DADDY JEON (M) √

Part 5

Setelah hari sial kemarin, Jeon Jungkook terus memikirkan perkataan Taehyung mengenai Ibel Andromeda yang dapat saja dimiliki lelaki lain. Kenyataan Ibel cantik itu memang sangatlah benar, ayu paras serta hatinya tentu dapat dengan mudah membuat lawan jenis jatuh hati padanya.

"Huh, kau bodoh Jeon!"

Jungkook merutuki dirinya yang berpeluk dengan kebodohan serta sifat pengecut yang harusnya ia enyahkan demi wanita yang ia cinta.

But, kenyataannya Jungkook masih saja mengikuti alur yang Calista beri.

Sedari awal Jungkook harusnya paham, bahwa cinta tak hanya mengenai ungkapan atau rasa kesetiaan. Namun cinta juga membutuhkan pengorbanan, setidaknya Jungkook harus mencoba melawan Calista sekali lagi untuknya membahagiakan Ibel dan Sean.

Akan tetapi, Jungkook memilih bersembunyi seperti anak sma yang menyembunyikan kisah cinta monyetnya dari kedua orang tuanya. Melupa bahwa ia sudah menjadi ayah, seharusnya seorang ayah rela berkorban demi kebahagiaan keluarga kecilnya.

Sepertinya, Jungkook memang tak memiliki niat sedikit pun memperjuangkan perasaannya. Sebab sedari kemari pun, ia tak melakukan apapun untuk dua malaikatnya.

"Haruskah kau hidup seperti itu Jungkook shi?"

Kening Jungkook mengerut, suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Park Jimin yang datang dengan wine ditangan kanannya.

"Sepertinya, wine ini dapat membantumu menenangkan pikiranmu yang kacau itu. Ahhh atau kau ingin mencoba ganja? Aku ada."

Bibir Jungkook berdecak sebal, "Kau sinting sekali hyung, aku masih cukup waras untuk tidak menyentuh barang pembawa petakan itu."

Jimin mengangguk pelan, lantas menuangkan wine yang ia bawa ke dalam gelas yang tertata rapi dimeja milik Jungkook.

"Kau dapat meminumnya dulu, Jeon Jungshit."

Netra Jungkook menatap ke arah Jimin yang masih sibuk menuang wine. Kali ini sepertinya Jimin benar ingin menghilangkan stres bersamanya, ia bahkan menuangkan banyak wine ke dalam gelasnya lantas meneguknya dengan sekali saja.

"Shh, haha!!" Jimin tertawa, ia lantas mengusap pipi kanan Jungkook. "Jeon Jungkook, nama agung untuk pria tampan dan mapan yang tak kalah agung kehidupannya. Kau memiliki harta, skill dewa serta wajah yang menggoda. Haruskah, kau berakhir mengenaskan hanya karena Calista?"

Jungkook menelan ludahnya, netranya menatap dalam netra Jimin yang seperti merendahkan namun juga membangkitkan jiwa iblisnya.

"Kau bahkan dapat menghamili Ibel, kau sangatlah bajingan diusia mudamu. Sekarang, kau justru terdiam seperti ini? Kemana si bangsat Jeon Jungkook? Kemana sisi bajingan tengikmu, yang rakus akan seluruh hal yang berhubungan dengan Ibel. Kau sangatlah, serakah mengenai Ibel-Jeon Jungkook."

Jungkook mendorong tubuh Jimin menjauh, lantas meneguk wine yang berada di dalamnya. Dadanya terasa sangat panas, memori dalam otaknya memaksanya kembali pada masa dimana Ibel adalah primadona sekolahnya. Ia harus berhadapan dengan banyak pria hanya untuk memenangkan Ibel.

Eloknya lagi, Jungkook akan menyingkirkan seluruh laki-laki yang mencoba untuk mendekati Ibel.

Ia menjadi sangat serakah bila berhubungan dengan Ibel. Wanita yang berhasil membuatnya terbang dan tenggelam. Bahkan Jungkook tak takut kehilangan nyawa kala harus menolong Ibel dari kerumunan lelaki bajingan yang berusahaa memperkosanya. Iras tampannya mengalami banyak luka serta patah tulang tangan kanannya. Namun hal itu justru membuat Jungkook bahagia, ia dapat menjadi berarti bagi Ibel.

Bibirnya tersenyum kecut, netranya meneteskan air mata. Sejak kapan, Jungkook menjadi begitu cengeng?

"Kau menjadi sedikit picis Jungkook ah. Kau menjadi sangat cengeng, lihatlah bahkan air matamu yang berharga ini kau buang-buang. Kau seharusnya menangis, apabila kau sudah berhasil membawa Ibel keluar dari tempatnya. Dan memperlihatkan pada Calista, bahwa Ibel adalah sosok yang berpengaruh besar dalam kehidupanmu. Kau harus melawannya, lawan Calista dengan otak cerdik dan jiwa tengikmu itu. Aku bersedia dengan sangat dalam membantumu, pun Kim Taehyung. Kami selalu berada dibelakangmu-Jeon Jungkook."