Part 3

7.4K 396 45
                                    

Jeon Jungkook melangkahkan kakinya memasuki kediaman mewahnya, perawakan sang mama menjadi objek pertama yang ia lihat. Tubuhnya masih cukup indah untuk ukuran wanita paruh baya, rambut berwarna hitam terurai menutupi punggungnya serta aroma parfume rose menyapa indra pencium Jungkook kala ia semakin mendekat ke arah Calista.

"Hai ma, sudah lama?"

Jungkook mencium pucuk kepala Calista, serta memeluk tubuh sang mama. Bibirnya mengulas senyum manakala mendapati Sean berada diatas pangkuan Calista, terburu tangan kekarnya menarik buntalan kesayangannya untuk ia gendong lantas mendaratkan kecupan-kecupan rindu sebab seharian tak bertemu.

"Daddy, sangat merindukanmu sayang. Bagaimana harimu tadi? Paman V menjemputmu tepat waktu bukan?"

Sean mengangguk, ia mencium pipi kanan Jungkook setelahnya bibirnya mengulas senyum. Senyuman yang mengembalikan seluruh tenaga Jungkook dalam hitungan detik.

"Daddy, Sean mendapat hadiah dari granny."

Bibirnya mengerucut maju kala berbicara, lantas menunjuk sebuah mobil mainan yang tergeletak diatas meja.

"Sean suka?"

Sean mengangguk-angguk, pun Jungkook menurunkan Sean dari gendongannya. Mengambil mobil mainan itu berlalu memberikannya pada Sean, "Sekarang main mobi mainannya diatas karpet depan tv ya sayang."

"Siap bos!"
Sean memberi hormat pada Jungkook, bergerak pelan menuju Calista lantas mencium pipi kanan dan kiri Calista, mencipta lengkungan senyum dibibir Calista.

"Granny, Sean main mobilnya disana ya. Nanti kalau granny ingin main, langsung kesana ya." Sean menunjuk ruang tv, pun Calista mengangguk.

"Cucu granny, jangan sampai kelelahan ya."

Calista mengusap pucuk kepala Sean, tak lupa mencium seluruh wajahnya. Mencipta senyum pahit pada bibir Jungkook.

Bibir Jungkook terlipat ke dalam, tak mengerti mengapa sang mama begitu membenci Ibel sementara Sean lahir dari rahim Ibel.

Harusnya Calista dapat menerima Ibel, sebab jika tidak ada Ibel tak mungkin Sean lahir di dunia ini.

"Sudah selesai urusanmu dengan Namjoon?"

Jungkook mengangguk, lantas duduk dikursi samping Calista. Melonggarkan sedikit dasinya, berlalu menyandarkan kepalanya di sofa.

"Mama mencium aroma parfume Ibel, apa kalian bertemu?"

Sudut Jungkook menampakkan smirknya, berlalu menegapkan kepalanya lantas menggeleng pelan.

"Mama, jangan membuat hal ingin kulakukan menjadi kenyataan. Mama sendiri, yang melakukan berbagai cara agar aku tidak bertemu dengan Ibel."

Jungkook terkekeh, mengusap wajahnya lantas memandang sayu ke arah Calista.

"Sekarang, mama menuduhku menemuinya? Jika saja aku bisa, aku sudah bertemu dengan Ibel setiap hari!"

Netra Calista mengatup, dadanya kembang kempis dengan jemari yang saling bertautan.

"Mama membuat hidupku semakin sulit, mama melakukan semua hal yang mama sukai tanpa memikirkan bagaimana keadaanku dan Sean, putra kesayanganku butuh dampingan seorang ibu. Ibu kandung yang melahirkannya, yaitu Ibel Andromeda!"

PLAK!!

Netra Jungkook membulat setelah tangan kanan Calista menampar pipi kirinya, lantas ia tersenyum pahit. Netra menatapa ke arah Sean yang sibuk dengan mainannya, buah hati yang membuatnya kuat meski keadaan kian bajingan yang perlahan mematikan.

DADDY JEON (M) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang