Pulang Bareng

5 2 0
                                    

Ada beberapa hal yang tidak bisa dipahami. Cinta dan Benci. Mereka adalah paket komplit yang perbedaannya sangat tipis.

______

"Gila sumpah, tuh pak Xiumin kalau udah soal tugas, beuh. Kagak bisa ditawar." Ucap Wirda. Teman baru Dara.

Dihari pertama Dara masuk, Ia sudah mendapatkan 3 teman sekaligus. Yang kini juga menjadi sahabat tetapnya. Erin yang cerewet, Rose yang modis, dan Wirda yang ceria. Memang tidak mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, bahkan orang-orang baru. Karena Dara termasuk cewek yang ceria, Ia bisa dengan mudah mendapatkan teman.

"Tugas yang awalnya cuma 5 soal, jadi nambah gegara Bobby. Coba aja mulut lemesnya si Bobby kagak asal nyeblak, pasti masih tetep 5 doang tuh soal. Ini malah nambah, jadi 10. Mana lagi soalnya susah semua lagi." Gerutu Erin.

"Udah sih, udah kaya gini juga." Ucap Dara kemudian.

Ting! Denting ponsel mengalihkan semuanya. Pesan WA masuk di ponsel milik Dara.

KAK DEFRI
[Tugas yang kemarin, kakak tunggu di Perpustakaan Umum Universitas. Sekarang!]

"What! Demi apa? Guys, gua cabut!" Ucap Dara yang bersiap untuk pergi.

"Eh, mau kemana?" Tanya Wirda.

"Perpus Umum Univ." Jawab Dara tak menghiraukan mereka.

Baru selangkah, Ia sudah kembali lagi. Lalu nyengir dihadapan teman-temannya.

"Ada yang tau Perpus Umum Univ?" Tanyanya dengan cengiran.

Teman-temannya malah memutar bola matanya jengah. Kenapa? Karena selama Dara menjadi Mahasiswi pindahan, Ia tak pernah sama sekali mengelilingi Kampusnya yang luas ini. Ia hanya tau gedung fakultasnya, kantor Direktorat fakultas, Laboratorium fakultas, perpustakaan fakultas, dan kantin fakultas.

Tanpa menunggu lama lagi, Dara langsung ngacir ke Perpus Umum Univ setelah diberitahu teman-temannya. Seluruh kekuatan sudah dia kerahkan, bahkan kekuatan supernya sudah diambang batas. Namun tetap saja Defri tak mempedulikan Ia yang sudah kelelahan.

"Udah gak ada lagi, kan?" Tanya Defri tanpa melihat.

"Eh, iya Kak." Ucap Dara kelagapan.

"Kenapa masih disini?" Tanya Defri lagi.

"Eh, permisi Kak." Ucap Dara yang langsung beranjak meninggalkan Defri.

Ia melangkah ke meja yang tak jauh dari Defri. Sudah jauh-jauh kesana, tapi Defri malah tak peduli bagaimana keadaannya. Setelah rilex, Dara mengambil botol minumnya. Dia melupakan jika sejak tadi dia kehausan karena berlari.

Dari tempatnya duduk, Dara bisa melihat Defri yang begitu serius memeriksa tugasnya. Hingga tak berapa lama, seorang wanita cantik menghampiri Defri. Terjadi perbincangan sebentar, lalu keduanya sama-sama beranjak dan pergi bersama.

"Itu tadi siapa ya? Apa pacarnya kak Defri? Cantik sih." Monolog Dara.

🌹

Dara menunggu taksi lewat, namun hari sudah mulai senja taksi tak kunjung muncul. Ingin memesan GrabCar, tapi ponselnya habis daya. Dia merutuki hari ini. Jika saja dia tak ikut nongkrong dengan teman-temannya, pasti dia sudah sampai rumah. Jangan katakan jika temannya tidak solidaritas. No! Temannya bahkan berkali-kali mengajaknya untuk pulang bersama, namun Dara saja yang selalu menolak. Karena ia masih memiliki urusan.

"Huffft, udah sejam tapi taksi gak lewat-lewat." Monolognya kesal.

Sebuah mobil Honda Jazz keluaran terbaru menepi disebelahnya. Seseorang keluar, dan itu Defri.

Kating (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang