Enam belas

16 1 0
                                    

Ready gak nih bacanya?kalau ready klik vote dulu dong hehe,biar makin semangat.

Edward berjalan menuju bar minuman ternyata sudah ada teman temannya yang menunggunya dari tadi.melihatnya edward sedikit berlari kecil untuk menuju bar itu.

"Ward lama banget si lo"tanya mada

"Tadi gue mampir dulu"kata edward dingin

"Lo mampir kemana bro?"ucap rayon

"Jangan jangan lo ke hotel lagi sama amanda?"ucap ganesha,lalu di hadiah ii toyoran oleh diki

"Lo ngomong asal njeplak aja sha,ditonjok edward terdampar kek ikan paus di laut lo"ucap diki sambil melototin ganesha

"Aaa....babang diki,masa badan sexy ku ini disamain kaya ikan paus"kata ganesha sambil mengerucutkan bibirnya,seakan akan sexy padahal kaya bibir kekeyi.

"Udah diem lo pada,gue pengen minum"kata edward

"Yaudah kalo gitu kita pesta aja gimana?"ucap rayon

"No problem!!"ucap mereka

Laki laki itu keluar dari club malam,dengan jalan gontai ia tetap berjalan menyusuri pinggiran kota yang sangat minim cahaya.Lalu tiba tiba pria itu jatuh tersungkur ke tanah,mengetahui itu perempuan di seberang jalan pun menghampirinya.ia menepuk pipi pria itu,lalu ia mencium bau alkohol."pasti dia habis mabuk"pikirnya,lalu ia membantu pria itu berjalan dan memesan taxi.

Sesampainya di rumah ia langsung memencet bel dirumahnya,dan disambut oleh pemuda yang terlihat lebih muda.siapa lagi yang menolongnya kalau bukan amanda.

"Rik,bantuin kakak angkat dia ke kamar kakak sekarang"ucap amanda tergesa gesa,lalu riki pun menuruti nya dan membopong edward ke kamar amanda.meskipun berat tapi tetap saja mereka bopong ber dua karena papa dan mamanya sedang pergi ke luar kota,sesampainya di kamar mereka menurunkan edward di kasur queen size milik amanda.

"Kak siapa sih,kok bau alkoholnya nyengat banget?"tanya riki

"Sstt diem dia edward,kakak tadi liat dia habis keluar dari club kaya nya habis mabuk deh"ucap amanda menjelaskan

"Ooo,terus?kan tadi bukannya kakak ke supermarket ya?kok bisa sih?"tanya riki lagi

"Yaudah terus kakak liat in terus kok kaya nya kakak kenal gitu loh sama postur tubunya,ehh ternyata bener"

"Ohh"

"Rij jangan ngomong mama sama papa ya"kata amanda

"Siap bosku,tapi ada syaratnya?"ucap riki lalu amanda menaikkan satu alisnya

"Traktir gue kak,atau masak in gue aja dah laperr...."ucap riki dengan wajah memelas

"Dasar,makanan mulu pikiran lo"

"Daripada ngeres,upss"kata riki namun diabaikan oleh amanda

Sebelum pergi amanda pun melepas sepatu edward lalu menyelimutinya agar tidak kedinginan,lalu ia beranjak keluar.Tetapi amanda langsung berbalik arah dan mencium kening edward."gue sayang lo ward"ucap amanda sambil tersenyum dan langsung turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam.

Indra penciuman memang tidak bisa dibohongi,saat ini edward mencium bau masakan yang sepertinya enak.Lalu edward mengerjap ngerjapkan matanya,lalu melihat sekeliling.

"Gue dimana?laper lagi"ucap edward setengah sadar,karena ia lapar ia pun turun dan sampailah edward di ruang makan.Disana sudah ada amanda dan riki yang sedang makan malam,dan sepertinya cacing di perut edward pun sudah mulai meronta ronta meminta diisi.

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang