"Iya ma, sudah semua kok. udah dulu ya ma, aku sudah didepan pintu kamar, bye. Iya ma, yaampun" Seulgi menaruh barang bawaannya dilantai dan mengeluarkan kunci kamar. setelah ia menemukan kunci, saat ia memegang knop pintu, pintu kamar itu terbuka dengan sendirinya.
"oh? kok ga dikunci? apa sudah ada orang? permisi" sahutnya dengan membuka pintu secara perlahan tapi, tidak ada satupun suara balasan.
seulgi masuk kedalam dan melihat sekeliling kamar yang akan menjadi tempat tinggalnya selama ia berada di kampus ini. kamar itu tersusun rapi dan kesannya sangat simple karena polos sekali tidak ada pajangan dinding ataupun gantungan, dan benda lain seperti jam dinding bahkan cermin saja tidak ada didalamnya. dinding kamar itu sungguh bersih dan lapang. seulgi menaruh barang keperluannya untuk beberapa tahun kedepan didekat ranjangnya, ya tentu saja ia bisa langsung mengerti itu ranjang bakal jadi miliknya karena ranjang yang satu lagi dipenuhi beberapa buku dan ada laptop disana.
ah, iya. teman kamar seulgi ini juga tidak memiliki meja belajar. Siapa sih? manusia bagaimana yang hidup hanya dengan ranjang dan lemari baju. bahkan sedari tadi yang jadi pusat perhatian seulgi adalah apa teman kamarnya hanya memiliki satu tas ya? karena setelah diperhatikan seulgi sama sekali tak melihat tas lain, ya, biasanya kan cewek bakal mengoleksi tas sekebon. satu lagi, di rak sepatu, hanya ada sepatu kets . apa teman kamarnya ini anak tomboy ya? tidak ada highheels juga.
ah, masa bodoh lah.
malah bagus kan punya teman kamar seperti ini, tidak ribet. lihatlah, kamar ini sangat rapi.
setelah menyelesaikan beres kamarnya. memindahkan semua barang dan menaruh bawaannya, serta menghias kamar, seulgi merasa lapar. ia mengganti pakaiannya dan hanya membersihkan wajah lalu keluar untuk mencari makan.
saat menikmati makan malamnya, seulgi baru sadar jika ia sudah hadir dikamarnya sejak siang tadi. dan pada saat ia datang kamar itu tidak dikunci, belum lagi penghuni kamar itu sama sekali tidak kembali hingga malam. hm, sepertinya ini akan menjadi salah satu masalah bagi seulgi. ya, bagaimana ya. teman kamarnya itu boleh saja melupakan untuk mengunci pintu, tapi tidak lagi sekarang karena, wanita itu kan tidak sendiri lagi dikamar itu. seulgi sudah berbagi kamar dengannya, jadi nanti seulgi harus membicarakan hal ini.
seulgi kembali kekamarnya dan lagi, kamar itu tidak terkunci. apa orangnya sudah pulang ya? oh, jadi tidak mengunci kamar itu sepertinya memang hobi dia. pikir seulgi.
"permisi" seulgi masuk dengan wajah cerah dan senyum lebar, tidak sabar menyapa teman kamar.
"halo? roommate?"
"halo"
eh, kok. suara laki- laki ya? batin seulgi. seulgi lalu semakin masuk kedalam untuk memastikan mana tau ia salah dengar, tapi tidak.
"oh, hai" sapa laki- laki itu yang tengah sibuk dengan laptopnya.
"eh, maaf siapa ya?" tanya seulgi masih sopan.
"aku? Jimin, kenapa? kamu siapa?" tanyanya balik.
"saya seulgi, maaf kok anda bisa masuk kemari ya? ini asrama cewek dan tidak boleh ada cowok yang masuk perkarangan apalagi sampai masuk kmar ini" jelas seulgi.
pria itu menggerutkan dahinya, hm?
"boleh kok, buktinya nih aku disini" jawabnya dengan santai sambil menepuk dadanya. "kamu tuh yang kok bisa masuk kemari?"
"ini kamar saya, ehm, kamu temannya teman kamar saya ya?"
pria itu menggelengkan kepalanya "tidak, aku pemilik kamar ini. oh, jadi kamu ya teman kamar ku?"
"Iya, eh, tunggu apa tadi anda bilang? teman kamar? anda tinggal dikamar ini?"
Jimin meangguk kikuk "iya, ini kamar ku dan kita sekamar berarti, "
Jimin turun dari kasurnya berjalan mendekati seulgi dan berdiri tepat didepan seulgi "salam kenal, my roommate"
sapanya dengan senyuman yang sangat lebar.
[TBC]