan bahu Axel pun tidak mampu membuatnya nyaman seperti saat ini. Dia tertidur pulas dengan mata yang membengkak. Esok pagi, dia akan menjalani hari hari barunya bersama Axel. Aku akhirnya meneteskan air mataku setelah menahannya.

"I love you"

--

Dua bulan kemudian

Eve menatapku "Kau tahu Abel, kau tidak perlu melakukan semua ini"

"Aku hanya berbelanja bodoh" ucapku

Aku kembali memilih dan memilah baju yang akan aku beli. Eve sekarang telah menjadi asisten pribadiku, aku tidak akan mampu bekerja bila tak ada rekan kerja dan sahabatku, Eve.

"Pilihlah baju yang biasa biasa saja, kau ini ingin menyaingin pengantin atau bagaimana?" Eve tertawa

Aku tertawa.

Besok adalah hari yang tidak pernah aku inginkan untuk datang, hari pernikahan Cheline dan Axel. Setelah dua bulan berlalu aku masih belum bisa melupakan Cheline, memikirkannya memakai gaun pengantin saja membuat kepalaku sakit. Aku pun tidak tahu kuat atau tidak untuk melihatnya setelah kami tidak berhubungan selama dua bulan.

--

"Silahkan cium pasangan anda" ucap pendeta di depan sana

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah menyambut pasangan yang baru saja resmi menjadi suami istri. Aku berkali kali menghapus air mataku.

"Harusnya aku yang menciumnya bukan?" bisikku pada Eve

Eve menatapku dengan sendu, lalu memelukku dengan erat. Aku menangis di pelukkan sahabatku dan tepat di hari bahagianya. Aku melepaskan pelukanku lalu aku menatap Cheline yang juga sedang menatapku.

Shit, please someone help me.

Aku maju selangkah demi selangkah untuk mengucapkan selamat kepada Axel dan Cheline. Cheline terus menatapku bahkan tak pernah melepaskan padangannya dariku.

"Selamat ya, wah kau terlihat sangat cantik memakai gaun ini" ucap Eve

Aku hanya terdiam dan tersenyum

Aku memeluk Cheline dengan erat, dia membisikanku

"Thank you, i love you" ucapnya dengan pelan

Aku tidak bisa menahan air mataku aku menangis dipelukan wanita yang sangat aku cintai sampai saat ini, tak ada yang bisa menggantikannya

"Astaga Abel kau begitu terharunya melihat aku dan Cheline menikah?" gelak tawa Axel membuatku ikut tersenyum

Aku beranjak memeluk Axel

"Tolong jaga Cheline" ucapku pada Axel

"Tentu, dengan sepenuh jiwaku" senyum Axel mengembang

Kini tinggal kau sendirian Abel, tugasmu menjaga Cheline sudah selesai. Melihatnya akan membangun keluarga baru dan mempunyai anak dari Axel adalah suatu hal yang harusnya membuatku berbahagia

--

Aku meniup lilin ulang tahunku, selamat ulang tahun Abel. Aku tersenyum, Eve tertawa menatapku sesaat setelah putrinya mencolekan kue ke pipiku

"Ah benar benar kau tidak beda jauh dengan ibumu" ucapku pada gadis kecil yang ada dipangkuanku

Aku mencium pipi Grace berkali kali

"Kau kapan menikah? Buatlah Grace versimu sendiri" ucap Eve

Aku tertawa

"Apa maksudmu membuat Grace versiku sendiri, aku tidak terpikir untuk menikah Eve. Aku masih belum bisa membuka hatiku" ucapku

Setelah pernikahan Axel dan Cheline, aku menyibukan diriku dengan bekerja hingga sampailah aku diposisiku sekarang. Memiliki hampir semua gedung di kota ini, namun terasa hampa dan tidak bahagia. Ayahku meninggal beberapa bulan sebelum ulang tahunku, dia meninggal dengan bahagia karna mengetahui aku telah menuruti segala kemauannya. Ibuku meninggal di bulan sebelumnya karena kecelakaan saat operasi. Keluargaku mendapatkan kompensasi sebesar €20 billion.

Aku menjadi salah satu orang terkaya di dunia saat ini, namun aku menyisihkan hampir semua penghasilanku kepada panti asuhan dan panti jumpo dan juga aku membiayai sekolah Grace, suami Eve sudah meninggal karena kecelakaan. Sekarang Grace seperti anakku sendiri, setiap libur akhir pekan seperti saat ini dia akan selalu bermain ke apartemenku. Aku pun belum pindah dari sini setelah bertahun tahun, aku masih belum bisa meninggalkan kenangan yang ada di apartement ini. Seperti kenangan saat Cheline membuatkanku sarapan namun berakhir dengan dapurku yang hampir saja terbakar dan kenangan saat aku tertidur bersama dengannya. Banyak yang terjadi setelah kepergianmu Cheline, seandainya kau tahu.

"Aku ingin ice cream!" Grace merengek

Aku menatap gemas gadis kecil yang baru berumur 7 tahun ini

"Baiklah baiklah kita akan membelinya" aku mengendongnya

"Jangan berlama lama meninggalkanku sendiri, aku merasakan hawa tidak enak di apartementmu ini. Hawa kesedihan" ucap Eve

Aku menendangnya dengan kakiku, dia tertawa.

Aku bergegas membawa Grace ke supermarket depan apartemenku. Grace sangat bersemangat memilih ice cream dia hampir mengambil semuanya

"Pilih satu saja Grace" ucapku

"Apa kau tidak mau?" tanyanya dengan wajah polosnya

"Baiklah aku satu dan ibumu satu" ucapku

"Aku dua, kau dua, dan ibu satu bagaimana?" dia bernegosiasi

"Kenapa ibumu hanya satu?" tanyaku

"Karena dia sudah tua, dia tidak akan menyukai makanan dingin" ucapnya dengan polos

Aku tertawa kencang mendengar jawabannya

"Jadi aku belum tua?" tanyaku

"Kau baru berumur 30, sedangkan ibuku sudah berumur 35 tahun" jawabannya tak luput membuat gelak tawa

"Permisi, bolehkah aku memilih ice cream untuk anakku?" ucap seseorang dibelakangku

Aku mematung. Cheline.

Aku membalik badanku, mendapati wajah yang selama ini aku rindukan. Wajahnya semakin dewasa, namun masih sama cantiknya. Dia menatapku dengan terkejut, menutup mulut dengan tangannya

"Apakabar? Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu" ucapku "Apa anak cantik ini anakmu?" lanjutku

Cheline masih terdiam

"Halo aunt, aku Bella" ucap gadis kecil yang berdiri disamping Cheline

Namanya sama dengan namaku?

"Aku Abel, dan ini Grace" Grace tersenyum sembari menarik tangan Bella

"Ayok kita pilih ice cream bersama, kau harus memilih yang banyak karna Abel akan membayarnya" ucap Grace

Cheline memelukku dengan erat. Aku merindukan pelukan ini, aku merindukan wangi cherry yang tak pernah berubah dan selalu ku rindukan, aku rindu kau menatapku dengan tatapan cinta itu.

"Apakabar?" tanya Cheline

"Aku sibuk dengan pekerjaanku Cheline" aku tersenyum

"Anakmu sangat cantik, mirip sekali denganmu" dia mengelus pipiku dengan lembut

"Cheline please" dia melangkah mundur

"Sorry, come on Bella. Ayah sudah menunggu kita diluar"

"Baik mom, bye Grace"

Cheline menarik Bellla lalu meninggalkanku dan Grace tanpa menoleh lagi kepadaku. Kau masih belum berubah Cheline, kau masih mencintaiku

There Something Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang