PROLOGUE

15.9K 603 20
                                    

SELAMAT DATANG DILAMAN CERITA DULCEMIEL_

CERITA INI SEPENUHNYA HANYA IMAJINASI PENULIS, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER BTS. TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT PENULIS KEPADA MEMBER BTS KARENA TULISAN CERITA YANG MUNGKIN KURANG SOPAN, PENULIS SANGAT MENGHORMATI MEMBER BTS.

BAGI KALIAN YANG KURANG BERKENAN DENGAN CERITA BTS MATURE CONTENT DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACA.

TERIMA KASIH 😊
♥💜♥

**

Sinar mentari memasuki kamar mewah milik Jungkook, sementara sang pemilik kamar masih terjaga dalam tidurnya. Sialnya, netra Jungkook terpaksa tersingkap manakala merasakan beban menimpa perut packnya.

"Daddy bangun!!!"

Sean mencium bibir Jungkook, namun tak membuat daddy tampan itu bangun dari posisinya. Ia sengaja berbaring lebih lama supaya Sean menciumnya lebih banyak lagi.

"Daddy, Sean tau daddy sudah bangun tadi!! Ayo berdiri daddy, kita jalan-jalan.! Daddy Jeon!!!"

"Cium dulu jagoan, nanti daddy baru bangun."

Netranya masih tertutup rapat sembari tangan memegangi tubuh mungil sang putra. Pun Sean bergerak maju untuk mencium bibir dan seluruh wajah Jungkook.

Sean tertawa lepas kala Jungkook tiba-tiba bangun dan menggendongnya. Mencium seluruh wajah mungilnya, serta jemari yang menggelitik perut.

"Daddy stop it, geli daddy."

Jungkook membawa Sean menuju meja kamarnya, mendudukkan sang putra diatas sana. Mengusap sayang surai buntalanya yang semakin besar, dan tumbuh menjadi anak lelaki tampan yang mewarisi garis keturunannya,

"Jagoan daddy, sudah mandikah? Hari ini ingin jalan-jalan kemana?"

Sean mengangguk, ia menampakkan gigi kelinci mungilnya menarik sudut Jungkook. Tak tahan Jungkook kembali mendekatkan wajahnya untuk menciumi sang putra.

"Sean, ingin bertemu dengan mommy. Sean rindu mommy Ibel."

"Kita akan pergi menemui mommy, sekarang beri daddy waktu untuk mandi dulu ya. Daddy harus tampan untuk bertemu dengan mommy."

Sean memajukan bibirnya, nampak berpikir lantas mengacungkan kedua tangannya. "Sepuluh menit daddy, Sean beri waktu daddy sepuluh menit untuk mandi ya."

Netra Jungkook melebar lantas mengangguk lucu, pun ia menyempatkan mencium buntalan kesayangan terlebih dulu sebelum berlari menuju kamar mandi. Membersihkan diri dengan sangat cepat tak lupa gosok gigi. Setelahnya, ia memilih pakaian yang tepat untuk bertemu dengan seseorang yang menempati kasta tertinggi dalam hatinya.

"Ibel sayang, Jungkookmu datang."

**

Jeon Jungkook sangatlah mencintai Ibel Andromeda bahkan nyaris depresi sebab perceraian mereka disebabkan oleh ibunya yang tak menyukai Ibel. Sementara pernikahan mereka terjadi sebab kehamilan Ibel ketika ia masih sekolah menangah atas.

Hal memalukan yang membuat Jeon Calista terpaksa menyetujui pernikahan putra semata wayangnya. Nestapanya, Jungkook harus berpisah dengan Ibel hanya karena perbedaan derajat ekonomi keduanya. Terlebih Ibel seorang anak yatim piatu, ia tak memiliki siapapun di dunia ini.

Masih segar dalam ingatan Ibel, ketika wanita paruh baya itu menamparnya dengan keras serta memberinya dokumen perceraian, juga perjanjian bahwa ia tidak dapat bertemu dengan Sean dan Jeon Jungkook. Dua manusia yang menyempurkan hidupnya serta memberinya luka.

"Mommy."

Suara Sean mengalihakn atensi Ibel yang sedari tadi melayang entah tak tentu arah. Buntalan kecil itu berlari sangat kencang menghampiri Ibel yang sibuk merapikan taman depan rumahnya. Lantas memeluk tubuh yang sangat Sean rindukan, sosok yang kerap kali datang dalam mimpi Sean dan membuat menangis kencang acap kali terbangun dalam tengah malam.

"Putra kesayangan mommy, datang bersama siapa? Rindu dengan mommy? Apakah dirumah baik-baik saja? Sean bersekolah dengan baik'kan?"

Sean mengangguk antusias, lantas mencium seluruh wajah Ibel. Mencipta lengkungan senyum serta netra yang berkaca-kaca pada iras Ibel.

"Sean datang dengan daddynya tentu saja."

Jungkook berjalan mendekat dengan sebuket mawar putih ditangannya. Tersenyum lebar manakala mendapati sosok yang ia rindukan setengah mati, sosok indah yang membuat harinya ringan seperti kapas meski sebenarnya durjana tengah menghantamnya dengan tombak tajamnya.

"Sean sangat merindukan mommynya, begitu juga dengan daddy Jeon—ia juga sangatlah merindukan bidadarinya, Ibel Andromeda."

Seulas senyum tercipta pada sudut Ibel, lantas membawa Sean dalam gendongannya berlalu mendekat ke arah Jungkook.

"Masuklah ke dalam, akan kubuatkan seluruh makanan yang kau sukai dan terima kasih untuk mawarnya."

"Kau tidak menciumku?"

Ibel menggeleng, ia berniat membawa Sean masuk ke dalam namun terhalang oleh tangan Jungkook yang menarik lengannya. Pun tanpa ragu bibir tipis Jungkook mendarat pada bibir Ibel, ciuman ringan yang ia berikan di depan sang putra yang sibuk dengan permen coklat ditangannya.

"Aku sangat mencintaimu Jeon Ibel."

TBC!!!

TBC!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DADDY JEON (M) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang